Brankar itu rodanya tampak berbunyi dengan nyaring, saat dia bertemu dengan keramik yang licin. Suaranya yang nyaring seolah menjadi khas suatu tempat, yang menunjukkan jika di sana keadaan sedang darurat.
"Sus, tolong teman saya. Dia pingsan di tengah jalan, Sus!" teriakan itu tampak sangat panik. Suaranya bergetar dan seolah tercekat dikerongkongan.
Sosok berjaket cokelat itu kini membantu beberapa perawat yang tampak mendorong brankar itu dengan sigap. Setelah masuk ke dalam sebuah ruangan, dia hanya bisa berhenti di ambang pintu. Hingga ruangan itu tertutup, seorang perawat lain memandang sosok itu dengan tatapan meneduhkan.
"Mas tunggu di sini dulu, ya. Pasien akan mendapatkan tindakan, dan coba hubungi pihak keluarga pasien ya, Mas,"
"Baik, Sus!" kata sosok itu.
