Di dalam ruangan siding yang agaknya itu adalah ruang rapat para dosen semua anak agaknya diam membisu. Pun dengan Alan, dan beberapa dosen lainnya.
Dinda agaknya ikut khawatir, biar bagaimana pun dia tahu betul kalau Nathan tadi kesakitan. Tapi entah kenapa sekarang Nathan agaknya diam saja. Bahkan saat dipaksa oleh papanya sendiri untuk segera memeriksakan diri di klinik pun Nathan tidak mau. Dalihnya, dia sudah baik-baik saja. Meski sampai setik ini Nathan tak berani menekuk lututnya. Yang dia lakukan hanyalah, meluruskan kakinya tanpa merubah posisinya sedikit pun.
"Kamu beneran nggak apa-apa?" tanya Dinda yang masih khawatir.
"Nggak apa-apa, Sayang. seriusan. Ini kakiku baik-baik aja kok. Cuma, ya, gini… sedikit nyeri. Emang kalau kecapekan jalan atau abis olahraga keras dikit tanpa pemanasan bakal gini. Tapi percaya deh semuanya baik-baik aja. Tadi mungkin rada kesleo kali ya, karena abis diinjek ama monyet satu itu," dengus Nathan.