Chereads / My love story in Paris / Chapter 5 - 3.Dinner

Chapter 5 - 3.Dinner

❤Happy Reading❤

My love story in Paris|

3.Dinner|

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Di Kampus.

Hanny berjalan di halaman Kampus menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong.

Kejadian kemarin masih berputar jelas di otaknya. Tak mau hilang!.

Hanny berjalan memasuki Kampus, dan dia menemukan sosok pria yang ingin sekali di jumpa dengan Hanny.

Hanny berlari kecil mengejarnya.

"Lee!" Hanny memanggil Lee, ketika langkahnya bersamaan.

"Ada apa?" tanya Lee tanpa mengalihkan pandangan kedepan.

"Aku ingin minta maaf soal kemarin" jawab Hanny

"Tidak apa-apa" Lee tetap berjalan tanpa henti

"Tolong jangan menjauhi ku!" pinta Hanny membuat Leevon berhenti

"Mama mu melarang aku dekat dengan mu, lebih baik kau menjauhlah dari ku" Lee berbalik lalu pergi.

"Lee" lirih Hanny menatap kepergian Lee

Entah lah aku merasa kehilangan..

Pulang kampus Hanny sudah melihat mobil dan Cam.

Cam tersenyum pada Hanny, namun tidak dengan Hanny yang memasang muka datar.

~•~•~

Sampai di rumah Hanny langsung pergi ke kamarnya .Ia tidak keluar kamar sama sekali. Bahkan makan siang pun di abaikan oleh nya.

Hingga makan malam, Hanny tidak keluar sama sekali.Hingga akhirnya salah satu Maid menelfon kedua orang tua Hanny.

Mama dan Papa akhirnya pulang, Hanny bisa merasakan mobil yang masuk kedalam lingkungan rumah keluarga Star group.

Hanny melihatnya lewat jendela, ia tahu betul apa yang akan di lakukan Mama dan Papanya nanti.

Ya, Papa dan Mamanya akan memaksa Hanny untuk memakan malam.

Aku tidak ingin keluar sama sekali, jika kalian bertanya kenapa?, aku tidak tahu kenapa.

"Hanny, keluar sayang!" Mama mengetuk pintu kamar Hanny.

"Iya ma" Hanny beranjak membuka pintu kamarnya, namun Hanny langsung menyelonong keluar menuruni tangga menuju meja makan.

"Hanny, tidak, kamu akan makan di luar" Mama menahan tangan Hanny.

"Keluar?, kita bertiga makan bersama di luar?" Hanny berucap senang.

Aku senang ketika Mama dan Papa mengajak ku keluar makan bersama bertiga, sudah lama kita tidak berjalan-jalan keluar.

"Em, Ya Hanny, sekarang ganti pakaian mu!"

"Baik ma!" seru Hanny semangat.

"Bajunya akan di antar Maid sayang.." Mama ketika Hanny sudah di dalam kamarnya.

"Oke ma.."

Tidak lama...

Tok..tok..

"Non ini bajunya non"

"Masuk bi.. taruh di situ saja"

"Sudah non, saya keluar dulu."

"Makasih bi.."

Maid di rumah Hanny juga orang indonesia, dia bekerja dari awal Papa dan Mama mempunyai rumah ini.

Hanny mengambil tempat yang tadi di taruh maidnya yang sudah pasti berisi baju.

Hanny terkejut bukan main ketika melihat bajunya yang bukan baju melainkan gaun dan high heel.

Aku bingung kenapa Mama menyiapkan gaun untuk ku? memangnya mau kemana?.

Apa mungkin ada acara perusahaan?

Aku pernah ikut Papa dan Mama saat ada pesta perusahaan, namun hanya sekali, aku tidak menyukainnya.

Hanny tetap memakainya, mungkin ada acara perusahaan?.

Hanny turun dari tangga. Semua orang melihat ke arah Hanny dan tersenyum.

Hanny bingung kenapa semuanya tersenyum padanya?.

Dan yang lebih bingung lagi, kenapa Cam berpakaian rapih seperti itu?dan jika di lihat-lihat, warnanya sangat serasi dengan gaun yang di kenakan Hanny.

Apa semua ini!?.

Apa semua ini?! Aku tidak menyukainnya.. Apa yang di rencanakan Papa dan Mama?

"Mama kenapa mama memilihkan aku gaun?, dan kenapa Mama dan Papa tidak bersiap-siap?" tanya Hanny duduk di sofa yang kosong dan berhadapan dengan Cam.

"Hanny hari ini kamu berjalan-jalan bersama Cam ya, Mama dan Papa ada urusan mendadak" seru Christabel(Mama)

"Apa?, jika memang Papa dan Mama tidak bisa, aku tidak jadi pun tidak apa-apa" Hanny menolak.

"Tidak Hanny!.Ikutlah dengan Cam, kamu akan aman dan nyaman dengannya." tegas Caldwell (Papa)

"Papa, Cam baru bekerja dengan ku, papa tahu dari mana jika Cam itu orang baik?, jika dia orang jahat gimana?, Kan kita tidak tahu pa" seru Hanny tanpa sadar dia telah menyinggung Cam.

Tidak salah jika Hanny berkata seperti itu, memang benar bukan?, Cam orang baru wajar jika Hanny berfikir seperti itu?

