Saat keluar dari pemakaman umun, Revan dapat telepon dari Zoya yang mengatakan kalau gaun yang dimintanya telah selesai.
Mendengar itu, Laura tak mau menunda untuk segera melihat dan mencobanya.
Revan setuju, keduanya pun segera menuju rumah Zoya tanpa buang waktu.
Sepanjang perjalanan, Laura tak henti mengisyaratkan jika dirinya akan terlihat cantik saat memakai gaunnya nanti.
Revan tersenyum dan sesekali tertawa karena Laura begitu percaya diri mengutarakan semuanya.
"hey .... kalau ternyata Zoya salah jahit gimana"
Laura mengernyit dan terdiam, Revan mengangkat kedua alisnya melihat ekspresi Laura.
"gimana, kok diam"
Laura cemberut dan berpaling tanpa berisyarat, Revan sendiri yang bilang kalau Zoya itu perancang hebat, bagaimana bisa bertanya seperti itu.
Revan tersenyum dan menggeleng, gemas sekali melihat Laura seperti itu, ingin saja Revan menghentikan laju mobilnya dan mengecup bibir tipis itu semaunya.
