Kalau dari awal peramal itu tidak berkata demikian, seharusnya Jing Yunzhao tidak bisa hidup sampai sekarang. Namun Jing Yunzhao lebih baik mati daripada merasakan semua penderitaan dan penghinaan, sampai akhirnya dia harus masuk ke dalam penjara seperti di kehidupan yang sebelumnya.
"Yunzhao, Hongye adalah adikmu, mana ada seorang kakak yang menyindir adiknya sendiri? Bukankah nilai ujianmu bagus karena menuruni gen ibu? Apalagi Hongye adalah anak yang baik, dari kecil sampai besar dia selalu mengalah untukmu, kalau tidak kamu tidak bisa mendapatkan juara 1 di seluruh sekolah? Uhuk... uhuk!" Ye Qin berusaha mengatakan kalimat itu sampai wajahnya memerah karena sulit bernafas.
Ye Qin sudah menerima kenyataan tentang kondisi tubuhnya, tetapi dia masih tidak tenang terhadap putra dan putrinya ini.
Dia bahkan curiga, apakah dari awal peramal itu sudah salah memberikan nama Jing Yunzhao, sehingga membuat umurnya di dunia jadi lebih pendek.
"Ibu, benar katamu, aku memang menuruni genmu sementara Hongye lebih mirip ayah. Lihatlah, aku dan Hongye sama sekali tidak mirip." Ucap Jing Yunzhao dengan sengaja.
Ye Qin pun terbatuk lalu memelototinya.
Dia merasa sepertinya hari ini Jing Yunzhao salah makan obat, perkataannya membawa duri yang membuat orang yang mendengarnya menjadi tidak senang.
"Sudah, sudah, kamu sejak kapan belajar membantah! Banyaklah belajar dari Hongye, seorang wanita harus lembut dan feminim, kalau tidak nanti kamu tidak bisa menikah!" Ye Qin marah, dan membuat badannya semakin terasa tidak sehat.
Penyakitnya datang dengan sangat tiba-tiba, biasanya dia selalu sehat, namun tiba-tiba hari dia masuk ke rumah sakit, dan hasil pemeriksaannya mengatakan kalau ada sebuah tumor di hatinya, dan itu adalah tumor ganas.
Setelah melewati masa pengobatan, dia tak kunjung mendapatkan hasil yang baik, rambutnya sudah habis, dan kondisi tubuhnya semakin lemah.
Keluarga Qiao hanyalah keluarga biasa yang tidak memiliki banyak uang. Penyakit Ye Qin telah menguras banyak uang tabungan mereka, dokter juga sudah menyuruh pihak keluarga untuk mempersiapkan mental. Dalam hati, Ye Qin sudah tahu kalau hidupnya tidak akan lama lagi, jadi dia bersikeras untuk pindah dari rumah karena tidak mau mati di rumah sakit yang menakutkan itu.
Ketika di rumah, Ye Qin merasa kondisi tubuhnya semakin membaik, jadi dia pun semakin tidak bersedia untuk pergi ke rumah sakit.
Jing Yunzhao tidak ingin bertengkar dengannya, dia membalikkan badan dan berjalan ke dapur untuk mengisi perutnya.
Dia berhutang kepada Keluarga Qiao, tapi selama beberapa tahun ini dia sudah melakukan semua pekerjaan rumah, dan di kehidupan sebelumnya, semua uang yang dia dapatkan saat kerja di luar juga dia berikan kepada Keluarga Qiao, namun pada akhirnya dia malah mati dengan begitu tragis, jadi dia pun merasa bahwa semua itu sudah cukup untuk membayar hutangnya!
Apalagi, sejak kecil Jing Yunzhao selalu mendapatkan nilai yang bagus di sekolah. Saat masih SD, dia banyak mengikuti perlombaan dan selalu mendapatkan beasiswa, jadi dia sama sekali tidak menggunakan uang dari Keluarga Qiao, biasanya dia juga sangat hemat dan tidak banyak makan serta minum di luar, lantas atas dasar apa dia masih ada berhutang dengan Keluarga Qiao?
Untuk bubur manis yang ada di dalam kamar, Jing Yunzhao bahkan tidak berani memakannya.
Di kehidupan yang sebelumnya, dia memakan bubur manis itu, dan membuatnya muntah serta sering berak selama seminggu di rumah.
Sebelumnya, Jing Yunzhao mengira ini adalah pekerjaan yang seharusnya dia lakukan, dan merasa bahagia di dalam rumah ini, tetapi sekarang dia sudah tidak akan berpikir seperti itu.
Makanan di dalam rumah juga tidak banyak, dan dia bukan orang yang pemilih, jadi dia memakan makanan seadanya, dalam hatinya dia sudah mulai merencanakan apa yang akan terjadi ke depan.
Melihat Jing Yunzhao masuk ke dalam dapur, Qiao Hongye pun merasa tidak senang, dia lalu bertanya, "Kakak, bukankah ada bubur di kamar? Kenapa kamu masih memasak?"
"Bubur itu sudah dingin, aku tidak berani memakannya, nanti kalau sakit perut bagaimana? Apalagi seminggu lagi kita akan ujian, lain kali aku juga tidak akan menyentuh makanan yang tidak bersih seperti itu." Jing Yunzhao menjawab dengan makna yang dalam.
Qiao Hongye pun panik, "Mana ada separah seperti itu, hanya makan bubur yang dingin bisa sakit perut? Kakak, kamu semakin lama semakin manja ya!"
Jing Yunzhao lalu menyahut, "Hongye, tubuhmu selalu sehat dan tidak manja, kalau begitu kamu saja yang makan bubur itu."
Dia baru saja mengatakan hal itu, tapi dari belakang sudah terdengar teriakan Qiao Weimin, "Jing Yunzhao! Kamu sendiri takut sakit perut, tapi kenapa malah menyuruh Hongye yang memakannya! Hari ini kamu ingin jadi gadis pemberontak ya!"