"duduklah dulu"
Revan membawa Maura duduk, pertengkaran Ervan dan Maura ternyata masih berlanjut, Ervan yang terus saja mengejar dan memaksa Maura, dan Maura juga yang tetap menolak semuanya.
"kenapa harus kesini datangnya, ini rumah sakit, kalian gak malu"
"untuk apa malu, bukankah kamu yang bilang kalau semua harus diselesaikan"
Jawab Ervan lantang, Maura hanya diam dan setia dengan tangisnya.
Maura mulai berfikir apa benar pilihannya salah, apa benar perasaannya salah, kenapa belum apa-apa sudah seperti ini keadaannya.
"ya kan bisa datangnya itu ke rumah, atau ke Restoran, kalian bisa selesaikan disana"
"Maura yang datang kesini, mau gimana lagi"
"kenapa sih Maura, gak bisa bicara baik-baik"
"aku bilang aku gak mau bicara sekarang untuk apa memaksa"
"lalu mau bagaimana, kamu betah lama-lama dalam masalah"
Tak ada jawaban, Maura tak menjawab ucapan Revan.
"lalu harus bagaimana sekarang, kalian maunya seperti apa"
"aku ingin Maura bersama ku"