Ervan menabrak pintu rumah Maura, tanpa permisi atau apa pun.
Maura yang lagi terduduk menonton TV disana kaget, mendengar gebrakan itu.
Maura bangkit dan melangkahkan kakinya, tapi baru dua langkah saja, Ervan telah sampai dihadapannya lebih dulu.
Maura terdiam menatap Ervan, kemarahan itu terlihat jelas diwajah Ervan.
Apa lagi salah Maura, apa Ervan akan memarahinya sekarang, kenapa datang dalam keadaan seperti ini.
"apa yang kamu katakan sama mamah"
Ucap Ervan berusaha setenang mungkin, meski sebenarnya Ervan tak bisa menutupi kemarahannya.
Maura tak menjawab, Maura hanya diam dengan tetap menatap Ervan.
"apa Maura"
Apa Riska telah memarahi Ervan tadi, Riska menceritakan semuanya pada Ervan, cerita tentang segala keluhan Maura terhadap Ervan.
"jawab Maura"
Ervan mencengkram lengan atas Maura, Maura memejamkan matanya.
Mungkin benar, ini hasil dari keluh kesah Maura pada Riska.
"jawab Maura, apa"
Bentak Ervan, Maura menunduk, apa harus seperti ini.