"Apa yang kau ketahui?" Irwan bertanya penuh intimidasi begitu melihat Bryan mengunci pintu ruang kerjanya.
"Wow santai kakak ipar biarkan aku duduk dulu, jangan terlalu tergesa-gesa karena segala sesuatu yang tergesa-gesa biasanya akan berakhir kurang baik." Bryan menjawab sambil berkelakar.
Huft...Irwan menghembuskan nafas beratnya "Kau benar-benar adik ipar yang menjengkelkan saat ini Bry apakah kau tahu itu! Ini pernyataan dan bukanlah pertanyaan".
"Aku tahu bahkan sangat tahu, wajahmu sudah menunjukkan semuanya Wan." Bryan berucap sambil terkekeh.
"Dasar mafia..andai saja aku tahu lebih dulu maka aku pasti akan menolak lamaranmu untuk adikku Melda. Ayo cepat jelaskan apa saja yang kau ketahui?" Irwan kembali bertanya namun sedikit lebih santai.