Chereads / Jiwa Yang Kembali Bersama Dendam / Chapter 11 - Serangan Balik

Chapter 11 - Serangan Balik

Dalam hati Yang Mengshan merasa sangat senang. Namun ekspresi wajahnya tampak sedih dan tidak berdaya, ia sama seperti Gu Liangwei, "Kakak, mengapa kamu begitu ceroboh? Ayah sangat berharap papa kita untuk bisa mengikuti ujian masuk perguruan tinggi ini. Lihatlah, Ayah sangat marah padamu!"

Kalimat yang diucapkan Yang Mengshan itu sama seperti menambah bahan bakar ke dalam api kemarahan yang membuat Gu Liangwei semakin marah.

Gu Liangwei hampir tidak bisa bernapas dalam satu tarikan napas, dan seluruh tubuhnya gemetar seolah dirinya akan pingsan.

Mata Gu Youli sedikit bergetar. Kemudian ia pun bergegas mendekat dan membantu Gu Liangwei. Suaranya terdengar gemetar, "Ayah, aku mengajukan kartu ujian masuk sementara pada saat akan memasuki kelas!"

Mendengar hal ini, Gu Liangwei menghela napas berat dan langsung membuka matanya lebar-lebar. Tatapan mata Gu Liangwei terlihat masih terkejut, ia menatap Gu Youli dengan dengan perasaan sedikit lega, "Youli, maksudmu... kamu mengikuti ujian masuk perguruan tinggi?"

"Apa? Kamu bilang kamu mengajukan kartu ujian sementara?" Yang Mengshan seketika langsung membuka matanya lebar-lebar, ia sangat terkejut ketika mendengar Gu Youli berkata seperti itu.

Bagaimana mungkin? Batin Yang Mengshan, tadi ia secara khusus mengajak Gu Youli ke toko sekolah.

Pada saat itu, waktu untuk mendapatkan surat ujian sementara sudah lewat. Gu Youli tidak mungkin mendapatkan kartu ujian sementara!

Tidak, Gu Youli pasti bohong. Batin Yang Mengshan.

Gu Youli pasti takut ayah akan memukulnya, jadi dia sengaja mengatakan itu! Batin Yang Mengshan menyangkal.

Yang Mengshan menatap Gu you Li dengan tatapan penuh amarah, dengan nada penuh dengan kekecewaan ia berkata, "Kakak, caramu seperti ini tidak terpuji. Jika kamu tidak memiliki kartu ujian, itu berarti kamu tidak ikut ujian."

"Tidak masuk perguruan tinggi pun masih bisa melakukan hal lain. Tapi kamu tidak boleh membohongi ayah seperti ini."

Setiap perubahan kecil yang terjadi di wajah Yang Mengshan, tidak luput dari tatapan Gu Youli. Kemudian Gu Youli mendekati Yang Mengshan dengan wajah muram dan bertanya dengan suara rendah, "Mengapa kamu begitu yakin aku berbohong?"

Entah kenapa, hati Yang Mengshan, tiba-tiba berdebar lebih kencang daripada sebelumnya. Ia merasa, ada sesuatu yang salah. Apakah Gu Youli benar-benar pergi untuk mengurus kartu ujian sementara?

Yang Mengshan tersenyum sedikit lemah, "Kakak, aku hanya mengira…"

Gu Youli tertawa kecil sembari berkata, "Kamu kira aku dikeluarkan dari ruang ujian oleh pengawas. Lalu tidak diizinkan untuk mengikuti ujian?"

Suara Gu Youli begitu dingin sehingga membuat Yang Mengshan sangat terkejut dan tanpa sadar ia pun meninggikan suaranya, "Kakak, kenapa kamu berkata begitu?"

Semula Gu Youli menatap mata Yang Mengshan dengan sangat tenang. Kemudian ia menatap Yang Mengshan dengan tatapan yang tajam dan senyum tipis di wajahnya, "Mengapa aku mengatakan itu? Seharusnya kamu yang tahu lebih baik daripada orang lain, kan?"

"Kakak, ada apa denganmu? Kenapa kamu masih memperlakukanku dengan tidak adil sekarang?" Tanya Yang Mengshan dengan sedih sambil mengatupkan bibirnya. Seketika di sudut mata Yang Mengshan mulai terkumpul air matanya sedikit demi sedikit terkumpul, wajahnya pun terlihat sangat sedih.

Mereka bertiga, ayah dan kedua putrinya baru saja menarik perhatian banyak orang yang ada di sekitar mereka.

Sekarang Yang Mengshan begitu tampak sedih, hal itu telah menarik belas kasihan banyak pria yang ada di sana. Gu Youli dalam benaknya merasa bahwa tindakan yang dilakukan Yang Mengshan ini sangat konyol.

Dasar bermuka dua. Aku tidak mengatakan apapun, tapi dia sudah menangis duluan. Batin Gu Youli.

Saat ini yang dikhawatirkan Gu Youli adalah ia takut Gu Liangwei dan semua orang berpikir bahwa ia telah menindas Yang Mengshan. Sebenarnya ia bahkan masih belum mengatakan apa-apa, namun Yang Mengshan tiba-tiba sudah menangis duluan.

Jika ingin berpura-pura, seharusnya Gu Youli bisa bersikap lebih baik daripada Yang Mengshan.

Kemudian Gu Youli mengedipkan matanya dengan polos. Ia bingung dan bertanya, "Memperlakukanmu dengan tidak adil katamu? Apa yang telah aku lakukan padamu? Lalu buat apa kamu menangis seperti ini?"

Yang Mengshan masih ingin meluapkan air matanya, tapi ketika mendengar perkataan Gu Youli barusan, membuat tangisnya membeku seketika.

Wajah Yang Mengshan tampak sangat pucat, dengan sedih ia berkata, "Kamu memperlakukanku dengan tidak adil, karena kamu menuduhku menghilangkan kartu ujianmu!"

Bibir Gu Youli menekuk dingin dan mencibir, "Aku tidak pernah mengatakan bahwa kartu ujianku yang hilang. Apalagi aku mengatakan kamu yang mengambil kartu ujianku."

"Barusan aku hanya bilang, kamu sendiri yang paham apapun yang kamu lakukan. Begitu saja, kamu langsung bilang aku memperlakukanmu dengan tidak adil. Bukankah kamu sedang mengakuinya secara tidak langsung?"