Setelah sampai didepan rumahnya, Arabella meminta bantuan dua orang penjaganya untuk membantunya membawa Sam ke kamarnya.
Madam Alice yang memang dengan sengaja menunggu kedatangan majikannya dengan segera membukakan pintu utama setelah mendengar suara Arabella.
Ara berjalan di belakan para penjaga yang membawa tubuh Sam diikuti oleh Madam Alice, dan setelah Sam diletakkan ditempat tidurnya kedua penjaga tersebut segera undur diri.
"Tolong bawakan baskom dan handuk kecil" pinta Arabella pada Madam Alice, tanpa menunggu lama Madam Alis segera berlalu menyediakan apa yang di minta oleh sang majikan dan muncul beberapa menit kemudian dengan baskom dan handuk kecil bersamanya.
"Ini baskom dan handuk kecilnya nyonya" ucap Madam Alice menyerahkan apa yang di minta oleh majikannya.
"Terima kasih" ucap Arabella menerima benda yang di berikan oleh Madam Alice. "Madam boleh istirahat sekarang, biar saya yang mengurus sisanya" lanjutnya pada wanita paruh baya yang telah mengabdi padanya selama beberapa tahun ini.
"Baiklah nyonya, kalau begitu saya permisi dulu" pamit Madam Alice sambil sedikit membungkukkan tubuhnya.
Setelah pintu kamar Sam tertutup, Arabella segera beranjak kearah kamar mandi dan mengisi baskom yang tadi ia minta dari Madam Alice dengan air hangat. Ia bermaksud untuk membersihkan tubuh Sam yang sangat menyengat akibat bau alkohol yang menempel pada tubuhnya.
Ara kembali dengan baskom berisi air hangat dan meletakkannya di atas nakas samping tempat tidur. Arabella segera membuka kemeja yang di pakai Sam dan langsung menampilkan dada bidang Sam dengan perut six pack-nya, dan untuk pertama kalinya setelah mereka menikah, Ara bersentuhan kulit dengan Sam.
Arabella dengan telaten membersihkan tubuh atas Sam tanpa kendala yang berarti, dan sekarang giliran tubuh bagian Sam yang harus Ara bersihkan dan jika boleh Ara jujur, hal ini sangat mengganggunya.
Setelah Arabella selesai dengan kegiatan membersihkan tubuh Sam dan mengganti pakaiannya dengan piyama, ia berniat meninggalkan suaminya itu dan kembali ke kamarnya, Arabella melirik jam digital yang tersimpan diatas nakas yang telah menunjukkan pukul 3 pagi. Arabella butuh istirahat karna memang kondisinya yang belum pulih seutuhnya.
"Kau sungguh menyusahkan" gerutu Arabella setelah menarik selimut untuk menutupi tubuh Sam. Arabella beranjak dari duduknya dengan membawa peralatan yang tadi ia gunakan untuk membersihkan tubuh Sam, ia menutup pintu kamar Sam tanpa berbalik lagi.
*****
Sam terbangun dengan keadaan kepala yang seperti akan pecah saking sakitnya. Setelah mengumpulkan kesadarannya, Sam menyadari jika saat ini ia sedang berada dikamarnya yang berada dirumah Arabella, dan yang menjadi pertanyaan Sam, siapa yang membawanya pulang kemari? Sungguh, ia tidak mengingat apa pun mengenai kejadian semalam.
Yang Sam ingat hanyalah, ia sedang berada di Klub langganannya dan minum hingga mabuk, setelahnya Sam sudah tidak ingat. Bahkan Sam tidak ingat jika ia telah berbuat onar di tempat itu semalam.
Sam beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah melihat jam digital disampingnya yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi.
Lagi-lagi Sam dibuat heran dengan penampilannya yang menggunakan piyama lengkap karna selama ini Sam hanya menggunakan celana tidur saat tidur dengan keadaan topless, namun sekarang ia menggunakan pakaian tidur lengkap.
Mungkin salah satu maid yang mengurusnya semalam. Pikir Sam.
*****
"Selamat pagi Madam" sapa Sam saat memasuki ruang makan dengan setelah rumah, tidak menggunakan pakaian formal seperti biasanya.
"Selamat pagi tuan, bagai mana keadaan anda? Apakah sufah baikan?" sapa Madam Alice balik sambil meletakkan semangkuk sup hangat didepan Sam. "Sup ini baik untuk memulihkan keadaan anda setelah mabuk" lanjutnya karna Sam menatap heran pada Mangkuk sup di hadapannya.
