Rendi sedikit kesal melihat perempuan yang tertawa didepannya namun tawa dari Natasya membuat jantungnya berdetak dengan cepat, Rendi yakin jika seorang pria melihat Natasya tertawa maka hatinya akan luluh bisa di bayangkan betapa cantiknya perempuan didepannya.
Setelah selesai puas tertawa Natasya pun mengambil nafas dalam-dalam lalu membuangnya " Haaaa " yah Natasya membuang nafasnya kearah wajah Rendi.
" Hehh " Hembusan nafas menerpa wajah Rendi, nafas yang sangat harum itulah yang Rendi rasakan.
" Apa? " Natasya menaikkan satu alisnya sambil menatap Rendi seolah berkata " Mau protes? silahkan kalo berani "
Rendi menggelengkan kepalanya sambil tersenyum " Tidak, nafasmu sangat harum "
Dipuji oleh Rendi, pipi Natasya menjadi merah " A-aku - " setelah beberapa menit meredakan Natasya yang tersipu karena perkataan Rendi, Natasya kembali memasang ekspresi serius.
Rendi memuji perubahan suasana hati perempuan yang dapat berubah kapan saja.
" Aku akan menjelaskan fungsi dari System ini, sangat sederhana yaitu System ini mempunyai fungsi dimana saat kamu membantu seseorang dan mendapatkan senyum tulus dari orang tersebut, kamu akan mendapatkan hadiah misterius. "
" Sangat sederhana, bukan? " Ucap Natasya sambil tersenyum, " Untuk permulaan, aku akan menyediakan hadiah pemula untukmu " lanjut Natasya.
Rendi senang ketika mendengar kata hadiah pemula " Lalu berikan kepadaku, aku sudah tidak sabar untuk mendapatkan hadiah "
Natasya tersenyum misterius " kamu akan tahu ketika kamu bangun "
Rendi : ಠಿ_ಠ " Bagaimana caraku bangun? "
Natasya tertawa kecil " Teriakkan, Natasyaa cantikkk "
Rendi : ( ͠° ͟ ͜ʖ ͡ ͠°) Okey
" NATASYA CANTIKKKKKKKKK " Setelah berteriak Rendi menunggu perubahan yang terjadi disekitarnya namun dia tidak merasakan perubahan apapun.
" Mengapa tidak berubah apapun? " tanya Rendi bingung, Natasya tersenyum imut " Haha kamu imut sekali, ingin sekali aku mencubit ususmu " ucapnya sambil tertawa.
" Tsundere " Gumam Rendi dengan ngeri.
Natasya menjentikkan jarinya dan sekeliling yang awalnya kegelapan berubah dengan cepat, Rendi merasakan pusing dan membuka matanya lalu mengingat hadiah yang dijanjikan Natasya kepadanya.
Rendi merasakan sesuatu disebelahnya " Mungkin ini hadiahnya " Rendi lalu menengok untuk memeriksa hadiah tersebut.
" Halo "
Hening
5 menit hening
" Kok kamu yang muncul " ucap Rendi dengan nada tak berdaya ketika melihat Natasya yang berbaring disebelahnya dengan senyum yang sangat menggoda.
" Aku adalah hadiahnya, Tuhan mengirim aku untukmu karena Tuhan tahu kamu itu solo player o(〃^▽^〃)o " Senyum di wajah Natasya semakin menggoda ketika dia menekankan kata solo player.
Kerutan hitam muncul didahi Rendi dan jika berada di anime maka ada sebuah awan hitam tepat di atas kepala Rendi yang menandakan betapa menyedihkannya hidup dia.
Tiba-tiba Rendi menyadari sesuatu " MASALAH!!! Gimana kalau ibuku tau ada seorang perempuan dikamarku " Ucap Rendi panik dengan volume suara yang sedikit meningkat.
Tangan Natasya menepuk kepala Rendi dengan lembut mengisyaratkan jangan khawatir " Tenang saja, sejak kemunculanku, aku telah memodifikasi ingatan ibumu jadi aku sekarang dianggap sebagai teman kecilmu yang sangat amat dekat "
Rendi tertegun, bukan karena ucapan Natasya melainkan karena tindakan Natasya, sudah lama dia merasakan kepalanya di tepuk dengan lembut oleh seseorang selain Ibunya.
Semenjak Ibu dan Ayahnya berpisah ketika masih kecil Rendi mengalami perubahan sifat yang sering terjadi pada anak broken home, entah karena sakit hati atau perhatian yang sangat berkurang, Rendi yang awalnya ceria dan sangat aktif bermain bersama teman-temannya menjadi pendiam dan sering menyendiri.
Apa yang terjadi kepada Rendi adalah didewasakan sebelum dewasa, karena anak Broken Home biasanya mempunyai pemikiran yang lebih dewasa dibandingkan seumurannya karena terpaksa oleh keadaan.
Teman-temannya pergi satu demi satu meninggalkannya, Rendi sedikit sedih karena tidak ada yang menjadi support untuknya ketika dia sedang berada disebuah tekanan.
Namun karena kejadian itulah Rendi mengerti satu hal " Semua yang datang, pada akhirnya akan pergi ".
Mata Rendi berkabut, sekilas mengingat kejadian pertengkaran orangtuanya dan pada waktu itu dia hanya bisa menatap orangtuanya bertengkar adu mulut sambil menangis berharap semuanya baik-baik saja.
Tapi apalah daya Takdir membuatnya merasakan sakit yang tidak pantas bagi seorang anak, sejak hari itu semua yang dia rasakan akan dia tanggung sendiri didalam hatinya.
Berakting baginya adalah keharusan, tersenyum didepan banyak orang untuk menunjukkan bahwa dia baik-baik saja namun terluka parah secara mental.
Mental Ilness adalah suatu kondisi dimana seseorang merasakan gejala-gejala yang menyerang fisik maupun psikis dan berkaitan dengan emosi, bisa dibayangkan seorang anak kecil sudah menderita penyakit mental dan bisa bertahan hingga sekarang.
Pernah terbesit dalam benak Rendi untuk melakukan bunuh diri namun sebuah pemikiran membuatnya berhenti memikirkan hal bodoh itu " Bunuh diri hanya akan menciptakan masalah " setelah itu Rendi mulai menyibukkan dirinya dengan membaca novel.
" Hobi dapat mengalihkan dan menyembuhkan penyakit mental " ungkapan itu memang terbukti, Rendi tenggelam didunia fantasi dan menikmati hidupnya walau sesekali dia merasakan kesepian.
Mata Natasya menjadi lembut dan sentuhan kasih sayang muncul tanpa disadarinya, dia merentangkan tangannya " Sini peluk ".
Penghalang emosi kesedihan Rendi yang telah dia simpan bertahun-tahun akhirnya bocor dan hancur lebur dalam pelukan Natasya dia menangis dengan pilu.
" Ka Kamu adalah hadiah terbaik bagiku " Ucap Rendi terbata-bata disela tangisnya.
" Aku adalah penantianmu ヾ(^-^)ノ "