Chereads / IMPIAN EMAK UNTUK IFA / Chapter 9 - ANTI-MAINSTREAM

Chapter 9 - ANTI-MAINSTREAM

"Ipaaah... Ikiiiiy..... bangun woy bangun." Pagi-pagi suara melengking mak Bella sudah menyapa merdu telinga Ifa dan Rizky. Ifa melirik jam di atas nakas, hmm.... baru jam 04.45. Apaan sih emak pagi-pagi buta gini sudah teriak-teriak.

Ifa mengguncang tubuh Rizky. "Ky... bangun Ky."

"Pah, gue masih ngantuk berat nih. Semalam gue baru tidur jam 02.00." Ujar Rizky dengan mata tertutup.

"Emang elo nggak subuhan ke masjid? Tuh emak sudah teriak-teriak."

"10 menit lagi deh. Gue benar-benar ngantuk nih."

"Terserah elo deh." Ifa bangkit meninggalkan tempat tidur dan keluar kamar. Ia membuka pintu paviliun.

"Mak, ngapain sih teriak-teriak. Kalah tuh toa masjid."

"Laki lo kagak ke masjid?"

"Dia masih ngantuk mak. Semalam dia ngelembur..."

Wajah mak Bella mendadak cerah. "Semalam elo berdua habis ngelembur bikin cucu buat gue ya? Sampe jam berapa? Berapa ronde?" Mak Bella kepo.

"Apaan sih mak. Kepo banget deh. Sudah ah, Ipah mau subuhan dulu." Ifa mendorong mak Bella untuk kembali ke rumah utama. "Besok-besok nggak usah teriak-teriak lagi ya. Kasian ayam tetangga stress dengar suara emak."

"Eeeh.. anak kurang ajar."

Ifa cepat-cepat masuk ke paviliun sebelum dilempar sandal oleh emaknya.

"Ky.. buruan bangun. Sudah jam 5 nih. Elo mau subuhan nggak?" Ifa menarik guling yang dipakai Rizky.

"Sadis banget sih ngebanguninnya" sungut Rizky kesal. "Sekali-sekali bangunin suami tuh pake dicium."

"Ah, itu mah emang mau lo. Buruan bangun. Kalo nggak bangun juga gue siram nih." Ancam Ifa yang baru selesai wudhu.

"Iya, iya gue bangun." Rizky ngeri juga kalau Ifa benar-benar melaksanakan ancamannya.

⭐⭐⭐

"Ipaaah... mana kemeja putih gue? Gue musti ketemu dosen lagi nih."

"Kemeja lo belum disetrika. Gue lupa kalau elo pagi ini musti ketemu dosen. Sorry ya," Ifa pasang muka sok unyu biar nggak diomelin suaminya.

"Kan tadi malam elo liat gue kerjain skripsi buat pagi ini. Trus gue pake baju apa dong?" Rizky garuk-garuk rambut bingung.

"Pake blus gue aja. Ada tuh yang masih baru di lemari. Baru kemarin gue beli."

"Yang benar aja Ipah. Masak gue pake baju kayak gitu. Ukurannya aja beda." Rizky geleng kepala melihat baju yang ditawarkan Ifa.

Ifa nyengir tanpa merasa bersalah. "Bentar ya, gue pinjamin ke bang Zayyan."

Rizky memperhatikan baju yang tadi Ifa tawarkan. Waduh, nggak salah nih istri gue pake baju menerawang gini? Egonya sebagai suami tidak rela tubuh istrinya menjadi tontonan mata pria lain.

"Nih, elo pake baju bang Zayyan aja. Nanti sore kemeja-kemeja lo gue setrikain."

"Pah, elo ke kampus pake blus putih itu?" Tanya Rizky sambil mengancingkan kemejanya.

"Iya. Emang kenapa?" Ifa balik bertanya sambil mengikat tinggi rambut panjangnya sehingga terpampanglah leher jenjangnya yang mulus. Rizky menelan ludah kasar melihat hal itu. Gilaaa... mulus banget tuh leher.

"Musti banget ya rambutnya diikat tinggi begitu?" Rizky memprotes penampilan Ifa.

"Elo kenapa sih pagi ini? Cerewet lo mulai kayak emak gue ya. Bajulah yang di protes, rambutlah yang diprotes. Nggak sekalian elo nyuruh gue pake jilbab dan gamis." Sindir Ifa kesal.

"Lebih bagus lagi kalau elo mau begitu." Jawab Rizky enteng.

"Please deh, jangan sok ngatur-ngatur."

"Gue nggak rela aja tubuh dan wajah cantik istri gue dinikmatin banyak mata pria."

"Jadi menurut lo gue cantik, Ky?" Tanya Ifa sambil senyum-senyum sok imut.

"Dari dulu elo itu cantik Pah, tapi koplak." Alhasil sisir melayang ke jidat Rizky.

"Ipaaaah .... " Rizky cuma bisa berteriak sambil mengusap-usap jidatnya yang memerah terkena lemparan sisir.

Ifa langsung kabur ke rumah babe. Takut Rizky membalas perbuatannya. Sebelum keluar kamar sempat-sempatnya dia menjulurkan lidahnya meledek Rizky.

⭐⭐⭐

Rizky memarkirkan Avanza hitamnya di bawah pohon dekat masjid di kampus Ifa. Hari ini berniat memberitahukan kabar baik kepada istrinya bahwa skripsinya sudah disetujui dan dua minggu lagi dia akan sidang skripsi. Rizky sengaja tidak memberitahu Ifa bahwa dia akan menjemput. Ceritanya mau memberi surprise. Tak lama kemudian terdengar adzan dzuhur.