"Terima kasih" ucap Sam tulus pada kepala pelayan tersebut. "Ara sudah berangkat?" tanyanya lagi. Ia ingat jika istrinya itu sudah kembali dari London.
"Nyonya belum turun sama sekali" jawab Madam Alis yang juga baru tersadar jika majikannya itu belum turun untuk sarapan, dan ini tidak seperti biasanya Arabella melewatkan sarapannya. "Saya akan memeriksa nyonya dulu" lanjutnya setelah itu bergegas naik ke lantai atas dimana kamar Arabella berada.
Madam Alice kembali beberapa saat kemudian dengan raut cemas yang sangat kentara. "Patricia... hubungi dokter Mike sekarang juga! Suruh dia datang sesegera mungkin!" ucap Madam Alice panik, ia juga segera berjalan ke arah dapur dan menyiapkan semangkuk supa panas yang sama seperti yang ia berikan pada Sam barusan.
"Ada apa?" tanya Sam pada Madam Alice yang masih menyiapkan Supnya. Ia yakin jika sesuatu sedang terjadi pada Istrinya itu.
Madam Alice diam sejenak tidak langsung menjawab pertanyaan Sam sambil menatap kearah pria tersebut. "Nyonya sedang sakit" hanya itu yang dapat dikatakan oleh Madam Alice sebelum berlalu dengan tergesa menuju ke arah kamar Arabella lago dengan nampan berisi semangkuk sup panas dan segelas air putih.
Sam memutuskan untuk mengikuti Madam Alice untuk memeriksa keadaan istrinya ada perasaan cemas dan khawatir yang seketika menyerang perasaannya.
Mereka masuk ke dalam kamar Arabella yang baru pertama kali ini Sam memasukinya. Kamar tersebut cukup besar, lebih besar dari kamar yang ditempati sendiri.
Penataannya rapih dengan tempat tidur berukuran King size berada di tengah ruangan, tidak banyak perabotan yang tidak diperlukan, hanya sepasang sofabed yang berada di depan jendela besar dengan tirai berwarna abu-abu serta sepasang meja dan kursi dengan beberapa buku tebal di atasnya.
Kembali lagi pada Arabella, Sam menatap istrinya yang berbaring di atas tempat tidurnya dengan wajah pucat, seakan tidak ada darah yang mengalir di pembuluh darah di wajahnya. Saat ini Sam tidak melihat sosok Arabella yang dingin dan mengintimidasi, ia hanya melihat sosok wanita lemah yang sedang sakit.
Ternyata istrinya itu bisa sakit juga seperti orang lain, pikir Sam.
Sam hanya berdiri diam di ujung tempat tidur menyaksikan Madam Alice yang dengan telaten menyuapi Arabella seperti anaknya sendiri. Arabella belum menyadari keberadaan Sam didalam kamarnya.
Setelah Madam Alice selesai menyuapi Arabella Supnya dan meninggalkan kamar tersebut, Arabella berniat kembali membaringkan tubuhnya hingga mendengar suara yang Familier masuk ke indra pendengarannya.
"Bagaimana keadaanmu?" tanya Sam masih berdiri ditempatnya.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Arabella menatap Sam dengan kening berkerut.
"Aku dengar dari madam Alice jika kau sedang sakit" jawabnya sambil berjalan kearah Arabella dan menarik kursi yang tadi digunakan oleh Madam Alice.
"Lalu?" tanya Ara masih bingung dengan maksud Sam yang berada di kamarnya.
"Lalu aku ingin memastikan kondisimu seperti apa" jawab Sam tenang sambil bersedekap menatap ke arah istrinya yang sedang duduk setengah berbaring di hadapannya.
"Lalu, apa yang kau lakukan disini? Kau sudah melihat keadaanku seperti apa dan kau tidak memiliki kepentingan lagi disini" ucap Arabella datar.
"Apa salahnya aku berada di kamar istriku?" Tanya Sam cuek. Saat ini ia malah menyamankan duduknya.
Arabella menatap Sam dengan kening berkerutnya. Hei, mereka tidak sedekat itu untuk saling bertukar kabar kan? Dan ini adalah percakapan pertama mereka setelah mereka menikah.
______________________________________________
yuhu...
gaiss, yuss minta review dong buat Sam–Ara.
yuss mau tau pendapat kalian soal mereka. sekalian supaya bisa keluar rankingnya... hihihii