Riska dan Angga duduk santai ditepian kolam renang, sejak langit gelap, Riska meminta Angga untuk menemani Riska disana.
Angga tak menolak, karena memang tak ada hal penting yang bisa dikerjakannya.
Riska telah banyak cerita tentang beberapa hal, tentang bahagianya juga tentang keluh kesahnya selama ini.
Angga berusaha menjadi pendengar yang baik selama Riska berbicara, Angga tak berminat memotong setiap kalimat Riska.
"papa, sekarang putra kembar kita sudah memiliki pilihannya masing-masing, lalu kita bagaimana"
"bagimana apanya"
"kalau mereka sudah benar-benar berumah tangga, kita akan kesepian disini"
"enggaklah, rumah ini besar, suruh mereka tinggal disini, masa iya mau pergi gitu aja"
"mereka kan harus mandiri"
"disini juga mereka bisa mandiri, tinggal gak usah kita bantu aja, biarkan saja mereka dengan urusannya, dengan masalahnya, kita gak usah ikut campur"