"Lo emang sengaja ke sini sendiri? Lo sahabat yang deket banget ama Nathan apa gimana?" tanya Devan. Keduanya sudah berada di kopi shop yang kebetulan ada di kantin rumah sakit itu.
Dua kopi sudah berada di meja, beserta dengan cemilannya. Panji tampak tersenyum ramah kepada pelayan yang memberikan kopinya, kemudian dia memandang Devan dengan senyuman simpul.
"Dibilang sahabat deket yang nggak deket banget. Kalau dibilang nggak deket ya gimana, ya. Gue baru aja kenal ama dia…," jelas Panji. "Gue baru kok di sekolah yang sama ama Nathan. Gue anak pindahan. Dan awal gue kenal ama dia pun juga bukan dengan hal yang baik-baik. kami sama-sama saling benci, saling tawuran sampai kami hampir mati," Panji mulai menceritakan saat-saat pertama kali dia bertemu dengan Nathan. Kemudian dia tampak tersenyum hambar.
"Emang kalian bertengkar karena apa? Bocah ya dikit-dikit ribut. Pantes aja tadi gue langsung diserang ama dia,"
