Chereads / The Remarriage / Chapter 25 - Sudah Lama Tidak ... (21+)

Chapter 25 - Sudah Lama Tidak ... (21+)

Mata Aksa langsung terbuka lebar manakala Hana menatap wajah Aksa dengan jenis tatapan yang sudah lama dia rindukan. Tatapan mata teduh yang membuat hatinya selalu bergetar.

Hana tersenyum manis menatap wajah Aksa yang sama sekali tidak berubah. Dia masih tetap sama seperti dulu. Mempesona. Hana sedikit menjingjitkan kakinya untuk bisa menjangkau bibir Aksa. Hanya kecupan singkat saja. Namun sepertinya mampu menggetarkan dan membangunkan gairah keduanya.

Setelah mengecup bibir Aksa, Hana menundukkan kepalanya. Sesaat dia merasa malu karena sudah berani memulai duluan. Aksa yang melihat Hana menjadi malu merasa harus bisa mengendalikan situasi ini, agar Hana yang sudah di depannya tidak akan pergi lagi.

Aksa kemudian mengangkat dagu Hana dan mengarahkan wajahnya sejajar dengan wajahnya. Aksa bisa melihat kalau wajah Hana semakin memerah.

"Hana, aku sangat merindukanmu," ucap Aksa dengan suara pelan dan lembut.

Mata Hana tiba-tiba basah mendengar kalimat yang diucapkan Aksa. Dia juga sangat merindukan Aksa selama ini. Sudah bertahun-tahun dia lewati dengan sabar agar dia bisa kembali padanya dengan Hana yang baru. Bukan gadis polos yang lemah dan yang tidak punya apa-apa saat bersama dengan Aksa dulu.

Aksa yang melihat air mata Hana yang meleleh, dengan lembut mengusap dengan kedua ibu jarinya.

"Kenapa kau sedih, apa kau membenciku?" tanya Aksa panik melihat airmata Hana.

Buru-buru Hana menggelengkan kepalanya. Kemudian segera memeluk tubuh kekar Aksa.

"Kak, aku juga merindukanmu," jawab Hana di dalam dekapan hangat Aksa.

Aksa tersenyum mendengarnya. Dia kemudian membelai rambut Hana.

"Sudah lama aku tidak memelukmu seperti ini," imbuh Aksa. Sementara itu kedua mata Aksa sudah tidak bisa diam demi melihat lekukan tubuh Hana. Entah sudah lama dia tidak melihatnya atau memang tubuh Hana sekarang menjadi lebih menggoda. Kulit Hana terasa lebih lembut dan …

Aksa merasa tubuh bagian Hana yang depan membuat Aksa semakin penasaran. Karena Hana begitu erat memeluknya. Apa masih sama seperti dulu, atau sekarang lebih menggairahkan.

Ah, Aksa membuang jauh-jauh pikiran mesumnya yang sempat datang tadi.

"Kak, apa benar aku masih istrimu?" tanya Hana kemudian melepaskan pelukannya. Ditatapnya wajah Aksa yang sudah berubah merah. Sepertinya Aksa sedang menahan gairah dan hasratnya laki-lakinya.

"T-tentu saja, aku belum menceraikanmu. Aku terus mencari-carimu. Karena kau pergi tanpa memberitahuku kemana kau pergi. Kita memang menikah siri waktu itu, jadi kau dan aku belum bercerai karena kita berdua tidak pernah menggugat cerai ke pengadilan agama. Kau masih tetap istri …." Belum selesai Aksa menyelesaikan bicaranya. Hana sudah kembali membungkam mulutnya dengan bibirnya.

Tentu saja Aksa tidak akan menyia-nyiakan kesempatan di depan matanya. Perlahan Aksa membalas pagutan dan kecupan bibir Hana sambil memegang punggung Hana dan berjalan mendorong Hana untuk lebih dekat dengan tempat tidur.

Setelah sampai di ujung tempat tidur mereka menghentikan kecupan mereka untuk mengatur napas mereka terlebih dahulu. Hana menatap tubuh Aksa yang hanya berbalut selembar handuk di pinggangnya itu.