Setelah melaksanakan shalat dzuhur berjamaah di masjid. Rizky menuju kantin yang ada di lingkungan masjid. Ia tahu kebiasaan istrinya makan siang di tempat itu bila kuliah sampai siang. Rizky sengaja tidak memesan makan siang karena ia ingin mengajak Ifa merayakan keberhasilannya hari itu. Kebetulan hari ini ia juga gajian.

"Bro, elo kenal Ifa anak akuntansi nggak?" Tiba-tiba Rizky mendengar cowok-cowok yang duduk di meja di depannya menyebut-nyebut nama istrinya. Ah, mungkin Ifa yang lain, pikirnya. Di kampus sebesar ini yang namanya Ifa anak akuntansi kan nggak cuma satu.

"Ifa yang cantik itu? Yang ketua GCK?" Nah, kalau ini pasti istrinya yang dimaksud. Rizky pura-pura cuek tapi menajamkan radar pendengarannya laksana superhero.

"Iya yang itu. Gue mau ngegebet dia, ah."

"Yakin lo? Gue saranin mendingan lo batalin deh niat lo ngegebet dia. Lo gak bakal kuat ngadepin ke-koplakan dia dan genknya. Lagian elo kan sudah punya Sherina. Mau dikemanain tuh cewek."

"Yeee.. gue kan mau ngegebet dia, bukan ngegebet satu genk. Gue bosan sama Sherina. Sudah nggak ada tantangan. Sudah pasrah mau diapain aja."

"Ah, elo dikasih tau nggak mau dengar. Saran gue, mending elo ngegebet cewek lain deh atau lo serius sama Sherina."

"Bro bro.. tuh si Ifa dan genknya datang." Terdengar suara ramai GCK. Padahal mereka belum masuk kantin. Rizky mencuri pandang ke arah Ifa dan para sahabatnya. Sepertinya mereka baru selesai shalat.

Ifa dan teman-temannya mengambil meja agak jauh dari tempat Rizky duduk. Mereka belum menyadari kehadirannya. Rizky melihat cowok dengan tampang lumayan dan perawakan atletis mendatangi meja Ifa. Rizky ingin melihat sejauh mana cowok itu bertindak.

"Hai, kamu yang namanya Ifa ya? Kenalin nama gue Donny. Gue anak teknik elektro semester 5." Donny mengulurkan tangannya yang disambut oleh Cilla.

"Hai, nama gue Pricilla Alicia. Nama yang cantik kan? Oh iya saat ini gue masih jomblo, tapi sebentar lagi bakalan jadian sama babang Athar. Kalo gue batal jadian sama dia, elo yang gantiin babang Athar ya jadi pacar gue. Biar jomblo gue terobati. Cantik-cantik gini gue belum pernah pacaran lho. Belum pernah terjamah oleh lelaki manapun. Dan semua yang ada di body gue masih orisinil."

Donny cuma bisa bengong mendengar sambutan dari Cilla. Lah kenapa cewek ini yang merespon. Gue kan mau kenalan sama Ifa, bukan sama dia, pikir Donny bingung. Sementara itu Ifa dan temannya menahan tawa melihat kebingungan Donny.

"Eh, sorry. Gue mau kenalan sama Ifa, bukan sama elo."

"Maaf ya Donny yang lumayan ganteng kayak tukang sekuteng yang belum mateng. Teman gue yang namanya Ifa sudah unavailable. Teman-teman gue yang lain juga sama. Tinggal gue yang jomblo. Jadi elo kenalan sama gue aja. Kebetulan gue juga lagi bikin database cowok-cowok yang akan gue seleksi jadi calon pacar. Kalau elo mau, gue daftarin nama lo. Syaratnya gampang kok. Elo tinggal kasih nomor hp, fotocopy KTP dan pasfoto 3x4 sebanyak 3 lembar. Trus elo tunggu deh sms dari gue."

Sinting nih cewek. Dikata gue mau bikin kartu anggota perpus kali. Donny pantang mundur. Ia abaikan Cilla dan duduk tepat di samping Ifa. Rizky yang melihat dari mejanya mulai merasa gerah melihat hal itu. Dilihatnya Ifa tersenyum kepada Donny. OMG, ngapain sih dia umbar senyum ke cowok lain, omel Rizky dalam hati.

"Hai Don. Senang berkenalan sama elo. Tapi gue unavailable. Mendingan lo deketin Cilla aja ya."

"Tapi gue naksirnya sama elo." Donny kekeuh. Rizky semakin geram melihatnya, tapi ia tahan.

"Kalo lo nekat boleh aja sih Don. Tapi gue nggak mau pacaran lho. Itu mah sudah mainstream. Gue ini anti-mainstream. Elo boleh deketin gue, tapi gue minta dihalalin ya. Karena babe nggak bakal ngijinin gue pacaran. Kalau serius, gue tunggu malam minggu besok di rumah. Jangan lupa ajak orang tua lo buat ngelamar gue. Pas akad nikah dan resepsi gue minta diadain di hotel berbintang yang sekarang lagi ngetop itu. Undangan yang disebar kira-kira buat 2000 orang. Soalnya gue kan harus undang saudara, ncang ncing, pak RW dan pak RT setempat. Belum lagi pak Lurah dan pak Camat. Mereka harus diundang. karena emak gue itu aktivis dan ngetop banget di kelurahan. Gimana? Elo siap?"

⭐⭐⭐

Aje gileeee

Itu ngajak kawin apa nodong sih?

😜😆

Jangan lupa vote dan komennya ya🥰