❤Happy reading❤
My love story in Paris|
2.Bertemu lagi|
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Hanny sekarang berada di ruang tamu, hawa di ruang tamu cukup panas, padahal suhu Ac sudah paling dingin.
Saat itu Mama dan Papa melihat ku dengan tatapan dingin, aku yang tak tahu apa-apa jadi bingung harus melakukan apa.
"Hanny dengarkan Papa!.Kamu tidak boleh keluar sendiri tanpa Cam!" seru Papa tegas.
"Tapi Papa, aku tidak mau dia menggangu urusan pribadiku"
"Urusan pribadi apa?, urusan berbicara pada lawan jenis yang tidak di kenal?, bagaimana jika orang itu berniat jahat?" tegas Papa
Hanny terkejut , bagaimana Papa bisa tahu? Papa menyuruh orang untuk stalker Hanny kah?.
"Papa terlalu posessif, aku bisa jaga diriku sendiri!. Gak perlu suruh orang lain buat jagain aku. Aku gak suka. Papa kenapa sih?" teriak Hanny lalu pergi kekamar dan mengunci pintu kamar.
Ia menatap boneka koalanya.Rasanya baru pertama kali di bentak oleh Papanya sendiri
Aku tidak mengira bahwa Papa akan berbicara tegas padaku, aku yang tidak biasa pun menangis.
"Oh..koala aku apa aku bersalah?" tanya Hanny dalam hatinya , ia memegang erat koala dan memeluknya.Baginya koala adalah sahabat terdekatnya yang tau semua aib tentang Hanny
Esoknya..
Tok..tok..tok..
"Hanny bangun nak" seru Mama mengetuk pintu
"Maaf kan kita tadi malam Hanny"
"Ayo buka pintunya Hanny!"
Tok..tok..
"Hanny?kau belum bangun juga?"
"Akh iya maa.."
"15 menit mama tunggu kamu di meja makan, kita sarapan bersama!"
"Iya ma.."
15menit kemudian..
"Mama!"
"Sudah selesai?mari duduk!" seru Mama
"Kenapa Cam?" tanya ku dalam hati
Aku terkejut melihat Cam duduk di samping tempat duduk ku, kenapa Mama dan Papa mengizinkannya?, dia orang baru kenapa di perlakukan seperti orang lama?, lagi pula dia kan hanya supir...maksudku..ya apa tidak terlalu aneh..?
"Ayo Hanny makan!" seru Papa
"Tidak, kenapa, dia ada di sini?, kenapa Mama Papa menyuruhnya makan di bersama kita?" tolak Hanny
"Hanny Mama tidak pernah mengajarkan hal yang tidak sopan, duduk dan makan, hargai Cam!" tegas Mama
Aku semakin tidak mengerti, aku merasa ada yang di sembunyikan Mama dan Papa dari ku.
Karna itu aku memutuskan untuk mencari jawabannya sendiri.
"Apa makanannya enak Hanny?" tanya Mama
"Enak Ma!.Seperti biasa" Hanny tersenyum pada Mamanya yang juga tersenyum padanya.
"Cam, bagaimana?enak?" tanya Mama pada Cam
"Enak Tante" jawab Cam
Tante?
Kata itu terngiang-ngiang di kupingku, bagaimana bisa Cam memanggil Mama dengan tante bukan nyonya?.
"Baguslah" Mama tersenyum pada Cam
Saat itu aku melihat ke arah Cam, dia menoleh ke arah ku lalu tersenyum, senyumannya membuat ku takut, dengan cepat aku memalingkan wajah.
"Aku sudah selesai, aku ingin berangkat Kampus dulu, Cam kau sudah selesai?" tanya Hanny
"Ya, Aku sudah selesai." jawab Cam. Dia mengambil kunci mobil dan mengikuti Hanny yang keluar terlebih dahulu.
~•~•~
Di perjalanan hening, Hanny duduk di samping Cam.
"Cam, panggil aku nona saja, jangan Hanny!" seru Hanny tanpa menoleh sedikitpun ke Cam.
Cam menoleh tak percaya "Baiklah, nona." Cam menakan kata terakhir.
"Sudah sampai, aku tak perlu di jemput, terimakasih Cam!" Hanny menutup pintu mobil dan berlari kecil menuju Kampus barunya.
"Sama-sama love..." gumam Cam melihat punggung Hanny yang perlahan menjauh dari kaca mobil.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Hanny terburu- buru memasuki kampusnya, ia sedang mengendong tas ransel kecilnya dan beberapa buku yang di kapit antara lengan dan perut.
Seharusnya aku tak terburu-buru, jadi mungkin aku tidak menabrakmu.
Brukk..
"Akh!" Hanny terjatuh tergeletak di bawah.. beberapa kulit di tangannya sedikit terkupas, buku-bukunya berserakan, tasnya pun juga terjatuh .
