"Ya masalahnya itu, dada Dinda itu besar, Gis. Liat deh gimana bentukannya kalau pakek kaus kekecilan elo. Yang ada cowok-cowok di sini mandangin Dinda dengan tatapan lapar lagi,"
"Halah itu mah elonya aja sih yang pikirannya ngeres. Di mat ague Dinda cakep pakai ini. Dia jadi lebih bisa menghargai tubuhnya. Lagian juga kausnya nggak melekat ketat juga, kan. heran gue ama elo dan Panji," setelah mengatakan itu, Gisel langsung menarik Dinda untuk pergi. Sementara Dinda hanya bisa diam, sambil masih mengenakan jaket milik Rendra.
Setelah agak sepi, keduanya langsung berhenti. Dinda agaknya bingung, kenapa Gisel mengajaknya untuk berhenti di tempat sepi seperti ini. padahal, keduanya sudah sepakat untuk memgambil makanan dari Panji kemudian kembali ke klinik karena Nathan mengeluh kelaparan tadi.
"Din, sekarang gue tanya ama elo, deh," kata Gisel pada akhirnya. Dinda memandang Gisel yang agaknya sudah dalam keadaan sebal dan emosi itu.