"Oi! Kenapa kalian malah ribut sih!" marah Nathan. Dia yang berjalan terbata itu pun kini sudah sampai di antara lima cowok yang agaknya bersitegang itu.
"Nath, udah gue bilang. Alesan kenapa pelatih nggak jadiin dia kapten karena sifat dia yang egoistis. Nggak pernah bisa kerja sama selain dengan Rangga. Sementara gue, Benny, dan Panji mungkin bagi dia hanya pion pelengkap yang nggak ada gunanya di lapangan!" Regar akhirnya marah, membuat Nathan tampak memijat pelipisnya yang mendadak sakit.
"Makanya ambil bola dari gue. Kalau lo diem aja dan nunggu gue oper bola, sampai kapan lo bakal maju! Cemen banget lo jadi anak!" sanggah Rendra tak mau kalah.