"Lu Jia, pelankan suaramu…" Wanita disampingnya langsung mengingatkannya.
Mereka juga tidak menyukai Jing Yunzhao, dan juga tidak berhubungan dengannya, apalagi ketika ayah Qiao Hongye datang ke sekolah dan membuat semua orang sangat tidak senang, karena mereka tidak pernah bertemu dengan orang tua yang mukanya setebal Qiao Weimin.
"Kalian jangan melarangku!" Lu Jia tidak peduli dan terus berkata, "Aku juga tidak mengatakan sesuatu yang salah, kenapa harus memelankan suara! Apa kalian juga tidak berpikir walaupun Jing Yunzhao bukan kakak kandung Qiao Hongye, tapi dia sudah dibesarkan di Keluarga Qiao sampai sekarang, dan mendapatkan juara 1 di sekolah, kenapa dia tidak mau mengakui Qiao Weimin sebagai orang tua! Apalagi kemarin paman Qiao marah karena ada alasan tersendiri, kalau bukan karena Jing Yunzhao berteman dengan anak berandalan itu, dia juga tidak mungkin seperti sekarang!"
"Kamu jangan sembarangan bicara ya! Anak berandalan itu sudah ditangkap, dan tidak ada hubungan sama sekali dengan kakak sepupu!" Su Chu yang yang ada di samping dan mendengar hal itu pun langsung meledak.
Dia tidak mengerti mengapa ada orang yang begitu suka mencari masalah!
Ekspresi Jing Yunzhao masih tetap tenang, dia menarik Su Chu dan berjalan ke arah Lu Jia.
"Apa kamu pernah tinggal bersamaku? Apa kamu tahu bagaimana kehidupanku sebelumnya? Atau, apa kamu bisa membaca pikirkan sekarang? Kalau tidak ada, apa hakmu membicarakan Qiao Weimin? Oh~ istri Qiao Weimin baru meninggal dunia, kamu juga begitu baik dengan Qiao Hongye, jadi … apa kamu mau jadi ibu tirinya?" Jing Yunzhao langsung membalas.
Di kehidupan sebelumnya, Lu Jia ini adalah salah satu sahabat Qiao Hongye.
Biasanya anak itu akan mengatakan Jing Yunzhao mendapatkan juara 1 seolah sudah merebut barang yang seharusnya miliki Qiao Hongye, jika Lu Jia iri hati, Jing Yunzhao juga tidak bisa apa-apa. Tetapi Jing Yunzhao tidak pernah melakukan apa-apa pada Lu Jia, dia juga tidak pernah mencoba melukainya.
Lu Jia bukan hanya sekali ini memarahi Jing Yunzhao dan menyebutnya sebagai orang rendahan demi membela sahabatnya, Qiao Hong. Waktu itu, Jing Yunzhao berpura-pura tidak melihat, tidak mendengar dan tidak memedulikannya, tapi sekarang tidak mungkin!
Semua yang ada di sini adalah wanita berumur 15 sampai 16 tahun, jadi wajah Lu Jia yang mendengar perkataan itu langsung memerah.
"Aku tidak menginginkannya! Dasar kamu seorang anak liar, apa hakmu mengatakan hal itu!" Suara Lu Jia terdengar gemetar ketakutan, ada orang lain yang percaya dengan perkataan Jing Yunzhao.
Lu Jia mengangkat tangan dan seperti ingin memukul Jing Yunzhao, membuat beberapa tampak orang ketakutan.
Penampilan Lu Jia dan Qiao Hongye sangat berbeda, walaupun mereka berdua memiliki rambut yang panjang, tapi Lu Jia tidak terlihat cantik, wajahnya sangat biasa, lalu karena masa puber, dia jadi memiliki banyak jerawat di wajahnya, dan kulitnya tidak sebagus punya Qiao Hongye.
Sekarang Lu Jia sedang marah, dan jerawat di wajahnya seolah bisa muncul lagi kapan saja, penampilannya yang sangat mengerikan ini membuat Jing Yunzhao jijik melihatnya.
"Aku memang seorang anak liar, jadi apakah aku harus mendapatkan penghinaan dan siksaan kalian?" Jing Yunzhao mengangkat tangannya dan memukul lengan wanita yang menunjuknya dengan keras, "Aku tidak suka ditunjuk oleh orang lain, apalagi orang yang kotor!"
"Dasar kamu tidak tahu malu! Bilang siapa yang orang kotor!"
Lu Jia sangat sensitif dengan wajahnya ini, perkataan Jing Yunzhao membuatnya tidak bisa menahan diri untuk memukul Jing Yunzhao, dan tidak memedulikan larangan dari orang di sampingnya.
Lu Jia sekarang terlihat seperti seorang wanita gila, dia mengulurkan tangan dan ingin mencakar wajah Jing Yunzhao. Kalau sebelum terlahir kembali, mungkin Lu Jia akan berhasil mencakar wajahnya, tapi sekarang setelah Jing Yunzhao menghabiskan banyak waktu di ruangan ajaib untuk berlatih seni bela diri, daya refleknya jauh lebih kuat daripada Lu Jia.
Jing Yunzhao mengulurkan tangan dan menangkap tangan Lu Jia, lalu menariknya dengan keras, membuat orang samar-samar bisa mendengar bunyi 'kretek'
Lu Jia pun menjerit kesakitan dan air matanya mengalir keluar.