Setelah selesai mengisi bensin, akhirnya mereka langsung tancap gas ke tempat di mana Nathan, dan Dinda berada. Mereka bertiga tampak diam membisu, Regar yang duduk dengan Benny di depan, sementara Silvi duduk di belakang sambil melipat kedua tangannya di dada. Dia sebal, benar-benar sebal. Bagaimana bisa hidupnya yang indah ini harus terpengaruh dan terjebak dalam pusaran setan seperti ini? bagaimana bisa dia harus berada di antara dua cowok menyebalkan seperti Regar dan Benny? Itu adalah dua hal yang sangat menyebalkan, dua kesialan yang campur jadi satu seperti ini. Padahal tugasnya masih sangat menumpuk, dia harus mempersiapkan materi untuk besok dan hal yang lainnya. Dan bahkan dia harus mendata setiap tim regu basket dan cheers yang akan bertanding untuk besok.
"Jadi, kalian mau bawa gue ke mana sih? Gue bener-bener sibuk, ada bahan yang mesti gue siapin ada materi yang harus gue susun besok," geram Silvi pada akhirnya.