Aksa tersenyum menatap ekspresi Hana yang terlihat menggemaskan. Dia masih seperti dulu. Malu-malu tapi mau. Perlahan Aksa kemudian menarik tali lingerie seksi yang dipakai Hana. Menarik simpul ikatannya untuk melepaskan lingerie itu dari tubuhnya.

Hana hanya bisa terdiam dan merasa perutnya tergelitik aneh saat Aksa berhasil membuka lingerienya dan membiarkan Aksa mengaguminya begitu Aksa berhasil melepasnya dan Hana memang sudah tidak memakai penghalang dadanya.

Aksa langsung menelan salivanya begitu Hana sudah dalam keadaan setengah polos itu. Kedua tangannya langsung mengjangkaunya. Menarik tubuh Hana untuk lebih dekat dengannya dan kembali menghujami bibir Hana dengan kecupannya.

Kedua tangannya yang nakal mulai liar menjamah asset berharga miliknya, maksudnya kedua milik Hana yang sudah menjadi asetnya malam ini.

Tubuh Hana gemeteran saat ciuman Aksa sudah mulai merambah ke area lehernya. Kedua mata Hana terpejam menikmati setiap sentuhan Aksa padanya. Dan dia juga dari tadi sudah merasakan ada yang menyentak di bawah perutnya.

Aksa kemudian mencodongkan tubuhnya agar bisa merebahkan tubuh Hana di atas ranjang yang sudah siap menjadi tempat penyatuan mereka malam ini. Hana menarik handuk Aksa tidak sengaja ketika Hana menghempaskan tubuhnya di atas ranjang.

Sesuatu yang keras dan tumpul menyentuh area sensitive Hana yang masih terbungkus itu. Hana tahu apa itu. Dan pikiran Hana sudah memutar kembali ingatannya tentang malam pertamanya dengan Aksa waktu itu. Hana menjadi gentar karena mengingat ukuran "pedang pusaka" milik Aksa.

Hana menutup wajahnya karena malu. Sikap Hana yang seperti tidak pernah berhubungan intim dengannya membuat Aksa semakin gemas padanya. Aksa kemudian perlahan mengangkat tangan Hana yang menutup wajahnya.

"Kak, a-aku," Hana menatap wajah Aksa dengan kedua mata yang sudah diliputi kabut gairah itu.

Aksa menopang tubuhnya di atas tubuh Hana dengan bertumpu di kedua tangannya yang ia letakkan di samping tubuh Hana.

"Apa kau masih mencintaiku?" tanya Aksa pelan.

Hana mengangguk pelan dengan wajah yang tersipu. Aksa tersenyum mendengar jawaban Hana.

"Aku juga masih mencintaimu, sangat dan sangat mencintaimu," ucap Aksa sambil kembali mengecup bibir Hana.

Hana kemudian mengalungkan kedua tangannya di leher Aksa. Membiarkan akses penuh pada Aksa untuk melanjutkan apa yang mereka mulai tadi.

Hana pasrah ketika kedua tangan Aksa menurunkan satu penghalang tubuhnya yang tersisa sambil terus mencumbuinya.

Dan kini keduanya sama-sama polos. Aksa menatap wajah Hana sambil tersenyum sambil mencoba membenamkan miliknya. Hana sedikit menjerit karena sudah lama sekali dia tidak berhubungan.

Aksa mencoba melakukannya dengan lembut agar Hana tidak merasakan sakit. Sambil terus mengecup bibir Hana dengan lembut Aksa mencoba sedikit mendorong pinggulnya dengan perlahan. Hana mencoba menahan napasnya ketika ada sesuatu yang melesat masuk ke dalam miliknya.

Aksa tersenyum sambil mencium punggung tangan Hana ketika dia berhasil melancarkan membenamkan seluruhnya.

Hana menggigit bibir bawahnya karena merasakan kehangatan dan kenikmatan yang sudah lama dia tidak rasakan bersama Aksa. Hana menarik leher Aksa untuk menjangkau lagi bibir Aksa menyesap bibirnya sambil mengikuti tempo gerakan Aksa yang terus membuat dirinya terbuai dengan sensasi yang tercipta di seluruh tubuhnya.

*** ***

= = = Studio Author = = =

Reader : Thor, hareudang

Author : (gigit ujung guling)

Aksa : Aaaahhhh Hana