Malam ini, sudah hampir tengah malam. Jam sudah menunjukkan pukul 23.45, dan Nathan tampak sudah terlelap sambil kepalanya diletakkan di samping Dinda tidur. Rambut pirangnya tampak sedikit basah, karena tadi dia sempat cuci muka dan membasahi rambutnya. Alis hitamnya tampak sangat sempurna dipadu padankan dengan bulu matanya yang lentik itu. Hidung mancungnya tampak mengembuskan napas-napas ringan, sementara bibir merahnya terkatup rapat-rapat. Sebuah struktur wajah khas yang Nathan miliki, yang membuatnya menjadi daya tarik tersendiri oleh semua makhluk hawa yang ada di sana. Gigi gingsulnya, kulit putihnya tetapi tetap tampak manis, membuat siapa saja yang melihat tidak akan pernah merasa bosan.