Kulihat Lucien sedang menyapa rekan-rekan bisnisnya, sedangkan aku dan 2 sahabatku sibuk mengobrolkan sesuatu yang tidak ada habisnya. Ketika sedang asyik menyimak obrolan Elsa dan Elena tanpa sengaja aku mendengar percakapan 2 orang yang lewat di depanku.
"Eh itu beneran nona Samantha minta agar aspri presdir nanti disuruh naik panggung buat duet sama Pak Lucien???" tanya si pria.
Mendengar aspri presdir disebut tentu saja aku semakin mempertajam indera pendengaranku.
"Iya nanti kamu tinggal panggil aja orang yang bernama Jane aspri presdir ke atas panggung" jawab si wanita santai.
"Tapi kira-kira kenapa ya kok Nona Samantha minta hal kayak gitu???" tanya si pria lagi.
"Ya mungkin dia ingin mempermalukan aspri presdir" jawab wanita itu lagi dengan santai.
Aky yang mendengar hal tersebut tentu saja tersenyum miring.
"Sa kamu dengarkah apa yang mereka bicarakan tadi???" tanyaku pada Elsa.
"Salah cari musuh" jawab Elsa tersenyum remeh.
"Sepertinya mereka itu MC untuk acara ini" ujar Elena.
"Elsa...Elena sepertinya malam ini panggung akan jadi milikku" ucapku percaya diri.
"Ya...ya aku menantikan penampilanmu my bad" ucap Elsa tersenyum penuh arti sedangkan Elena hanya mengangguk paham.
Tak berapa lama kemudian acara Ultah Perusahaab dimulai dan ternyata benar sekali ucapan Elena jika 2 orang yang bercakap-cakap tadi adalah MC malam ini. Aku tersenyum penuh kemenangan karena ada seseorang yang ingin menantangku secara tidak langsung.
Acara pertama tentu saja doa dan sambutan-sambutan. Kulihat seorang laki-laki yang sangat tampan saat ini sedang memberikan sambutannya karena dia adalah presdir dari perusahaan ini. Banyak pasang mata yang menatap kagum pada laki-laki itu, terutama kaum hawa yang bahkan terlihat sangat ingin menerkam laki-laki itu kecuali 2 sahabatku tentunya.
Aku sendiri bahkan sangat terpesona dengan tiap kata yang keluar dari bibir indah nan menawan laki-laki itu. Suara bassnya yang bagaikan alunan musik indah di telingaku mampu membuatku senyum-senyum sendiri.
Sampai saat ini aku sendiri bahkan masih tidak menyangka jika laki-laki itu adalah kekasihku sekaligus calon suamiku. Ya laki-laki itu tak lain dan tak bukan adalah Lucien.
"Ekhem....yaaa tau deh siapa yang lagi ngomong di sana" sindir Elsa sedangkan Elena hanya geleng-geleng kepala melihat tingkahku dan sindiran Elsa.
"Kok anda sewot???" kataku singkat.
"Ya udah besok nikah aja langsung" ceplos Elsa.
"Ide yang bagus" sahutku masih tetap tak melepaskan mataku dari Lucien sambil tersenyum kagum.
"Kalian berdua sangat lucu ya" ujar Elena polos dan berhasil membuatku dan Elsa melihat ke arahnya.
"Aku beruntung punya sahabat seperti kalian" imbuh Elena lagi.
Aku dan Elsa langsung memeluk Elena karena terharu dengan ucapannya ya meskipun tidak menangis.
Setelah Lucien selesai memberi sambutan, acara kembali diambil alih oleh MC. Aku menantikan giliranku yang akan tampil di atas panggung karena niat seseorang yang ingin mempermalukanku, tetapi sayang dia salah sasaran.
Akhirnya giliranku tiba, MC memanggilku dan Lucien ke atas panggung untuk menyanyikan sebuah lagu. Saat itu Lucien masih bersama Gavin dan Andreas sedangkan aku masih bersama dengan 2 sahabat cantikku.
Kami naik ke atas panggung dan disambut oleh MC dengan ramah, ya meskipun aku sudah tau dari awal tujuan mereka tetapi aku ingin mengikuti permainan mereka dan melihat wajah kekecewaan dari seseorang.
"Waaahh...Pak Lucien tahun lalu anda juga menyanyi dalam acara ini kan??dan suara anda benar-benar bagus" puji MC wanita.
"Oh Nona Jane anda adalah aspri dari Pak Lucien???" tanya MC pria.
"Ya aku adalah asprinya, apakah kami harus berduet???" tanyaku pada sang MC.
"Ya tentu saja kalian harus karena kalian terlihat sangat serasi" puji MC pria.
"Jadi lagu apa yang akan kalian nyanyikan???" tanya MC wanita.
"Bagaimana bos lagu apa yang harus kita nyanyikan???" tanyaku santai pada Lucien dan membuat kedua MC melongo. Ya mungkin mereka tak pernah melihat orang yang bicara santai pada Lucien selama ini.
"Ya terserah padamu saja" jawab Lucien lembut dan kembali membuat kedua MC melongo. Aku matifmatian menahan tawa ketika melihat ekspresi dari kedua MC tersebut dan untung saja aku mampu melakukannya.
"Gimana kalau nyanyi lagu mandarin Miss You yang dinyanyi'in sama Kris Wu feat Zhao Liying???" saranku pada Lucien.
