"Jahat, ya. Udah berapa lama kamu nggak pernah ke sini? Setiap kali mendapatkan pakaian-pakaian yang dari aku pasti asistenku terus yang ngukur tubuhmu. Emang kenapa sih, Nath sama Tante. Tante salah apa?" gerut sosok itu. Rambut kritingnya dipangkas sisi kanan dan kiri. Sehingga menyisakan sisi atas yang sengaja dibentuk seperti sebuah gelombang, dengan warna merah menyalanya yang begitu nyata.
"Ya ampun, Om. Kan Nathan sibuk. Sibuk sekolah, sibuk basket dan sibuk bantuin pekerjaannya Papa. Jadi mana sempet," kilah Nathan. Padahal emang iya, dia benar-benar malas kalau disuruh kesini sendiri. Bukan apa-apa, dia sangat tahu dengan jelas adegan apa yang terjadi jika dia kesini sendiri. Bisa-bisa dia tak akan utuh karena salah satu pegawai kepercayaan dari sahabat orangtuanya itu benar-benar mengerikan.