Chereads / Perjalanan Cinta KIRA / Chapter 51 - Kembali Fokus

Chapter 51 - Kembali Fokus

baik. Nyonya Muda. Saya akan panggil Andra untuk segera ke sini. Kita tidak perlu kembali ke dalam Mall." Sari memegang tanga Kira, memastikan Kira tak kembali berlari ke parkiran Mall.

Kira mengangguk mengerti.

"Oh ya Rob.. Semoga ga akan telat.. Aku ga ingin membuat keributan dengan Farid lagi! Huffff..." Kira ingin hidup damai di kampus. Dia tak ingin menambah beban hidupnya dengan membuat permasalan baru dengan Farid.

"Haaaah... Praktikum, gue belom belajar buat quiz! Arrghhh.. quiz lagi quiz lagiiiii!" Rini sudah menjambaki rambutnya dengan kakinya melakukan gerakan jalan di tempat.

Kira menggeleng-gelengkan kepala melihat sahabatnya.

"Elu, tuh.. Di kost ngapain aja sih? Sampe belajar keteteran gitu?" Kira protes, yang hanya di jawab sahabatnya dengan senyum dan ketawa cengengesan ga jelas.

"Harusnya lo bisa belajar lebih banyak, Rin.. Lo bebas di kost, cuma belajar doang kerjanya. Nah gue, banyak banget keperluan suami gue yang mesti di urus, tapi masih ngusahain sempet belajar!" Kira tertegun sejenak dengan kata hatinya "Hah, aku lupa.. Sekarang aku sama kan dengan Rini, sudah tak mengasuh Ryan lagi.." Kira membenarkan pemikiran di kepalanya. "Haisssshhh.. Bodo.. Bodo.. Bodo.. Lupakan, buang, hempaskan! Haaaaah... Aku akan berhenti memikirkanmu hari ini! Arggghhh!" Kira mengalihkan pandangan ke jalan.

Mobil Kira sudah mendekat, Sari segera menghampiri, membuka pintu untuk Kira.

"Silahkan masuk, Nyonya Muda." Sari tersenyum ramah saat membuka pintu.

"Terima kasih." Kira masuk, di ikuti Rini dan kemudian Sari menutup pintu mobil.

Tak ada pembicaraan dalam mobil. Karena Kira sudah membuka modul praktikumnya. Mempelajari apa yang akan di praktekan hari ini. Kimia Organik, Percobaan Identifikasi Gugus Fungsi. Kira membaca semua, mencoba berkonsentrasi di sisa waktu yang dimilikinya. Tak ada yang diperdulikan Kira selain tulisan dalam modulnya. Gugus fungsi, ikatan kovalen, metode praktikum, prosedur kerja, dan berbagai hal lain dalam modulnya, telah Kira pelajari. Kira bukan tipe penghapal seperti Rini yang saat ini menghapal kata demi kata dengan suara kencang di samping Kira. Tipe belajar Kira adalah pemahanan. Dia harus paham apa yang dilakukannya, apa yang harus diperbuatnya, dan juga alasannya. Sehingga semua yang dipelajarinya dapat bertahan lama di otaknya.

"Huff.. Teman nyonya belajar dengan berteriak-teriak sekencang itu, apa dia ga berpikir akan mengganggu Nyonya Muda untuk belajar?" Sari agak kesal dengan Rini yang belajar tanpa mengecilkan suara memperdulikan Kira.

"Aaaakh.. Susah.. Susah banget dihapalinnya!" Rini frustasi sendiri. Dia sangat panik dengan waktu yang terus berjalan.

"Rin, gugus fungsi tuh apa?" Kira mencoba membantu sahabatnya belajar.

"Hmm.. Atom dengan susunan tertentu yang membuat senyawa?" Rini menjawab ragu. Lalu mau melihat modulnya.

"Jangan dibuka!" Kira menahan tangan Rini. Lalu melanjutkan kalimatnya. "Air, terdiri dari apa?" Tanya Kira untuk memberikan Rini pemahaman.

"Dari dua atom hidrogen sama satu atom oksigen."

"Gimana strukturnya?"

"Gini!" Rini menggambarkan di kertas.

"Kenapa gini?"

"Kan oksigen kurang dua atom bebas, terus hidrogen punya masing-masing satu atom bebas. Jadi, mereka berikatan, membuat senyawa yang kuat." Rini menjelaskan.

"Maksudnya gimana tuh kuat?"

"Hmm.. Ini loh, harus delapan."

