Matahari sudah bersinar terang, merubah langit hitan menjadi putih dan biru.
Sinarnya mampu menembus kaca kamar yang tebal itu, menghangatkan tubuh yang terbaring dikasur empuk diruangan tersebut.
"makasih ya bi"
"sama-sama den"
ART itu lantas pergi setelah memberikan nampan berisi menu sarapan pesanan tuannya.
Firly memasuki kamar, melihat tubuh yang masih tak berdaya itu.
Menyimpan nampannya di meja, Firly terduduk dikasur samping Maura.
Menatapnya beberapa saat, Firly senang karena Maura terlihat begitu nyaman ada dalam balutan selimut tebal miliknya.
Meski tak tega membangunkannya, tapi itu harus, Maura harus segera bangun untuk cepat menikmati sarapannya yang memang sudah terlewat cukup jauh.
Firly mengangkat tangannya, mengusap lembut kepala Maura.
"bangun ya, udah siang"
Ucap Firly, tapi Maura tampak tak terganggu dengan itu, Firly tersenyum .... bumil ini memang suka sekali tidur.
"Maura, ayo bangun dulu, udah siang"