"Kita lihat aja di akhir pertandingan," putus Nathan berdiri sambil melirik wasit itu dengan mimik wajah sebalnya.
Sang wasit tampak menyeringai, agaknya dia kesal dengan sosok Nathan ini sendiri. Karena bagaimanapun, Nathan adalah orang yang benar-benar menyebalkan baginya. Dan dia ingin sekali membuat sosok yang sok heroic itu hancur terkapar di tengah lapangan basket dengan cara yang sangat memalukan.
Dan peluit tanda babak terakhir pun dimulai. Semua tim sudah bersiap dengan posisinya masing-masing dan mulai bertanding. Sama seperti sebelum ada Nathan tadi, tim SMA Airlangga memilih untuk bermain aman dengan cara bertahan. Mereka mencoba maju kemudian mundur lagi dan itu sering terjadi berkali-kali. Membuat tim lawan semakin geram karena mereka seolahh tak memiliki kesempatan untuk menjatuhkan lawan-lawannya. Untuk kemudian, kapten tim lawan maju. Dia giliran yang membawa bola, dengan semangat menggebu dia mencoba menerobos pertahanan lawan.