Chereads / Jiwa Yang Kembali Bersama Dendam / Chapter 9 - Teratai Putih Beracun

Chapter 9 - Teratai Putih Beracun

Oleh karena itu, dalam kehidupan kali ini daripada merasa khawatir kartu ujian itu akan hilang, Gu Youli sudah mengantisipasi sebelum hal itu terjadi. Ia mengajukan kartu ujiannya yang baru terlebih dahulu.

Dengan begitu, Gu Youli juga bisa menggunakan kesempatan ini untuk melihat bagaimana reaksi wajah Yang Mengshan saat mengetahui ternyata Gu Youli mempunyai kartu cadangan.

Apakah benar saat ini Yang Mengshan sudah merencanakan sesuatu padaku? Batin Gu Youli.

Setelah beberapa saat, Gu Youli kembali. Semua yang dilakukan Yang Mengshan dalam kehidupan kali ini dan kehidupan sebelumnya adalah sama. Saat ini ia berdiri sambil tersenyum dan bertanya padanya, "Apakah ada banyak orang di toilet?"

Gu Youli dengan santai membalas, "Tidak juga!"

Saat ini Yang Mengshan tidak mengatakan bahwa ia juga ingin pergi ke toilet, tetapi ia malah mengajak Gu Youli pergi ke toko sekolah untuk membeli air minum.

Ketika mengantri, Yang Mengshan berkata sambil tersenyum kepada Gu Youli, "Kakak, tunggu aku. Aku akan pergi ke toilet juga!"

Setelah Yang Mengshan pergi, Gu Youli membuka tasnya untuk mencari kartu ujiannya.

Sebelum pergi ke toilet, ia memeriksanya terlebih dahulu dan kartu ujiannya masih ada. Tapi sekarang, kartu ujiannya menghilang di dalam tas!

Ekspresi Gu Youli tiba-tiba berubah menjadi dingin, dan tatapan matanya juga berubah menjadi suram.

Tidak lama kemudian, Gu Youli menarik sudut bibirnya dan ia pun tersenyum mengejek dirinya sendiri. Dulu ia sama sekali tidak menyangka bahwa kartu ujiannya sudah tidak ada.

Gu Youli menghela napas seolah merasa lega, namun ia juga mengejek diri sendiri. Yang Mengshan membuka pintu bilik toilet, dan melihat Gu Youli berdiri di luar. Ia pun terkejut. Ekspresi wajahnya tampak ketakutan dan kakinya tiba-tiba terasa lemas.

Kemudian Yang Mengshan kembali normal dan tersenyum kepada Gu Youli, "Kakak, kenapa kamu di sini lagi?"

Tatapan mata Gu Youli tampak sangat dingin, saat melihat Yang Mengshan. Kemudian ia pun berkata, "Aku minum terlalu banyak pagi ini. Aku khawatir ketika ujian nanti malah ke toilet lagi."

Sambil berbicara, Gu Youli mengalihkan pandangan matanya dan berjalan menuju ke toilet yang baru saja ditempati Yang Mengshan.

Pada saat itu, entah mengapa Yang Mengshan memiliki ilusi bahwa Gu Youli sangat keren dan anggun, dan tidak terlihat seperti sebelumnya.

Yang Mengshan melirik kembali ke arah pintu yang telah ditutup oleh Gu Youli, dan dengan sikapnya yang dingin ia mengaitkan bibirnya lalu berbalik.

Setelah Gu Youli menutup pintunya, tatapan matanya langsung tertuju pada kertas yang ada di tempat sampah. Di dalam tempat sampah tersebut, ia melihat ada plastik putih yang sama sekali tidak ia kenal. Namun plastik tersebut Itu digunakan untuk merekatkan kartu ujian.

Gu Youli tanpa sadar mengepalkan tinjunya, kuku jari menekan telapak tangannya, dan buku-buku jarinya tampak memutih.

Gu Youli tidak lagi berpikir panjang, ia sudah bisa menebak apa yang dilakukan Yang Mengshan di sini. Yang Mengshan merobek plastiknya, merobek kartu ujian yang ada di dalamnya, lalu kertas tersebut dibuangnya ke dalam toilet dan ditelan oleh air.

Sedangkan untuk bungkus plastiknya, karena terlalu keras untuk disobek dan tidak bisa dimasukkan ke dalam toilet, sehingga ia hanya bisa membuangnya ke tempat sampah.

Yang Mengshan! Ternyata, kamu saat berumur delapan belas tahun pun sudah menjadi gadis polos namun beracun. Batin Gu Youli.

Padahal, penampilannya yang polos dan indah seperti teratai putih yang bersih dan suci. Tidak hanya itu, selama ini ia selalu terlihat lugu dan seolah tidak mengerti pada dunia luar. Namun nyatanya memiliki ia hati yang ganas dan menyeramkan.

Gu Youli menggigil sambil menggigit bibir bawahnya dan ingin segera keluar untuk menampar Yang Mengshan dengan keras.

Yang Mengshan telah mengambil kartu ujian milik Gu Youli dan membuangnya ke toilet. Bisa dibilang, sebenarnya Yang Mengshan lah yang sudah menghancurkan kehidupan Gu Youli dalam kehidupan sebelumnya.

Tapi saat itu Gu Youli malah terlihat tidak tahu apa-apa. Dengan naif ia menganggap Yang Mengshan adalah saudara yang paling dekat dengannya.

Gu Youli masih ingat dengan baik kejadian dalam kehidupan sebelumnya, saat itu Yang Mengshan juga menghiburnya setelah kartu ujiannya tiba-tiba hilang. 

Entah kenapa Gu Youli bisa begitu ceroboh karena bisa kehilangan kartu ujiannya. Bahkan saat itu Yang Mengshan juga mengatakan bahwa Gu Youli kehilangan kartu ujiannya ketika ia sedang mengantri untuk membeli barang.

Tidak heran mengapa Yang Mengshan mengajaknya ke toko sebelum Yang Mengshan pergi ke toilet.

Selain memanfaatkan kesempatan untuk mengambil kartu ujian milik Gu Youli, Yang Mengshan juga berusaha membuat Gu Youli percaya padanya.

Gu Youli menggigit bibir bawahnya dengan keras. Rasa sakit dan penghinaan yang ia derita di kehidupan sebelumnya ternyata itu semua karena Yang Mengshan yang melakukannya.