"Apanya?" Kira belum puas

"Ini Ra, oksigen punya enam, hidrogen kan masing-masing satu, jadi delapan. Mereka seimbang di alam, bisa di terima di alam. Yang seimbang di alamkan harus delapan." Rini diam sejenak dan berpikir. "Ooooh... Gue ngerti.. Gugus fungsi tuh, atom yang membentuk senyawa, kaya hidrogen sama oksigen yang membentuk senyawa air, terus dari senyawa yang terbentuk, mereka bisa berguna dan punya fungsi dan sifat khas di alam.

"Hmm.. Bener, tapi itu masih terlalu rumit buat dimengerti, Rin.. Coba buat perumapamaan yang lebih gampang di otak lo. Kaya gini.. Gugus fungsi itu, kumpulan dua orang, bisa sahabat atau pasangan.. Kumpulan banyak orang, bisa dalam satu kelompok yang punya kepentingan, mereka bersatu, dengan semua sifat alami mereka saling melengkapi, untuk mewujudkan misi mereka tanpa menghilangkan potensi masing-masing dalam diri mereka. Kaya bersatunya ikatan dokter, orang-orang satu RT, atau gabungan orang yang belajar kelompok. Dalam kimia, Contohnya, hidrogen sama oksigen yang bersatu menjadi air, tapi sifat dasar mereka ga berubah, mereka hanya lebih stabil dan punya fungsi khusus sebagai air, yang lo bisa yakinin, walaupun ada hidrogen dalam air, dia ga akan meledak dalam perut setelah lo minun, karena kestabilannya tadi." Kira menjelaskan.

"Oh, jadi bisa diperumpamain gitu ya?"

Kira mengangguk.

"Buat jadi lebih gampang, jadi lo ga stress! Hahahah.." Kira menyemangati sahabatnya.

"Pantes otak lo encer banget, jadi gitu cara lo ngilangin stress belajar?"

Kira tak menjawab, hanya tertawa kecil ke Rini.

"Ya iyalah, gue harus ngilangin stress dan cari cara mudah buat belajar. Karena suami gue udah bikin gue stress hampir gila!" Celetuk Kira dalam hatinya.

Jam 12:55 siang

Kira dan Rini baru turun dari mobil. Mereka berlari menuju ruang praktikum di lantai tiga. Tak ada waktu untuk menarik napas sejenak, hari ini, untuk Kira adalah rush hour. Berkali-kali dia menahan sakit pada rahimnya karena terlalu banyak berlari.

Klek

Kira membuka loker dan memakai jas labnya.

Klek

"Yuk, cepetan, Rin! Pintu baru di buka, tuh!" Kira bicara sambil berlari setelah menutup lokernya.

"Huff... Cape banget,, hah.. Haus pula! Aku lupa kalau belum minum dari tadi, haisssssh" Kira sudah merasakan haus yang amat sangat karena berlari dari tadi

Quiz sudah di mulai, satu persatu anak-anak yang berhasil menjawab sudah berhasil masuk.

"Sari, tolong. Aku minta air!" Kira langsung berbisik ke Sari yang baru saja sampai ke lantai atas.

"Baik, Nyonya Muda." Sari berbalik ke bodyguard, membisikkan sesuatu, lalu satu dari mereka, berlari turun ke bawah. Kira masih membiarkan teman-temannya masuk, menunggu bodyguardnya datang.

"Apa yang dilakukannya? Kenapa tak menjawab? Apa sengaja ingin menunggu semua masuk dan berbicara padaku?" Farid yang sesekali mencuri pandang, memperhatikan Kira yang masih menunggu di belakang.

"Desi, masuk, beri penjelasan tentang praktikum hari ini di dalam!" Farid memberi perintah, yang langsung dijalankan oleh Desi. Berat hati, dia masuk ke dalam ruangan meninggalkan Farid di luar dengan setengah mahasiswa tersisa, termasuk Kira.

"Mau apa lagi, Farid sama dia? Sejak kejadian di kelas tadi, Farid udah nyuekin aku! Arghhhhhm.. Aku semakin benci dan harus menyingkirkan Kira!" hati Desi menjerit semakin kesal.

"Haduuuuuh.. Lambat banget sih. Hufff!" Lima mahasiswa terakhir, bodyguard yang membeli air belum juga datang. Kira mulai gelisah.

Semua pwserta praktikum sudah masuk.

"Jelaskan rekasi adisi pada senyawa hidrokarbon!" Farid kini menatap Kira.