"Hanny!. Jaga omongan kamu!. Cam itu sudah bekerja lama sama Papa, semanjak Papa di paris, Cam sudah mulai bekerja, jadi jelas kalau papa percaya pada nya." tegas Caldwell.

"Maaf Papa, Maaf Cam" seru Hanny pelan.

Aku sadar jika waktu itu aku telah menyinggung mu, maaf Cam.

"Tidak apa-apa Nona" seru Cam.

"Apa?Kau tidak perlu memanggil Hanny dengan sebutan 'nona' Cam, panggil Hanny saja!" seru Christabel

"Baik tante" Cam tersenyum ramah.

"Hanny, Cam kalian boleh pergi!" Mama menoleh bergantian

"Mama Papa aku pergi dulu" Hanny berpamitan kepada kedua orang tuanya.

~•~•~

Di perjalanan.

"Hanny bagaimana jika kita makan malam di Le jules verne?" tanya Cam membuka suara.

"Terserah padamu Cam" jawab Hanny sedikit menoleh.

"Baiklah, Hanny"

Aku ingin bersikap baik saja pada Cam, aku rasa kemarin-kemarin sikap ku terlalu dingin pada Cam.

"Sudah sampai, Biar aku yang bukakan" Cam turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Hanny.

"Terimakasih Cam" Hanny tersenyum.

Cam dan Hanny memasuki restaurant yang berada di lantai 2 menara Eiffel

Cam memilih yang berada dekat jendela agar leluasa melihat pemandangan luar.

Aku bingung kenapa orang seperti mu bisa menraktirku di tempat ini? yang mahal? atau mungkin pakai uang kedua orang tuaku?

Aku menanyakan itu dalam benak ku.

~•~•~

Setelah pesanan datang, Hanny dan Cam langsung melahapnya, makanannya sangat enak.

"Bagaimana dengan makanannya, Hanny?" tanya Cam

"Sangat enak" jawab Hanny tersenyum.

Tak lama sebuah lagu romantis terdengar, membuat suasana menjadi semakin romantis.

"Lagunya sangat indah" Hanny memejamkan matanya menikmati lirik demi lirik.

"Ya, kamu suka?"

"Suka!" Hanny tersenyum

Tanpa aku tahu sikap ku membuat mu berharap.

"Sudah selesai, bagaimana jika kita berjalan-jalan mengitari Menara Eiffel?" Cam

"Ya, ide bagus Cam!" Hanny bersemangat.

"Sebantar Cam, aku ingin buang air kecil dulu, kamu boleh menunggu di mobil" Seru Hanny

"Baiklah, jangan terlalu lama" Cam lembut

~•~•~

"Aku benar-benar ingin buang air kecil ."

"Astaga, aku terlalu banyak minum sepertinya." Hanny terus saja mengoceh sepanjang jalan tanpa melihat ke arah depan.

Duk!.

Kening Hanny terbentur sesuatu ya keras, bukan tembok, melainkan bahu manusia, siapa orangnya?!

Hanny mendongak melihat keatas siapa yang menabraknya.

"Kamu lagi" seru Leevon dengan nada malas.

"Lee?kenapa kamu ada di sini?" tanya Hanny

"Terserah padaku" Lee langsung pergi meninggalkan Hanny.

Seperti biasa, dingin.

Pertemuan kita tidak pernah di rencanakan, takdir slalu mempertemukan kita, namun kenapa?, kenapa ia juga yang menolak?.

~•~•~

"Maaf, Cam menunggu lama"

"Tidak apa-apa, Hanny"

Hanny dan Cam pergi ke menara Eiffel, mereka berdua mengelilingi menara Eiffel.

"Cam, ayo foto bersama!" ajak Hanny

Cekrik.

Cekrik.

"Cam ayo pulang, aku mulai mengantuk."

"Baiklah, Hanny, tunggu sebantar" Cam membeli minuman botol untuk Hanny.

Sambil menunggu Hanny duduk di kursi umum, ia mengedarkan pandangannya. Mata Hanny melihat sosok pria yang ia kenal.

Lagi-lagi dia.

Leevon.

Paris begitu sempit kah?

Leevon menoleh, ia melihat Hanny.

Hanny mengarahkan  kecil jari telunjuknya  ke arah Leevon yang menatapnya.

Mata mereka saling bertemu.

Aku benar-benar tidak mengerti kenapa kita slalu bertemu?.

Mungkin itu hal wajar.

"Ayo pulang ,Hanny" Suara Cam menyadarkan Hanny yang terbengong melihat Leevon.

"Akh, iya " Hanny berdiri dari kursinya lalu menoleh ke arah Leevon yang telah berjalan memunggunginya.

"Ada apa Hanny?" Cam melihat wajah Hanny yang kebingungan.

Ya bingung.

"Tidak apa-apa, ayo pulang Cam!"

~•~•~

Hanny pulang telah di sambut oleh Papa dan Mamanya, Hanny hanya bersalaman lalu pergi ke kamar.

Hanny benar-benar mengantuk!.

"Aku ngantuk sekali"

"Oh.. Koala...." Hanny memeluk koalanya dalam pelukannya, lalu tertidur.

Tbc..