"Emangnya elo bisa?" tanya Silvi cemas. Dia tidak mau ya, kalau sampai laptopnya bukannya membaik tapi tambah rusak karena seorang cowok keren seperti Nathan Alfaro. Hanya karena dia terpsona dengan seorang Nathan Alfaro dia menjadi menyerahkan masa depan tugas-tugasnya di tangan orang yang tidak meyakinkan sama sekali.
"Coba dulu lah," kata Nathan, mendekat ke arah laptop itu hendak dia betulkan. Tapi, langsung dihadang oleh Silvi. Tak sengaja Silvi memegang tangan Nathan, kemudian dia terdiam memandang Nathan tanpa kedip. "Yaudah kalau nggak boleh, aku balik ajalah. Lagian bukan laptop gue juga," putus Nathan pada akhirnya. Yang dengan sopan melepas lengannya dari genggaman Silvi. Saat Nathan mau bangkit, lagi-lagi Silvi menarik seragam Nathan. Membuat cowok itu kembali menoleh ke arahnya.
"Yaudah benerin deh. Tapi awas aja kalau sampai rusak. Gue nggak akan maafin elo," ancam Silvi pada akhirnya.