Chereads / PLAYBOY VS ICE QUEEN / Chapter 13 - Makan Malam

Chapter 13 - Makan Malam

Sepanjang hari Arabella hanya menggunakan waktunya berdiam diri didalam kamarnya bahkan makan siang dan makan malamnya diantarkan oleh Madam Alice langsung ke kamarnya, dan seharian itu pula ia tidak lagi bertemu dengan Sam. Dia hanya mendengar dari Madam Alice jika suaminya itu tidak kemana-mana dan hanya berdiam di kamarnya dan hanya keluar untuk makan saja.

Di hari berikutnya, Arabella merasa kondisinya sudah cukup membaik dan memutuskan untuk kembali ke rutinitasnya seperti biasa. Sam pun demikian, ia juga memutuskan untuk kembali ke rutinitasnya dan melupakan kejadian kemarin.

"Selamat pagi Madam" sapa Arabella pada madam Alice saat ia memasuki ruang makan. " Apakah dia sudah berangkat?" tanyanya saat melihat cangkir kopi yang hanya tinggal setengah.

Arabella memang selalu menggunakan kata 'Dia' untuk Sam, dari yang Madam Alice ingat, majikannya ini belum pernah sekalipun menyebut nama suaminya selain dari hari pertama mereka tinggal bersama.

"Iya nyonya, tuan baru saja berangkat" jawab Madam Alice memberi tahu yang hanya di angguki oleh Arabella dan kembali fokus pada acara sarapannya tanpa bertanya apa-apa lagi.

"Terima kasih sarapannya madam" ucap Arabella setelah menyelesaikan sarapannya, ini sudah menjadi kebiasaannya setelah menyantap makanannya ia akan selalu mengucapkan terima kasih pada orang yang menyajikannya.

Walaupun Arabella terkenal dengan aura tegas dan dominannya, ia tidak akan pernah lupa untuk mengucapkan kalimat tersebut sebagai bentuk apresiasinya, tak hanya pada pelayan dirumahnya saja, hal itu pun berlaku dimanapun ia makan dan ini menjadi nilai plus pada Arabella sendiri.

"Sama-sama nyonya, semoga hari anda menyenangkan" balas Madam Alice dengan senyum ramah. Semoga suatu hari nanti tuan Sam akan mendapat perlakuan ramah juga dari majikannya itu, harap Madam Alice.

*****

Arabella kembali ke kantornya dan kembali berhadapan dengan tumpukan pekerjaan yang telah menantinya, dan hingga siang ini, ponselnya tidak pernah sepi dengan pesan-pesan menjengkelkan dari Joe yang mengingatkannya untuk tidak bekerja terlalu keras agar kesehatannya tidak terganggu.

[Aku akan benar-benar pindah ke sana dan menjadi bayang-bayangmu jika mendengar kau drop lagi] sekali lagi pesan berisi ancaman dari Joe mengiasi layar ponselnya. Dan Arabella sama sekali tidak berniat untuk meladeni pesan-pesan sang sahabat.

Arabella meletakkan ponselnya dan kembali meraih dokumen selanjutnya, sekali lagi ponselnya bergetar tanda pesan masuk, namun Arabella terlalu malas untuk memeriksanya karna dia tau jika pesan tersebut dari Joe lagi.

Hingga sore Arabella tenggelam dengan pekerjaannya dan telah melupakan pesan-pesan menyebalkan dari sang sahabat.

Ketukan di pintu ruangannya menginterupsi fokus Arabella dari dokumen yang ia periksa.

"Miss, pekerjaanku sudah selesai. Apakah masih ada pekerjaan yang harus dikerjakan?" tanya Cindy, sekretaris Arabella.

"Tidak ada, kau boleh pulang jika pekerjaanmu telah selesai" ucap Arabella pada sang sekretaris.

"Terima kasih Miss, kalau begitu saya permisi" pamit Cindy.

Setelah pintu ruangannya kembali tertutup, Arabella kemudian menoleh kearah jam digital di atas meja kerjanya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Pantas saja, pikir Arabella. Ia pun kemudian membereskan pekerjaannya dan menyusunnya rapi di sudut meja.

Arabella kemudian meraih ponselnya yang sedari tadi ia terlantarkan untuk memeriksa pesan apa saja yang telah dikirimkan oleh sang sahabat.

Dari sekian banyak pesan yang masuk ada satu pesan sari nomor tidak dikenal yang menarik perhatiannya.

[Meet me to night?] isi pesan tersebut. Dengan rasa penasaran Arabella mencoba membalas pesan tersebut untuk mengetahui siapa pengirimnya.

