Chereads / LOVING U / Chapter 3 - ꞋꞌꞋ. ᵎᵎ ❛ Halaman 03⌑ 〉

Chapter 3 - ꞋꞌꞋ. ᵎᵎ ❛ Halaman 03⌑ 〉

Don't be siders !

𖧧ᤳᤳᤳ⊹ᤳᤳᤳ𖧧ᤳᤳᤳ⊹𖧧ᤳᤳᤳ⊹ᤳᤳᤳ𖧧ᤳᤳᤳ⊹ᤳᤳᤳ𖧧ᤳᤳᤳ⊹ᤳᤳᤳ𖧧ᤳᤳᤳ⊹

↓ㅤㅤ↓ㅤㅤ↓ㅤㅤ↓ㅤㅤ↓ㅤㅤ↓

..

..

..

H - happy Reading . . . !

Hari ini adalah hari pertama Venecia mengikuti MOS. Sekarang ia sedang berada dikelas bersama Marisa dan Jevinka yg tadi pagi datang kekelas mereka karena kesepian katanya.

Cukup lama berbincang ketiga cukup terlonjak kaget karena sumber suara yg terdengar dari toa yg dipasangkan oleh pihak sekolah. Sebuah suara yg memberitahukan kepada semua murid baru untuk berkumpul dilapangan sekolah sekarang.

Tak menunggu lama ketiga langsung bergegas menuju lapangan suasana koridor mulai riuh dengan siswa siswi yg berebutan untuk saling cepat sampai lapangan.

Sesampainya mereka dilapangan, mereka langsung berbaris rapi didepan para kakak osis beserta guru yg ada dilapangan tersebut.

Pembukaan pertama seorang guru laki-laki dengan postur tubuh agak tegap dan tinggi yg Venecia yakini sepertinya guru yg mengajar mata pelajaran olahraga.

"Baiklah semuanya berbaris!"

Perintah guru tersebut sambil menggunakan mic. Sementara itu para siswa siswi sudah mulai berbaris berdasarkan kelas yg sudah ditentukan kemarin.

"Baiklah anak-anak selamat pagi semuanya!"

Guru itu berkata sambil menaikkan nada suaranya dan mengangkat tangannya sebelah dengan dikepalkan tanda ia semangat. Membuat beberapa siswa yg masih sibuk berbicara tersentak kaget.

"Selamat pagi pak!"

Ucap para siswa siswi secara kompak dan tak lupa dengan semangat.

"Hari ini adalah hari dimulainya masa MPLS kalian yg akan diadakan selama tiga hari kedepan melalui bimbingan kakak-kakak osis kalian"

Mendengar penuturan guru didepan mereka membuat para siswa seketika menghembuskan nafas pelan karena masa MPLS menurut sebagian siswa adalah masa yg paling mereka benci diawal masuk sekolah.

Sedangkan Venecia yg masih fokus mendengarkan kata-kata guru didepannya tiba-tiba teralih kepada sosok tinggi yg ia kenali sebagai ketua kelompok mereka yakni Melvin.

Dengan wajah andalannya yaitu flat dan kedua tangan dimasukkan kedalam kantung celananya.Yg dimata Venecia sangatlah menggelikan, sok kegantengan sekali dia!.

Ewh:"(

Tak lama menatap Melvin, Venecia kembali fokus kepada guru yg berada didepannya.

⌜ 𝑳𝒐𝒗𝒊𝒏𝒈 𝑼 ♔︎ ⌟

🦢⿻ꦿꪳ։☕𖧵ฺฺ݊🦢ꕥꦿོ꧈☕❜︧༷︧

Waktu istirahat setelah acara pembukaan MPLS tadi, tiba-tiba muncul Jevinka dari kelasnya dengan tubuh disembulkan dari pintu dan hanya kelihatan kepalanya yg cukup mungil.

"Ve, Mar kantin kuy! "

Teriakan Jevinka barusan cukup membuat fokus orang didalam kelas beralih padanya dan Venecia maupun Marisa dengan tatapan yg beraneka ragam.

Venecia yg mendengar teriakan Jevinka pun langsung menarik tangan Marisa keluar kelas menuju ke kantin, biasanya Venecia selalu membawa bekal tapi hari ini ia tidak membawa bekal karena buru-buru.

Jadilah ia hanya diberi uang jajan tambahan dibandingkan bekal siangnya. Venecia sebenarnya lebih suka makan bekalnya, lumayan buat beli album.

Sampai dikantin nafas Venecia tercekat lantaran suasana yg riuh bahkan tempat duduk pun terlihat penuh dengan siswa siswi terutama kelas 11.

Sedangkan kelas 12 kebayakan masih mengurus beberapa keperluan persiapan Ujian Nasional walaupun masih lama tetapi SMA ini termasuk SMA yg populer dan selalu mengutamakan pendidikan.

"Kalian cari tempat duduknya dulu aja, biar aku yg pesen, mau apa? "

Ucapan Marisa tiba-tiba langsung diangguki oleh keduanya.

"Aku bakso sama es teh aja"

Jevinka yg masih fokus mencari tempat kosong untuk mereka duduki menjawab dengan nada yg cukup tinggi karena suasana kantin yg berisik dan riuh.

