"aku harus pulang sekarang Maura"
"kenapa secepat itu"
"pekerjaan yang mengharuskannya"
Maura terdiam, hanya beberapa jam saja kebersamaan mereka, kenapa sejak awal semua terasa begitu singkat bagi Firly dan Maura.
Firly tersenyum dan memeluk erat Maura yang bersandar didadanya, jika saja keadaan Maura tak seperti sekarang, Firly akan membawa Maura bersamanya malam ini.
"siapa yang akan membantu ku nanti"
"aku"
"kamu jauh"
"itu bukan masalah Maura, kamu jangan khawatir"
"tapi aku khawatir"
Firly melepaskan pelukannya, mengarahkan Maura agar bersadar ke belakang.
Firly memajukan tubuhnya dan berbaring dipangkuan Maura.
"dia akan menjaga kamu Maura"
Firly mengusap perut Maura yang memang sudah tak datar lagi,
"dia yang jadi semangat kamu nanti, jadi kamu harus menjaganya"
Firly meraih tangan Maura, mengecupnya lembut dan mengarahkan pada perutnya.
