Chereads / Dunia ke Dua / Chapter 5 - Bab 5. Pintu dengan Ukiran Aneh

Chapter 5 - Bab 5. Pintu dengan Ukiran Aneh

Sejak mendapat hukuman dari ayahnya,Maya memilih tinggal di Galeri ibunya. Dia tidak pernah benar-benar memperhatikan galeri ibunya selama ini, Maya biasanya hanya mendatangi ruang tamu ruang tidur dan ruang melukis ibunya.menjadi tahanan rumah berarti memiliki banyak waktu luang terlebih lagi karena laptopnya rusak sehingga dia tidak menulis untuk sementara waktu. sebenarnya dia masih memiliki laptop yang lain tetapi mahan tulisannya ada di laptop yang dirusak oleh Grace.

Pagi setelah sarapan, Maya dengan semangat mengelilingi dan mengamati ruang galeri ibunya satu persatu. Maya sangat tertarik dengan ruang baca ibunya yang selama ini tidak pernah dia datangi. ruang itu cukup luas hanya berisi satu set meja tulis yang dikelilingi rak rak buku. Maya berjalan mengamati buku-buku koleksi ibunya yang beraneka ragam.ibunya juga mengoleksi buku-buku dari berbagai negara yang memiliki bahasa dan tulisan yang berbeda.

Setiap hari Maya akan tenggelam dalam bacaan, dia akan keluar dari ruang baca saat waktu makan. Begitupun dengan malam hari. Tuan Ferd cukup khawatir dengan kegiatan Maya yang sibuk membaca setiap hari.Terlebih setelah 2 hari hukumannya Maya tidak lagi sarapan dan makan bersama dengannya di depan galeri.

Namun, Tuan Ferd berusaha menjaga kekhawatirannya bila mendengar laporan para pelayan kalau Maya tetap makan di dalam kamarnya.

Di hari ketiga hukumannya, Maya tetap berada di ruang baca seperti biasa. saat itu matanya tertarik pada satu rak yang berisi buku-buku tebal dengan tulisan yang unik yang belum pernah Maya lihat sebelumnya. di rak bawa buku-buku itu ada beberapa buku yang lebih tipis dari buku tersebut dan itu merupakan tulisan tangan dari ibunya Melanie.

karena mayat tidak bisa membaca tulisan yang ada di buku tebal tersebut Maya memilih mengambil buku yang merupakan tulisan tangan ibunya. buku-buku itu seperti buku dongeng yang menceritakan sebuah negeri yang tidak dikenal namun memiliki kisah petualangan yang menarik. Usai menyelesaikan satu buku Maya meraih satu buku tebal yang berada di atas. di balik buku itu menampilkan dinding yang dipenuhi tulisan timbul sama pada buku yang dipegangnya.

Diliputi rasa penasaran, Maya menyentuh tulisan itu, tiba-tiba truk yang ada dipannya bergeser menampilkan sebuah pintu yang dipenuhi lukisan bunga dan tulisan yang unik. Pintu itu juga mengeluarkan aroma wangi yang sama.

Tanpa berpikir panjang, membuka pintu itu. Maya terkesiap melihat ruang di balik pintu. sebuah pemandangan yang mempesona terpampang di depannya dan seolah memanggil Maya untuk masuk ke dalamnya.

di tempat yang berbeda, Melinda diseret dengan paksa oleh penjaga karena mencoba menerobos ke halaman galeri.

" Nyonya, anda tidak diizinkan untuk berada di area ini." penjaga yang menahan nya berkata dengan sopan.

Melinda menatapnya dengan garam." Saya Nyonya di rumah ini. Berhak datang ke mana pun di wilayah rumah ini."

" Maaf Nyonya, sudah sangat jelas aturan Tuan tentang wilayah galeri hanya dimasuki oleh Tuan, Nyonya besar, nona Maya, penjaga dan pelayan yang telah ditunjuk sebelumnya."

" Mohon pengertiannya Nyonya jangan merepotkan kami."

" Kalian...!!." Mata Melinda menyala." Saya ingin menemui suamiku."

" Tuan tidak ada di dalam."

"Bohong..!!!" Melinda meraung." Saya tahu dia selalu pulang menemani Maya Makan siang."

"Sejak kemarin tuan tidak kembali untuk makan siang di sini karena nona Maya makan di dalam kamarnya sendiri."

" Kalau begitu aku ingin bertemu Maya." Ujar Melinda cepat.

" Tidak diizinkan!." Kedua penjaga itu cepat memblokir.

" Kalian..."Sebelum Melinda melontarkan sumpah serapa, kepala penjaga dan pelayan datang menghampirinya.

" Maaf Nyoya, mulai saat ini,anda tidak boleh meninggalkan ruang kiri itu keputusan Tuan." Penjaga Song berkata dengan acuh.

" Omong kosong...!??."

" Kalau nyonya tidak percaya, silakan hubungi tuan secara pribadi."

" Tidak mungkin!." Melinda menggeleng dan berteriak putus asa.

" Penjaga! Panggil pelayan uang itu untuk membawa Nyonya kembali."

" Ingat! dia tidak boleh keluar dari ruang kiri dengan alasan apapun kecuali atas izin Tuan." Pesan kepala penjagakepada Macron, kepala pelayan.

****