Maya terisak pelan, tubuhnya kembali luruh ke lantai, "Maaf udah malu maluin lo selama ini,"
Raka menggigit bibirnya, menatap gadis yang nampak amat kacau di hadapannya itu. Pemuda itu perlahan mendekat, mendekap Maya masuk ke dalam pelukannya, "Maaf,"
"Gue yang salah Ka. Gue malu maluin lo gue nggak punya attitude.. Gue..,"
Raka menggeleng, mengusap rambut Maya hanya membuat gadis itu menangis semakin keras, "Maaf maaf maaf. Lo bisa batalin perjodohannya,"
"Denger Maya. Gue masih sama. Gue masih Raka yang dulu. Cuma gue pengen tegas sama lo. Gue nggak suka orang orang mandang lo buruk. Gue nggak suka orang orang ngata ngatain lo. Jadi jangan ulangin kesalahan yang sama ya?" pintanya lembut, menatap Maya yang masih menangis di dadanya.
Gadis itu kemudian mengangguk kecil, mencengkram erat pakaian yang di pakai Raka, "Maaf maaf gue salah maafin gue,"
"Nggak. Lo nggak salah. Udah ya jangan nangis,"
"Hiks.. Gue malu Ka,"