[Maaf, ini dengan siapa?] Balas Arabella

[Kau datang saja ke alamat ini, dan kita akan bertemu disana] pesan balasan masuk hanya dalam beberapa menit di sertai kiriman lokasi yang menunjukkan sebuah restoran mewah di pusat kota, Ara tau tempat itu karna memang tempat tersebut adalah tempat favoritnya dengan seseorang.

"Oh... astaga!!!" pekik Arabella setelah menyadari sesuatu.

[Ken?] Balas Ara menanyakan sosok sang pengirim pesan, namun hingga sepuluh menit berlalu tidak ada tanda-tanda pesannya akan dibalas dan ini menguatkan dugaan Ara tentang sang pengirim pesan.

Dengan perasaan yang membuncah, Arabella segera membereskan barang-barangnya dan bergegas pulang ke rumahnya untuk bersiap-siap ke tempat yang di tunjuk oleh sang pengirim pesan yang Arabella yakini oleh Ken.

Dalam pesan tertulis bahwa mereka akan bertemu pukul 7 malam dan sekarang sudah pukul setengah 6 sore, itu berarti ia hanya memiliki waktu satu setengah jam untuk bersiap-siap.

*****

Sam masih berkutat dengan pekerjaannya walaupun jam kerja sudah selesai dan sebagian besar karyawannya telah pulang ke rumah masih-masing, hanya beberapa karyawan yang tertinggal karna memang sengaja mengambil lembur atau sekedar menyelesaikan pekerjaannya agar besok tidak menumpuk.

Ketukan di pintu ruangannya terdengar dan menampilkan sosok Mike asisten sekaligus sahabatnya.

"Sam, ingat! Kamu punya janji untuk makan malan dengan salah satu klien kita, dan itu jam 7 malam. Kau hanya punya waktu 1 jam untuk bersiap-siap." Ucap Mike mengingatkan.

"Ya... aku akan bersiap setelah pekerjaan ku selesai" jawab Sam kembali fokus pada berkas yang ia periksa.

"Sam, aku ingatkan jika Klien kita yang satu ini tidak suka keterlambatan" ucap Mike lagi pada sang bos yang merangkap sebagai sahabatnya itu.

"Baiklah cerewet, aku siap-siap sekarang" balas Sam jengah dengan kecerewetan asistennya itu, sungguh Mike bisa berubah menjengkelkan begini jika itu berurusan dengan masalah pekerjaan.

Sam beranjak dari kursi kebesarannya dan menghilang dibalik pintu ruang pribadinya, Mike hanya menggeleng maklum dengan sang bos.

"Grand Restorant, atas nama Tuan Bennedict" ucap Mike berjalan di samping Sam yang sudah mengubah penampilannya. Seperti biasa, Sam selalu tampak memesona dengan setelan apa pun.

"Aku dengar, tuan Bennedict ini baru datang dari Belanda?" tanya Sam memastikan dari informasi yang ia dengar.

"Ya, dia baru saja kembali dari Belanda. Yang ku dengar, dia pindah kemari untuk menggantikan ayahnya yang ingin pensiun" jawab Mike.

Sam mengangguk puas "berarti dia cukup kompeten dalam urusan bisnis, apakah dia sudah menikah?" tanya Sam lagi.

"Belum, dia belum menikah" jawab Mike. " baiklah, kita berpisah disini. Selamat malam" lanjut Mike saat mereka telah sampai di parkiran.

"Ya, selamat malam. Sampaikan salam ku pada aunty Rose" balas Sam yang kemudian mereka masuk ke kendaraan masing-masing.

*****

Arabella sampai di lokasi janji temunya dengan seseorang yang ia yakini adalah Kenneth, pria yang selama ini dia tunggu-tunggu kedatangannya.

Malam ini Arabella tampil dengan gaun malam berwarna hitam yang melekat indah pada tubuh rampingnya, rambutnya ia biarkan tergerai di punggung terbukanya karna memang model gaunnya bermodel backless yang memamerkan punggung sang pemakai.

Wanita itu berjalan anggun memasuki restoran tersebut dengan diiringi tatapan kagum dari para pengunjung yang ada yang memang kebanyakan dari kalangan pebisnis. Siapa yang tidak mengenal Arabella Zelensky di dunia bisnis? Semua orang tau siapa dia dan semengerikan apa dia saat berurusan dengan bisnis.

"Nona Zelensky?" tanya Seorang pelayan yang menghampirinya. Dan hanya diangguki oleh Arabella sebagai jawaban. "Mari ikuti saya, tuan Bennedict telah menunggu anda" lanjut sang pelayan yang kemudian berjalan mendahului Arabella. Senyum tipis terbit diwajahnya saat dugaannya tepat mengenai sang pengirim pesan.

Ya... dia Ken, Kenneth Bennedict.