Kulit jari-jari tangan Hanny dan lengan Hanny sedikit terkupas.Dan di siku Hanny terlihat garis-garis merah panjang di kulitnya. Lecet.
Orang yang menabrak Hanny memunguti buku-buku Hanny kembali, dan juga membantu Hanny berdiri.
"Thank you.." lirih Hanny ketika melihat yang ada di hadapannya.
"You?" seru Lee
"What?" tanya Hanny tak mengerti.
Leevon lebih fokus pada luka di tangan Hanny, dia menarik tangan Hanny lalu duduk di kursi umum.
Leevon tahu, bahwa di kampus tidak ada uks, jadi ia slalu membawa kotak p3k untuk berjaga-jaga, namun yang membutuhkan pertama kali bukannya Lee melainkan orang asing ini.Menurut Lee.
"Aw!" Hanny meringis ketika lukanya mengenai obat merah.
Leevon menjadi sedikit kesal, hanya luka seperti ini ekspresimukanya seperti orang kecelakaan saja.
"Can you be quiet?" tanya Lee
(Bisakah kamu diam?)
Aku tahu waktu itu kamu kesal padaku karna kau tidak tega melihat ekspresi muka ku yang seolah terluka parah
"Unwell" Hanny berkata sejujurnya, seumur hidup ia baru pertama kali terluka dan mengeluarkan darah walaupun sedikit.
(Sakit)
"Weak!" seru Leevon
(Lemah!)
Aku hanya diam menerima perkataanmu.
Selesai mengobati.
"Its over, im sorry" seru Leevon berdiri dari kursinya.
(Sudah selesai, aku minta maaf)
"Wait!" Hanny menahan jacet yang di kenakan Leevon
(Tunggu)
"What?" tanya Lee tanpa menoleh ke belakang.
"Thank you.."
Lee tak menjawab, ia memilih pergi bergitu saja.
"Hmm" Hanny memegang tangan nya yang sedikit di pakai kapas. Tak lama kemudian senyum di Hanny terangkat.
Berada di dekat mu membuatku nyaman.
~•~•~
Pulang Kampus Hanny di jemput Cam.
"Sudah ku katakan jangan menjemput ku!" ketus Hanny menatap tajam ke arah Cam.
"Nona, ini perintah dari-" Hanny memotong omongan Cam
"Cukup!.Aku akan pulang sendiri!"
"Nona, ini terlalu berbahaya!"
"Berbahaya?Lebih berbahaya jika aku percaya padamu"
"Dan, aku tahu ada yang Papa Mama dan kau sembunyikan!" Hanny menakan katanya.
"Aku akan mencari tahu sendiri!" Hanny pergi meninggalkan Cam yang mematung di tempatnya.
Cam melihat punggung Hanny yang perlahan menjauh.Tak lama seringai muncul di bibirnya.
"Kau memang pintar ,sayang.." gumam Cam.
~•~•~
"Aku harus mencari tahu bagaimana?"
"Apa aku harus menjadi stalker Mama dan Papa?"
"Aku tidak ingin di cap seperti itu."
Aku seperti orang gila yang slalu bergumam sepanjang jalan.
Dan lagi-lagi aku bertemu kau.
Yang sedang menyebrang tanpa melihat kanan-kiri, kau bahkan tak melihat lampu hijau untuk pejalan kaki akan berubah menjadi merah, tapi kau tak menyadari hal itu.
Aku berlari ke arah mu, aku ingin menolong mu, dan di saat aku mendorong mu, kau menyadarinya dan langsung ikut menarik ku.
Aku kira aku akan mati karna menolong mu, namun lagi-lagi kau juga ikut menolong ku.Padahal niat ku ingin membantu mu.
Kau sedikit telat menarik ku sehingga kaki kiri ku sedikit keserempet mobil.
"Akh!" ringis Hanny dia jatuh di atas tubuh Lee
"Lee?" panggil Hanny mengecek apakah Lee sudah mati atau belum?
Parahnya..
Lee membalikan tubuhnya, membuat Hanny turun dari tubuh Lee.
"Are you okay?" tanya Lee
(Apa kamu baik-baik saja?)
Hanny menganguk, lalu ia kembali bertanya "And you?"
(Dan kamu?)
"Im fine"
(saya baik-baik saja)
"Sorry" lirih Lee
(Maaf)
"Its okay"
(Tidak masalah)
Hanny mengerakan kakinya, namun terasa sakit.
"Akh, Kaki ku!"
Tanpa sadar waktu itu aku mengucapkan bahasa indonesia, namun aku lega karna itu kita tak perlu berbahasa inggris.
"Kamu?,indonesian?" tanya Lee, dan Hanny menganguk
"Can you speak Indonesian?" tanya Hanny tak percaya.
(Kamu?,kamu bisa berbicara bahasa indonesia?)
