Di Pagi hari yang cerah Safira sudah sangat siap masuk kesekolah memulai kelas baru di kelas 12, tapi dia belum tau dia sekelas sama siapa saja.
Pasti kalian kalau sedang kenaikan kelas pasti deg degan karena prihal takut gak sekelas sama best friend kalian. Bergitu juga yang sedang dirasakan Safira.
"Morning dad and mom !" Sapa Safira kepada kedua orangtuanya yang sudah ada di meja makan sesekali bercanda.
"Hay, Morning" sambut sang mama, Marya.
"Hay, Princessnya papa" sambut sang papa, Lesmana.
"Tumben kamu Safira bangun sepagi ini, ini baru jam 05:25" Ujar sang mama yang mengenal tabiat sang putri, tidak biasanya putri semata wayangnya itu bangun sepagi ini." Iya ma. Safira mau lihat sekelas sama siapa aja, kira- kira Safira sekelas gak ya sama Mella, Liana, Syeli?"Jawab Safira sesekali ia termenung. apa ia bisa kalau tanpa ketiga sahabatnya itu?.
"Eh kok anak papa jadi sedih, kalau kamu nggak sekelas sama best friend kamu tenang aja Nanti papa telepon bagiqn pembagian kelas supaya kamu bisa sekelas bareng bestie kamu ya " Ucap Lesmana yang menenangkan Safira yang kini larut dalam gundah gulana.
"Iya sayang bener kata papa tenang aja ya" timpal Marya.
"Eh gak ko pah mah, gak apa apa koh Safira gak sekelas lagi sama bestie Safira, kan Safira bisa cari temen baru supaya safira juga jadi tambah pinter bergaulnya" Ujar Safira, alih-alih mau bisa bergaul.
Safira itu tergolong anak yang tidak manja, walaupun papa bisa saja ngomong kebagian pembagian kelas. toh papanya Safira itu orang yang paling terpandang disekolah. Karena selain pendonor terbesar, papa Safira juga menjalin binis dengan pihak sekolah. sama juga dengan papa Leo, makanya papanya Leo sangat akrab dengan papanya Safira.
"Anak papa pinter banget sih " ujar Lesmana sambil mengelus pucuk kepala anak nya.
"Eh anak mama juga yaa pah!. Lihat tu Safira itu cantik karena titisan dari mama" Ujar Marya yang tidak mau bilang Safira hanya anak Lesmana.
Tapi Safira itu mirip papa banget ma" ujar Lesmana.
"Lah gak! Safira itu mirip mama!" Elak Marya
"Udah udah, Safira mirip mama sama papa" Ujar Safira yang menengahi keributan antara papa dan mamanya itu.
"Hehehe, Iya sayang" Ujar Lesmana sambil nyengir lebar.
"Habisnya tu mama kamu" lanjutnya.
"Yah udah mah pah aku berangkat dulu yah udah setengah enam kurang" Safira hendak berdiri tapi mamanya mencegahnya.
"Kamu gak sarapan Safira?" Ujar Marya sembari menahan tangan putrinya.
"Gak udah deh Ma, dikantin sekolah" jawab Safira sambil tersenyum manis ke mama dan papanya.
"Yahudah Hati-hati ya sayang bawa mobilnya" Pesen sang papa, mengingatkan kalau dirinya dulu adalah seorang pembalap mobil.
"Oiya uang jajan kamu udah papa tranfer lagi ya 12 juta " ujar Lesmana membuat Safira mendelik kesel.
"Papaaaaaaaaa, Uang jajan Safira saja yang bulan lalu masih nyisa banyak, masih 30 juta" Ujar Safira itu tidak terlalu suka menghambur hamburkan uangnya dengan hal yang tidak penting. Maka dari itu ia sangat marah jika papa dan mamanya terlalu boros dan dalam berbelanja.
"Udah gak apa apa sayang, kamu tuh anak cewe dan satu satunya papa dan mama jadi wajar dong kita manjain kamu" Jawab Marya sambil mengelus rambut halus Safira.
"Iyaa deh maa pah Safira berangkat ya" Setelah perdebatan yang sangat panjang akhirnya Safira menyalami tangan mama dan papanya.
"Dah mama pah, Safira berangkat dulu" ujar Safira pamitan orang tuanya"
"Woy, piraa, kamu dari mana aja sih?! kita udah lama nungguin kamu" Marah Syeli sambil Berkaca pinggang ya.
"Iya, Maaf aku tadi ngobrol dulu sama papa dan mama" ujar Safira sambil tersenyum kecil.
"Wah kamu ngobrol apaan Pir? mau dijodohin kamu ya sama Leo? " Tanya Liana yang bikin Safira menatap tajam kearahnaya.
"Ya gak lah aku juga tidak mau sama tuh orang gak jelas" sangut Safira yang dongkol mengingat kelakukan minus Leo.
"Aku tuh ngobrol masalah uang jajan aku! Bukan perjodoahan! "Ujar Safira yang gregetan sama ke dua sahabat gilanya.