"Oke aku setuju" sahut Lucien santai.
"Wait...kalian serius menyanyikan lagu mandarin??? kalau Pak Lucien aku tak masalah tetapi apakah anda yakin Nona Jane???" tanya MC pria khawatir.
"Kalian jangan meremehkannya" ucap Lucien dingin.
MC pun memberikan panggung pada kami, musik intro lagu sudah dimulai. Semua orang hening seolah menantikan sesuatu yang sangat ingin mereka saksikan.
Aku dan Lucien mulai bernyanyi bersamaan karena memang seperti itu awal lagunya. Ekspresi dari semua orang yang hadir sungguh beragam ada yang kagum adapula yang meremehkan.
Selanjutnya Lucien melakukan rap sambil membuka kancing jasnya dan berhasil membuat kaum hawa histeris. Setelah itu giliranku yang melanjutkan bagian rapnya sehingga membuat orang-orang melongo. Kudengar teriakan Elsa memanggil namaku.
"Jane!!!I Love You!!!" pekik Elsa heboh sedangkan Elena hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya.
Aku tersenyum mendengar kehebohan Elsa karena dialah yang paling mengetahui jika aku juga suka bernyanyi.
Orang-orang semakin menikmati lagu yang aku dan Lucien nyanyikan. Aku dan Lucien juga semakin terhanyut dengan lagu kami sehingga tanpa sadar kami saling bergenggaman tangan. Selesai kami bernyanyi suara tepukan tangan yang meriah terdengar keras.
"Waaaahhhh penampilan kalian bagus sekali....aku aja sampai terpukau loh" ucap MC pria.
"Ya kalian benar-benar menakjubkan...aku tidak menyangka suara Nona Jane sebagus itu dan mampu melakukan rap dengan sempurna" puji MC wanita.
"Aku juga tidak menyangka jika Pak Lucien mampu melakukan rap dengan sempurna" puji MC pria.
"Terimakasih atas pujian kalian" ucap Lucien datar.
"Iya terimakasih atas pujian kalian lagipula aku memang suka bernyanyi bahkan jika di rumah aku sering karaokean" ujarku santai.
"Lagipula aku hanya ingin menyambut tantangan seseorang yang sepertinya ingin mempermalukanku di depan bosku" ucapku menyindir orang tersebut.
"Benarkah ada yang bermaksud seperti itu???" tanya Lucien.
"Ya kamu tanya saja kedua MC ini bos siapa orang yang menyuruh mereka memanggilku ke atas panggung" jawabku santai.
Kedua MC tersebut terlihat sangat gugup ketika ditatap tajam oleh Lucien.
"Sudahlah bos mereka hanya melaksanakan perintah seseorang" ucapku santai.
"Apa kalian semua menyukai nyanyian kami???" tanyaku menggunakan mic pada para tamu yang hadir.
"Yaaaaa" jawab mereka bersamaan.
"Apa kalian ingin mendengar kami bernyanyi lagi???" tanyaku lagi seolah acara ini adalah konserku sendiri.
"Yaaaaaa...." jawab mereka lagi.
"Ehhhmmm...tapi aku yakin saat ini pasti ada seseorang yang sedang menelan kekecewaan dan merasa sangat marah karena gagal mempermalukanku di atas panggung ini" ucapku panjang lebar pada para tamu sehingga membuat mereka saling menatap satu sama lain.
"Heemmmm...bos jika ada seseorang yang jabatannya lebih tinggi dariku ingin menantangku dengan cara mempermalukanku di acara ini, apa yang sebaiknya aku lakukan???" tanyaku meminta pendapat Lucien dan masih menggunakan mic.
"Kamu harus terima tantangannya" jawab Lucien paham akan maksudku dan bicara menggunakan micnya. Semua orang dalam ruangan itu menegang mendengar ucapan Lucien.
"Tetapi aku takut bos jika nanti orang itu menyakitiku" ujarku sok polos dan bisa kulihat Lucien sedikit tersenyum mendengar ucapanku.
"Kamu tenang saja karena aku yang akan menjadi pendukungmu"ucap Lucien lembut sehingga berhasil membuat semua tamu melongo.
Elsa tertawa terbahak-bahak melihat drama yang kumainkan di atas panggung sehingga banyak mata yang menatapnya bingung. Sedangkan Elena khawatir dengan konsekuensi yang akan aku peroleh dari tindakanku.
Aku yakin ini adalah pertama kalinya bagi semua orang di ruangan ini melihat seorang Lucien Yohanes berbicara lembut seperti itu pada wanita.
"Terimakasih karena mau mendukungku bos"ucapku penuh hormat.
"Oke karena bos Lucien sudah mendukungku, aku akan memenuhi permintaan kalian untuk menyanyi lagi, tetapi Luc...maksudku Bos Lucien nggak ikut nyanyi....gimana setujukah???" tanyaku lagi kepada para tamu.
"Setujuuuuu" jawab mereka.
Akhirnya akupun menyanyikan 2 lagu lagi untuk memenuhi keinginan para tamu yang hadir. Acara ultah perusahaan Lucien benar-benar menjadi panggung untukku menampilkan kemampuan bernyanyiku. Aku sangat puas bisa menampar secara tidak langsung wajah dari GM Lucien yang bernama Samantha itu.