Ifa dan para sahabatnya masih asyik ngobrol saat Rizky masuk ke paviliun.
"Eh, sodara gue yang gantengnya seantero dunia ghaib akhirnya datang juga." Sambut Meta.
"Gue pikir elo lupa kalo sudah punya bini. Sampe kering nih bini lo nungguin dari tadi." Ledek Cilla yang kemudian mendapat cubitan dari Ifa.
"Woy, lo kata gue ikan asin yang dikeringin."
"Pah, mendingan ikan asin daripada elo. Ikan asin bisa dimakan pake sambel. Nah elo....."
"Ifa bisa dimakan sama gue kok." Celetuk Rizky sambil menuju tempat tidur dimana para gadis berkumpul.
"Cieeee... mentang-mentang sudah sah bawaannya mau makan aja, bang." Ledek para sahabat Ifa. Sementara wajah Ifa sudah berubah merah kayak kepiting rebus yang dimasak kelamaan.
"Apaan sih lo pada. Kalo cuma ngeledek doang mendingan jauh-jauh deh dari gue." Sungut Ifa kesal
"Iya deh, kita ngerti kok. Pengantin baru maunya emang berduaan aja. Yuk, guys kita keluar dari sini. Biarin pengantin baru berduaan."
"Eeeh... kalian jangan pergi dong. Gue kan cuma bercanda. Masa kalian tega sih ninggalin gue disini. Malam ini kalian nginap disini ya. Please...."
Rizky terkejut mendengar permintaan istrinya. Nih anak polos atau bego sih. Mana ada malam pertama tidur rame-rame. Sama genk CK pula.
"Fa, yang benar aja dong. Masa teman-teman kamu disuruh nginap."
"Ya nggak apa-apa kan? Gue kan masih pengen ngobrol sama mereka. Emangnya nggak boleh?"
"Boleh aja. Tapi kan bisa besok, Fa. Malam ini kan malam pertama kita. Kalau mereka menginap disini, gue tidur dimana?"
"Elo tidur di kamar bang Zayyan lah. Atau elo pulang ke rumah bunda."
Anggota geng CK cuma bisa saling berpandangan sambil menahan tawa melihat pertengkaran pengantin baru ini. Meta malah sudah siap-siap toples kacang buat menonton pertengkaran mereka.
"Fa, elo sadar gak sih kalo sekarang kita sudah nikah?" Rizky memijat tengkuknya yang mendadak kencang. Kayaknya tensinya naik tuh bang.😂 "Gue harus jawab apa kalo ditanya sama ayah bunda kalau gue pulang ke rumah?"
"Sudah kita rame-rame aja tidur disini. Kayak jaman kita kecil dulu Ky. Dulu kan elo, gue, Ipah, dan bang Zayyan biasa main kemping-kempingan di taman belakang. Anggap aja kita lagi kemping." Meta berusaha melerai sambil mengunyah kacang goreng. Tuh anak ngunyah mulu ya.😂
"Kagak.. kagak.. nggak ada ceritanya malam ini kemping-kempingan. Kita kan bukan bocah lagi, somplak." Rizky mengusir genk CK keluar kamar. Sementara itu Ifa berusaha menghalangi pintu keluar untuk menahan sahabatnya.
"Akifah Sa'diyyah." Kali ini nada suara Rizky terdengar tinggi. "Gue suami lo. Elo harus nurut apa kata gue."
Para anggota CK langsung memeluk Ifa yang mulai mengeluarkan airmatanya dan menangis tersedu-sedu. Rizky tambah mumet melihat pengantinnya menangis. Yaelah... ngapain pake nangis sih. Bikin gue tambah bingung aja.
"Ky, elo tega banget sih sama istri lo. Baru hari pertama nikah masa lo sudah bikin dia nangis. Malu gue punya sodara kayak elo. Gue laporin bunda lho. Biar elo dimarahin." Meta menatap Rizky kesal. Memang cuma Meta yang berani marahin Rizky. Sementara yang lain berusaha menghibur Ifa yang masih menangis tersedu-sedu.
"Ya tapi ini kan salah dia Met... emangnya elo pernah liat orang baru kawin malam pertamanya rame-rame sama temannya?"
Meta menarik tangan Rizky keluar kamar kemudian. "Ky, elo masih ingatkan perjalanan hubungan kalian sampai akhirnya sekarang kalian menikah?"
Alana menyusul mereka. Dia yang dari tadi diam saja akhirnya buka suara. "Ky, elo sabar ya. Ifa masih bingung dengan pernikahan ini. Kasih dia waktu. Biarin dia di kamar sama kita. Biasanya kalau habis nangis, dia akan capek dan ketiduran. Nanti kalau dia sudah tidur, kita bakal pulang. Nah, baru deh elo masuk kamar. Sekarang elo ambil baju ganti terus ngobrol sama bang Zayyan aja dulu."
Rizky menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bakal berat nih pernikahan gue, pikir Rizky. Akhirnya ia menuruti kata-kata Alana dan menunggu di kamar kakak iparnya.
⭐⭐⭐
Jam menunjukkan pukul 21.00 saat akhirnya Alana menyusul Rizky di kamar Zayyan. Terlihat kekasihnya dan Rizky sedang asyik main nintendo wi. Sepertinya Rizky sudah lupa dengan kekesalannya.
"Ky, Ifa sudah tidur. Kita-kita mau pulang. Sana gih elo temenin dia. Tenang aja. Dia kalau habis nangis, tidurnya pulas banget. Ada bom jatuh juga nggak bakal bangun."
"Yang sabar ya bro. Siap-siap ditendang sama Ifa. Dia kalo tidur kayak orang main bola." Ledek Zayyan kepada iparnya.
Ketika Rizky masuk kamar tampak Ifa yang sudah tertidur dengan menggunakan piyama. Wajahnya sudah dibersihkan. Rizky memperhatikan wajah istrinya yang sedang tertidur. Mumpung istrinya tidur, Rizky menelusuri wajah Ifa dengan punggung tangannya dan memberanikan dirinya mengecup pipi dan kening Ifa. Kulitnya halus seperti kulit bayi. Wanginya yang khas seperti wangi vanili.
Nggak pernah terbayang oleh Rizky dia akan menjadi suami seorang Akifah Sa'diyyah. Gadis cantik tapi tengil dan koplak yang sudah menjadi teman bermainnya sejak kecil. Rumah merekapun berhadapan. Bahkan mereka sempat satu sekolah, namun beda kelas. Ifa adik kelasnya saat SD dan SMP.
Sejak kecil mereka terbiasa bermain bersama. Pulang pergi sekolah sama-sama. Pergi mengaji juga sama-sama. Bahkan saat di SMP mereka mengikuti ekskul yang sama. Boleh dikata, kemana-mana mereka sering sering bersama. Bahkan ayah dan bunda sudah menganggap Ifa seperti anaknya sendiri. Demikian juga dengan emak yang sayang banget sama Rizky.
Dan kini mereka sudah resmi menjadi suami istri. Pernikahan yang disertai dengan perjanjian antara dirinya dan Ifa. Ya tentunya sebagian besar isi perjanjian adalah permintaan Ifa. Terkadang Rizky suka tertawa sendiri bila mengingat saat mak Bella yang kata orang mirip Park Shin Hye memintanya menjadi mantu. Padahal saat itu Ifa dan Rizky sudah jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.
Rizky masih ingat saat sore itu bertemu dengan mak Bella di sebuah supermarket. Pertemuan yang berakhir dengan emak yang memintanya menikah dengan Ifa.