"Ya, apa kamu baik-baik saja?" tanya Lee
"Kaki ku sakit" jawab Hanny
"Kau sempat keserempat mobil?"
"Ya"
"Kamu bisa berjalan?" tanya Lee
"Akan aku usahakan" Hanny mencoba untuk berdiri namun nihil.
"Akh..,hiks sakit" isak Hanny namun tidak menangis
Aku benar-benar lemah ya?
Lee berdiri dan berbalik lalu berjongkok
"Ayo naik!"
"Aku-aku berat!"
"Cepat lah!"
Kau tetap menggendong ku walapun keadaan mu juga tidak baik, tanggan mu pasti sempat terbentur dengan keras, tapi kau tetap saja menggendongku.
Padahal, kau bisa saja menaruh ku di taxi ,namun kamu tidak ingin, kamu malah berkata "bahwa itu tanggung jawab ku"
"Lee, tangan mu juga terluka!" seru Hanny melihat luka baret dan lecet pada tangan Lee, dan juga kakinya pasti terasa lemas karena menabrak aspal dengan keras.
"Tidak apa-apa, ini tanggung jawab ku!"
Benar..orang-orang melihatku..menjadi tatapan sorot mata.
...
Lee dan Hanny sampai di depan gerbang rumah Hanny.Rumah yang bagaikan istana.
"Ini rumah mu?" tanya Lee dia nampak familiar
Lee dan Hanny masuk ke halaman rumah keluarga Hanny.
Di depan sana pintu sudah ada tiga orang yang menunggu.
Mama Hanny berada paling depan bersandar ke samping tembok dengan melipat kedua tangannya, menatap putri tunggalnya datar.
Tepat di tengah pintu, Cam berdiri di sana memandang keduanya tak suka.
Lalu Papa ada berada di belakang Cam.
Lee menurun kan Hanny. Dan Hanny berjalan menghampiri Mamanya.
Sedikit susah kaki kiri Hanny terluka .
"Hanny, kenapa kau menolak di jemput dengan Cam huh?, lihat sekarang kau terluka, ada apa dengan mu?" omel Mama
"Mama tolong obati dia, dan juga aku!"
Chirstabel menoleh, dia tahu siapa yang di maksud putrinya.
"Salam hormat istri dari ketua star group!" Lee menunduk sopan ke arah Mama.
Hanny terkejut.
Lee mengenal Mamanya?
"Kau boleh pulang!" seru Mama dengan dingin.
"Apa mama?!" Hanny terkejut, Mamanya tidak sopan.
Padahal Mama yang slalu mengajarkan Hanny untuk sopan kepada siapa saja.
"Diam Hanny, kamu terluka karnanya kan?"
Hanny terkejut Mama mengetahui nya?.
Apa kah benar?stalker?Mama Papa memakai stalker buat menguntit ku?
Mama pasti menyuruh orang untuk mengawasiku.
"Aku berterimakasih pada mu telah membawa putri ku dengan selamat, sekarang ku mohon jangan muncul lagi di hadapan ku, dan jauhilah anak ku!" tegas Mama.
"Mama!" teriak Hanny tak percaya, ada apa dengan mamanya?
Aku tidak mengerti dengan Mama, mama kelihatan membenci Lee, dan Lee tetap diam seperti menerimanya?sebenarnya apa yang terjadi?
"Cam bawa masuk Hanny!". Perintah Mama
"Baik tante!" Cam menarik tangan Hanny, namun Hanny memberontak
"Nona ayo!" Cam menarik paksa
"Tidak, Mama!" teriak Hanny ketika Cam menariknya kuat
"Mama!setidaknya obati lukanya." teriak Hanny ketika mulai menjauh.
Maaf atas perlakuan Mama ku Lee.
Hanny bertemu Papanya.
"Papa, aku mohon obati dia!" seru Hanny menahan tangis.
"Masuk Hanny!"
Cam menarik ku masuk kedalam.
Hanny menepis kasar tangan Cam yang berada di pundaknya, lalu menaiki tangga, masuk ke kamarnya dan menguncinya.
Aku masuk kamar ku dengan kesal membanting pintu kamar ku dan menguncinya.
Aku melihat dari arah jendela luar kamar, maaf Lee, maaf kan perlakuan Mama dan Papa ku.
Sebenarnya apa yang terjadi?
Saat itu Leevon hendak pergi dia sudah sedikit menjauh dari rumah dan sampai pintu gerbang.
Ia menoleh padaku, dan berbalik..
Aku terjatuh tak berdaya..kaki ku sakit
Maaf Lee maaf.
"Oh Koala...hikss..hikss.." Hanny mendekap Koalanya dan menutupi wajahnya yang menangis dengan tubuh Koala.
Makasih yang sudah baca❤
Jangan lupa vote dan komen!❤
Follow ig aku ya..
Ashishi_rk