Canda dan tawa tak berhenti terdengar didalam mobil, Maura dan Firly terus saja berbicara banyak hal.
"Apa benar seperti itu"
"I .... ya ben ...."
Kalimat Maura terhenti saat mobil yang ditumpanginya juga berhenti, Maura terdiam melihat pagar yang terbuka sendiri, membiarkan mobil itu masuk.
Maura melihat rumah dan halaman sekitarnya, megah .... inikah istana.
"silahkan"
"ok, makasih, ayo Maura"
Maura mengangkat tangannya meminta Firly diam, Maura tak bisa berpaling dari kemegahan rumah dihadapannya.
Firly mengernyit, ada apa .... tadi ceria kenapa sekarang mendadak hening.
"Maura, kamu kenapa"
"seriusan rumah kamu"
"iya ini rumah aku, kan kamu bilang gak mau ke rumah orang tua aku"
Maura menggeleng, ini bukan rumah.
Firly menepuk pundak Maura dan menghadapkan Maura padanya.
"ada masalah"
"aku gak percaya"
Firly tersenyum, dan mencondongkan tubuhnya pada Maura, seolah akan memeluk Maura.
Maura mengernyit, apa benar akan seperti itu.
"ayo keluar"