Ervan bersandar sambil menonton televisi, Ervan tak bisa fokus dengan tontonanya.
Maura masih belum pulang, dan kemana mereka semua, Revan juga tak ada di kamar.
Apa mereka semua telah kembali ke Jakarta dan meninggalkan Ervan sendiri di Bali.
Ervan tersenyum, entah kenapa Ervan merasa gemas dengan ekspresi takutnya Laura.
Semakin Laura ketakutan, semakin Ervan tertarik pada Laura.
Ervan menggeleng dan membanting remot televisi yang digenggamnya, Ervan mulai kesal dengan ketidak pulangan Maura saat ini.
Pergi kemana dia, sampai selarut ini masih belum kembali.
Revan memasuki kamar, mengambil remot yang dilempar Ervan, dan mematikan televisi yang dilihat Ervan.
"katakan sekarang, kamu menyukai Laura"
Ervan terdiam, berusaha tak peduli dengan pertanyaan Revan.
"kamu akan mengulangi semuanya Ervan"
Tak ada jawaban, Ervan masih setia dengan diamnya.
"kamu sudah memiliki Muara, itu masih kurang untuk mu"