Karena..."
"Tanyakan saja pada orang tuamu." jawab Lee
"Jika aku sudah tahu jawabannya, tidak mungkin aku menemuimu."
"Kenapa kau tidak tahu?"
"Mama dan Papaku tidak memberi tahu,"
"Dan, mereka hanya bilang, jangan mendekati mu."
"Kalau begitu turuti perintahnya." seru Lee datar.
"Aku ingin tahu alasannya"
"Kau nanti akan tahu sendiri" Lee berbalik dan pergi.
"Tolong beritahu aku" Hanny menahan kepergian Lee.
"Aku tidak mau." Lee melepas tangan Hanny yang melekat di lengannya.
"Tolong, tolong" Hanny melekat lagi.
"Sudah ku bilang tidak mau."
"Tolong beritahuuu!!!!" teriak Hanny, dengan cepat di bungkam oleh Lee.
"Sakit jiwa!." ketus Lee.
"Tolong ya kasih tau" Hanny memohon.
"Tidak akan berubah keputusan" seru Lee dingin dan meninggalkan Hanny.
Gagal.
Lee tidak memberitahunya.
Bagaimana Hanny bisa tau?
Hanny pergi dari tempat tersebut lalu menyusul Shelsea.
Entah apakah Shelsea masih di sana atau belum?.
Dan, ya dia masih ada dengan muka yang ngantuk.
Hanny menghampiri Shelsea.
"Sudah selesai?" tanya Shelsea.
"Sudah" jawab Hanny
"Bagaimana?" tanya Shelsea, Hanny terdiam lalu menggeleng dan cemburut.
Shelsea menyadari kesedihan sahabatnya, lalu tersenyum.
"Apa yang dia katakan, selain menolak memberi tahu mu?"
"Katanya, aku akan tahu nanti"
"Kalau begitu, nanti kau akan mengetahuinya" Shelsea tersenyum ke arah Hanny.
Terimakasih Shelsea.
"Ayo pergi" Shelsea menarik tangan Hanny.
~•~•~
Kampus.
Hanny masuk ke ruangan nya, di situ sudah ada Shelsea yang tersenyum padanya. Hanny membalas senyuman Shelsea.Lalu dia menyadari ada seorang lelaki di sampaing Shelsea.
Siapa dia??
Aku terkejut ketika melihat Shelsea dengan orang lain dan orang lain itu adalah lelaki.
Hanny menaruh tasnya, lalu dia melirik ke arah Shelsea dan pria itu secara bergantian.
"Shelsea.." panggil Hanny
"Akh, iya, Hanny kenalkan, dia pacarku, dan dia orang indonesia juga." seru Shelsea mengenalkan diri.
"Em, Hai, Hanny" seru Hanny memperkenalkan diri tanpa mengulurkan tangan.
"Rey"
"Okey, Hanny kamu mau ikut kita bermain?" ajak Shelsea dan di balas angukan setuju oleh Rey.
"Dimana?" tanya Hanny
"Di rumah Aku" jawab Shelsea.
"Em, aku tidak ingin menjadi nyamuk"
"Nyamuk?,tenang Hanny tidak akan menjadi nyamuk, karna Rey akan membawa temannya"
"Oh ya?"
"Iya, jadi ikut tidak?"
"Hm oke"
Harusnya aku menolak, iya kan?
..
Pulang Kampus.
"Byee" Hanny melambaikan tangan kepada Shelsea yang sudah di motor Rey.
Hanny lalu masuk ke dalam mobilnya.
"Ada yang membuat hari mu tidak senang Hanny?" tanya Cam di dalam mobil.
"Tidak Cam, aku senang."
"Baiklah"
~•~•~
Hanny sudah berada di rumah Shelsea, dia sudah izin kepada orang tuanya dan orang tua Hanny mengizinkan, dan juga Hanny tidak ingin Cam harus menjemputnya nanti, jadi Hanny beralasan akan di antar pulang oleh Shelsea, dan orang tua Hanny pun setuju.
"Sabar ya guys, sambil nungu-nungu, silakan di nikmati" Shelsea membawa nampan berisi minuman dingin dan camilan-camilan.
"Terimakasih Shelsea"
"Terimakasih sayang"
Shelsea menganguk mendengar omongan Hanny dan Rey.
Tak lama suara motor masuk ke halaman pun terdengar.
"Sepertinya dia sudah sampai" seru Shelsea.
Orang itu masuk.
Lagi dan lagi, aku melihat mu, di depan mataku dan kamu yang melihat ku dengan tatapan dingin mu.
"Lee lo lamat banget" seru Rey.
Aku terkejut.
"Lee ayo duduk" ajak Shelsea menujuk sofa di depannya.
Sedangkan dua manusia yang lain sama-sama terbengong.
Lee menatap Hanny, dan begitu sebaliknya.
"Lee, lo kenapa? ayo duduk" Rey menarik tangan Lee yang sedari hanya berdiri.
Lee pun duduk di sebelah Rey.
"Maaf Hanny aku tidak bilang siapa orangnya, karna aku juga baru tahu dari Rey." Shelsea berbisik meminta maaf
"Tidak apa Shelsea" Hanny tetap tersenyum
"Bagaimana jika kita bermain?" usul Rey.
"Apa?"
"Truth or Dare"
"Boleh tuh, bagaimana?" Shelsea meminta persetejuan yang lain.
