Air mata Dinda tumpah ruah, dia memeluk sosok itu dengan sangat erat. Sampai pada akhirnya semua anak yang ada di sana langsung berpondon-pondong mendekati keduanya.
Ada rasa haru, bahagia, rindu, dan juga sedih terpancar dari wajah mereka. Mereka tampak saling pandang dengan linangan air mata.
"Nathan! Kami kangen ama elo!" teriak mereka kompak.
Nathan menoleh, wajahnya kini tampak lebih segar dari yang dulu, tubuhnya lebih gemuk dari pada yang dulu. Dan kulitnya tampak lebih putih dari pada yang dulu.
"Bentar, gue selesaiin ama calon bini dulu!" ucapnya. Mereka lantas tertawa.
Kini dia kembali memandang Dinda, membingkai wajah mungil Dinda dengan tangan besarnya, kemudian dia mencium kening Dinda, mencium hidung Dinda, lalu… dia mencium bibir Dinda.