"Aku samain aja"

Ucap Venecia cepat sebelum akhirnya tangannya ditarik oleh Jevinka yg sepertinya sudah mendapatkan tempat duduk yg kosong.

Setelah menemukan tempat duduknya Jevinka bercerita tentang si kakak osis yg dianggapnya famous, memang Jevinka tipikal orang yg selalu ceria ada saja yg diceritakan terkadang Venecia pun risih dengan sikap teman yg baru dikenalnya ini.

Marisa kembali dengan membawa 3 mangkuk bakso dan es teh yg mereka pesan lalu mulai makan bersamaan dengan suasana riuh kantin.

Sedang seru dengan acara makan tiba-tiba Venecia yg masih menyuapi mulutnya dengan bakso langsung mengalihkan fokusnya pada sosok yg sepertinya kumpulan osis termasuk Melvin.

Sontak para siswa siswi terutama para siswi mulai berbisik-bisik pelan bahkan anak kelas 11 dan 12 pun sama hingga ada yg berteriak mungkin karena mereka satu kelas dan cukup kenal.

Melihatnya Venecia langsung mengalihkan kembali fokusnya pada mangkuk baksonya yg lebih menggoda.

⌜ 𝑳𝒐𝒗𝒊𝒏𝒈 𝑼 ♔︎ ⌟

🦢⿻ꦿꪳ։☕𖧵ฺฺ݊🦢ꕥꦿོ꧈☕❜︧༷︧

Waktu bel pulang telah berbunyi dan Venecia pun sudah pulang sejak 5 menit yg lalu dengan jalan kaki menuju halte bus yg mengartlnya sampai depan kompleks rumahnya seperti biasa.

"Veve pulang! "

Teriaknya sesampai didepan pintu utama rumahnya sambil meletakkan sepatu dirak. Lalu muncul wanita paruh baya yaitu Sintia sang mama.

Merasa tidak ada jawaban Veve langsung menuju ruang tamu rumahnya yg ternyata ada teman mamanya, Liana. Veve memanggilnya tante ana karena mereka sudah akrab namun baru kali ini Veve bertemu langsung dengan Lina.

Karena Liana yg memang baru sekarang mengunjungi mamanya.

"Eh, ada tante Ana siang tan"

Ucapnya ramah sambil menyunggingkan senyuman lebar nan manis dan langsung naik keatas menuju kamarnya untuk ganti baju.

Setelah selesai ganti baju Venecia langsung turun menuju ruang makan, tetapi sebelum itu ia kembali keruang tamu terlebih dahulu.

"Ma Valen belum pulang? "

Baru sadar jika beberapa hari terakhir ini adiknya memang tak terlihat setiap ia pulang sekolah.

"Valen ada dirumahnya tante Ana"

Sintia menjawab sambil membawa beberapa camilan dari dapur untuk Liana yg berada diruang tamu.

Setelah mendapat jawaban Venecia langsung melenggang pergi menuju ruang makan.

"Veve, kamu jemput Valen gih! "

Venecia yg masih asik mengunyah makan siangnya hampir tersedak mendengar teriakan Sintia dari arah ruang tamu. Sedang Liana terkikik pelan melihat interaksi antar ibu dan anak didepannya ini.

"Iya ma! "

Jawab Venecia dengan setengah berteriak lalu segera menghabiskan makan siangnya dan mencuci piringnya.

"Nih sekalian anterin tante Ana juga ya"

"Oke.. Yuk Tan"

Lalu keduanya keluar dari pintu rumah Venecia. Ngomong-ngomong Venecia jalan kaki dengan Liana karena rumah mereka satu komplek jadi nggak susah-susah harus naik motor, kalo kata Venecia "biar sehat".

"Sekarang sekolah dimana Ve? "

Liana yg merasa suasana mereka agak garing memulai obrolan kecil dengan anak sahabatnya ini. Lagian Venecia pun sudah ia anggap anaknya sendiri.

"di SMA Bina Muda Tan"

Jawab Venecia santai sambil sesekali menendang-nendang kecil kerikil yg ada didepannya.

"Samaan sama anak tante dong"

"Oh ya! "

Seketika Venecia tiba-tiba semangat mendengar perkataan Liana, kan siapa tau anaknya cowok terus ganteng. Bolehlah kan.

Dan ternyata mereka sudah sampai dirumah Liana padahal Venecia baru aja mau nanya nama anaknya.Selama ini Venecia hanya mendengar cerita tentang sosok Liana dari mulut sang mama, Sintia.

"Makasih ya udah nganterin tante pulang"

"Iya sama-sama tante"

"Tunggu sebentar tante panggilin adekmu dulu"

"Iya Tan, maaf ngerepot "

"Udah nggak papa"

Lalu tak lama sosok paruh baya yg masih cantik itupun masuk kerumahnya lalu kembali dengan anak kecil berusia 10 tahun disampingnya, siapa lagi kalau bukan Valencia.

"Yuk pulang, makasih tante"

Ajaknya sambil menyunggingkan senyuman manisnya. Lalu menggandeng tangan Valen yg sekarang sudah berada disampingnya.

"Iya sama-sama, hati-hati ya "

"Iya tante"

Jawab keduanya kompak sebelum melenggang pergi dari pekarangan rumah tersebut.

To be Continue . . .o(〃^▽^〃)o

──────────────────────────