"Hah ! demi apa kamu masih ribut uang jajan pir? kan kamu tuh holkay Safira!" Jawab Syeli dengan raut muka yang heboh.
"Ihh! justru itu ayah aku itu tambah uang jajan aku 12 juta lagi kan aku saja bulan kemarin masih ada 20 juta jadi 32 jutakan uang jajan aku sekarang!" kesal Safira.
Tadinya temen temennya mendengarkan omongan Safira dengan tenang tapi setelah mendengar kekesalan safira raut muka tenang sekarang berubah menjadi muka muka pongo. "Gila lo ya Fira!. dikasih uang malahan dia gak demen, emang ya temen aku yang satu ini ajaib" sekarang Mella yang mulai komentar.
Habisnya menurut ketiga sahabatnya, Safira itu aneh! ?Masa dikasih uang malah gak demen? Hatinya terlalu mulia.
"Iya sih gila emang kamu pir! kalo gitu kamu transfer aku 5juta ya pir."Jawab syelli tak tau malu, padahal dia juga anak holkay.
"Boleh, Mana rekening kamu" jawab Safira dengan raut muka tenangnya.
"Serius pira!. eh aku bercandaan woi! yakali deh" jawab Syeli yang kanget, karena Safira menanggapi omongannya dengan serius.
"Yee! Gimana sih kamu! tadi minta, habisnya aku malah jadi pusing di atm aku jadi rame banget nomor-nomornya" ungkap safira.
"Yee bambamg! gitu doang di permasalahin, tenang ada gue! nanti kamu kalo mau ke atm ajak aku aja. aku tuh atm berjalan pir" saut Liana sambil menarik turunkan alisnya.
"Eh udah yuk, kita lihat kita sekelas atau tidak? "Ujar Safira sambil berjalan menuju manding utama sekolah.
"Oiya, Ya udah yuk kita lihat! ampe lupa kita" jawab Mella yang diangguki semuanya.
-----
Papan pengumuman daftar nama nama peserta didik kelas 11 sudah mulai terpasang jadi Safira, Mella,. Liana, Syeli sudah bisa melihat kalau mereka sekelas atau tidak.
Murid murid yang sedang bergerombol di depan papan pengumuman pun langsung memberi jalan ke Safira, Liana Mella dan Syeli karna mereka tau kalau yang berjalam itu kapten basket girl's dan anggota inti basket. yap! Liana Mella Syeli itu juga anak basket, mereka mempunyai hobi yang sama.
"Eh kkk kalian pada minggir?, gak apa apa kali lihat aja santai saja kek sama siap sih" ujar Safira yang melihat adek adek kelas malah pada minggir semua.
"Gak apa apa kak, kakak saja duluan" jawab salah satu murid baru yang di mewakilkan semua murid.
"Ouhhj, okee" jawab Safira dengan seyum.
"Ehh kita sekelas dong!!!" teriak syeli tepat sekali di telinga Safira.
"Syeli!!! Gila! Suara kamu itu, gendang telinga aku sakit nih!! " Marah Safira sambil mengusap usap daun telinganya.
"Yaa maaf pir, aku seneng banget ya tuhan! Akhirnya doa aku terkebul" jawab syeli dengan heboh, Safira pun tidak memperdulikannya.
Tapi ia tertarik melihat ada nama "LEO ADI PUTRA" yang terpampang jelas dibagian paling atas nomor urut satu.
"Aku sekelas ama sih Leo?"Gumam safira
Tiba tiba dari samping Safira ada yang menyenggol lenganya, orang yang menyenggol Safira tersenyum kepada Safira. Bagiankan tidak ada masalah pada Safira, Safira pun membalas senyumannya, yang dibalas senyum malah keheranan Yap! yang menyenggol Safira adalah leo.
Tadi leo hendak menggoda, tapi Safira malah melemparkan senyum manisnha kembali.
"Hay Leo" sapa Safira dengan senyum manis yang terus menghiasi wajah putihnya.
"Hah kamu nyapa Aku" heran Leo sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya lahh, Siapa lagi sih di sekolah yang namanya Leo" Jawab Safira yang masih tetap mempertahankan senyuman manis miliknya.
"Ohh, Hay juga" Jawab leo dengan nada sedikit menakutkan, dengan pelakuan Safira hari ini.
"Kok kamu jadi baik sama aku?." Tanya leo yang to the poin.
"Kan kita sekelas, harus baik dong" Kata Safira yang tersenyum penuh kemenangan.
"Mari Kita mulai peperangan ini Leo! Lihat aja pembalasan dendam aku! "
Hay hay semua Ida balik lagi gi gimana part ini seru tidak
Safira sama leo itu diibaratkan sebagai tom dan jerry tau saling bermusuhan dan menyimpam dendam tapi pada akhirnya menyimpankan rasa saya
So jangan lupa Vote Komen ya terima kasih
maaf ya agak lama banget updete ya mohom minta maaf