Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kindness System : Starting Now

LinYoona
--
chs / week
--
NOT RATINGS
11.1k
Views
Synopsis
Pada tahun 2020, Ohh Januariku , awal penderitaan dimulai karena virus menyebabkan kepanikan total di seluruh dunia, ekonomi dunia merosot dan kehidupan manusia mulai mengkhawatirkan. Siapa yang akan mengakhiri penderitaan ini? Saya tidak tahu. Depresi itulah yang dialami oleh seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Rendi yang baru saja lulus sekolah dan hendak memasuki dunia kerja namun rencana yang telah ia buat semuanya hancur karena virus sialan itu. Ada pepatah mengatakan “Dibalik bencana pasti ada berkah”. Sebuah sistem tiba-tiba muncul dalam kehidupan Rendi, apakah ini berkah Tuhan? -------- Mungkin terkesan tidak masuk akal karena saya membuat novel ini dengan pengalaman pribadi saya sendiri, semua kecemasan, depresi dan kesedihan akan berperan dalam pembuatan novel ini. Novel ini disponsori oleh Goggle Translate yang akan membantu saya menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris: v (Dalam version Inggris) Oh ya, ini hanya untuk hiburan dan mungkin pengalaman Anda sama dengan saya? mungkin.
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog Singkat

'Tahun 2020, apa kesan kalian terhadap tahun ini? bagiku tahun ini adalah sialan.'

" Haaa " Hembusan nafas datang dari remaja bernama Rendi yang sedang memegang Handphone dan melakukan aktivitas bermain Handphone seperti membuka Twitter-Home-Matikan layar- Nyalakan layar-buka Twitter- kembali ke Home begitulah kehidupan membosankan Rendi.

Cling~

Notifikasi di Handphone membuat Rendi bersemangat lalu dengan cepat membuka Twitter untuk memeriksa notifikasi tersebut.

Dalam unggahan status Twitter

Renren@Akutampan

" Andai saja sebuah system muncul dalam hidup ini, aku bersumpah akan berbuat baik selama hidupku "

- 1 Comment 0 Retweet 0 Like

Comment

God@....

" Hambaku, akan kukabulkan permintaanmu "

Setelah melihat comment dari Tuhan, ekspresi Rendi seperti : ( ͡°з ͡°)

" Apakah Tuhan sedang bosan hingga dia bermain Twitter? " Rendi terkekeh ketika memikirkan hal lucu ini.

Karena hanya Tuhan satu-satunya yang komentari status Twitter dia, maka Rendi harus membalas Tweet nya.

Renren@AkuTampan membalas God@....

" Aku tunggu hehe "

Setelah membalas Tweet tersebut sebuah teriakan datang dari luar kamarnya, " Rendiiiiiiii, belikan garam di warung (warung adalah supermarket mini dengan harga yang lebih murah) "

" Uaaa~" Karena kaget dengan teriakan yang tiba-tiba Handphone di tangannya terlempar keluar jendela.

Rendi : ( ͡°_ʖ ͡°)