"Gue ikut aja"
"Aku ikut saja"
Lee dan Hanny saling bertatap, karna ia mengucapkanya bersamaan.
Mereka duduk berhadapan.
Namun, di ubah menjadi lingkaran.
"Baiklah, ayo mulai"
Permainan di mulai.
Rey, Shelsea, Hanny ,dan Lee.
Mereka duduk berputar.
Dan di tengah sudah ada satu botol .
Botol di putar oleh Rey lalu bergantian seterusnya.
Rey memutar botolnya dengan cepat, lalu botol itu berhenti di Lee.
"Truth or Dare?" tanya Rey pada Lee, Hanny dan Shelsea sangat bersemangat mendengar jawaban Lee.
"Turth"
Tidak asik memang.
"Okey, siapa perempuan pertama yang lo cintai?" tanya Rey.
Shelsea dan Hanny semakin penasaran.
"Siapa?"
"Tidak ada"
"Lee, ini jujur loh!"
"Gue bilang ga ada, lo kan sahabat gue, gue pernah cerita kalo gue belum pernah jatuh cinta" ketus Lee.
Aku terkejut melihat mu berbicara bukan dengan bahasa baku.
Dan aku juga baru tahu, bahwa kamu bersahabatan dengan Rey.
"Oke-oke."
Sekarang botol di putar oleh Lee.
Botol berputar dengan cepat, dan berhenti ke arah,
Shelsea.
"Turth or Dare?" tany Lee dengan malas.
"Dare" jawab Shelsea semangat.
"Cium pacar lo."
"Ha?" Shelsea terkejut.
"Bentar-bentar, cium apa dulu nih?" tanya Rey. Dia pun terkejut dan panik...bukan panik..melainkan malu
"Bibir."
Shelsea terkejut, namun Dare tetap lah Dare.
"Gu, gue, oke." Shelsea dengan ragu.
Shelsea mendekatkan mukanya ke arah Rey, semakin dekat Shelsea menutup matanya lalu menempelkan bibirnya dengan bibir Rey.
Selesai.
Hanny menutup matanya malu, ia tertawa kecil ketika sudah selesai.
Lucu melihat ekspresi Shelsea.
Shelsea lalu duduk seperti semula, dan terdiam kikuk, menahan malu. Berbeda dengan Rey yang tersenyum senang.
Sedangkan Lee, tersenyum puas.
Giliran Shelsea lah yang memutar botolnya.
Botol itu berputar pelan, lalu berhenti di arah Hanny.
"Turth or Dare?" tanya Shelsea.
"Dare"
Shelsea berfikir seseat, berfikir tantangan apa yang seru untuk Hanny?, lalu Shelsea melirik ke arah Rey yang tersenyum padanya, kemudian Rey mebisikan ke arah Shelsea dan Shelsea pun tersenyum licik.
Sedangkan Lee menatap kedua human di depan matanya dengan dingin.
Dan Hanny hanya gugup melihat Shelsea dan Rey bekerja sama.
"Hanny, besok lo harus full time dengan laki-laki di sebelahlo, dan, jangan menghindar dari Dare nya loh, kirim bukti dengan foto kalian berdua." seru Shelsea ternyum lalu menoleh ke arah Rey yang mengacungkan jempol.
Hanny menoleh ke arah samping.
Lee dia akan full time dengan Lee besok?.
Lee menoleh ke arah Hanny dengan muka datar.
Hanny tertegun. Dia bingung harus melalukan apa, dia tidak boleh menghindar.
Dia melihat ke arah Lee yang tengah menatapnya. Dia bingung harus berkata apa.
"Oke" Akhirnya Hanny sudah memutuskannya.
"Sipp"
Sekarang giliran lah Hanny memutar botolnya.
Botolnya berhenti ke arah Rey.
Itu sudah di pastikan oleh Hanny.
"Tu--" Belum sempat menanyaka, Rey sudah memotong "Dare"
"Oke" Hanny nampak berfikir lalu tersenyum."Karna besok hari pekan, kamu harus.."
Lagi-lagi Rey memotong."Jangan bilang lo mau ngasih tantangan yang sama kayak yang tadi Shelsea kasih?, gue ayo aja asalkan full time dengan Shelsea" Rey sambil menoleh ke Shelsea.
"Tidak kok, dalam 24 jam besok kamu tidak boleh bertemu dengan Shelsea, chattingan, atau alat apapun yang bisa kalian pakai untuk saling komonikasi, tidak boleh di gunakan untuk berkomonikasi dengan Shelsea, Shelsea, tidak apa-apa kan?" tanya Hanny takut Shelsea keberatan dengan Dare yang di kasih ke Rey. Shelsea menganguk
"Dare ya Dare..gue pegang omongan kok. Iya" Shelsea
Rey?dia ternganga dan tak percaya.
"Lo waras?, gue gak bisa sehari tanpa Shelsea, sangat tidak bisa." Rey protes.
Shelsea memutar bola matanya malas"Jangan lebay deh yank, malu-maluin" biar begitu jauh di lubuk hati Shelsea juga sedih.. Yah..bagaimana lagi?.
"Tapi aku gak bisa yank" Rey memasang muka sok sedih, namun di abaikan Shelsea.
"Permainan ini selesai." Seru Shelsea.