Mereka kembali menyeret kopernya, pagi ini mereka akan kembali ke Jakarta.
Angga mengakhiri waktu liburannya, karena semua berantakan, sekarang Angga tak peduli meski Ervan menginginkan Laura.
Karena mau bagaimana pun, Ervan tak akan bisa meninggalkan Maura.
"Firly gak kesini"
"dia lagi banyak pekerjaan, gak bisa datang"
"oh sibuk"
Riska mengangguk, Laura tampak menarik tangan Revan, mengisyaratkan jika dirinya ingin ketoilet.
"oh ya udah, pah .... Revan ke toilet dulu"
"ya udah sana, jangan lama"
Revan mengangguk dan pergi bersama Laura, Ervan dan Maura terlihat masih diam, keduanya seperti tak ingin menyapa satu sama lain.
Maura sibuk dengan ponselnya, tak salah lagi itu adalah chat dari Firly.
Maura merasa asing berada ditengah Angga dan yang lainnya, sampai detik ini mereka masih mendiamkan Maura, termasuk juga Ervan sendiri.
Mungkin Ervan yang menyesal atas semuanya, karena setelah ini, Ervan tak akan lagi bisa mendekati Laura.