Perkataan Jiang Xia terdengar sangat perhatian, dan sangat cocok dengannya, bahkan dia seolah terlihat bermandikan cahaya matahari, sehingga bisa membuat orang merasakan kebaikan hatinya. Kalau Jing Yunzhao ingin segera berbaikan dengan Keluarga Qiao, seharusnya dia juga akan terharu dengan kebaikannya ini.
Tapi sekarang Jiang Xia masih belum menjadi pria cerdik seperti di kehidupan sebelumnya, dan terlalu meremehkan keinginan Jing Yunzhao.
Meminta maaf pada Qiao Hongye? Tidak mungkin, kecuali otaknya sudah rusak!
"Ketua kelas, apakah biasanya kamu memang orang yang seperti ini?" Tanya Jing Yunzhao dengan tenang.
Jiang Xia bingung dan wajahnya agak merona, "Tidak juga … aku hanya melihatmu sepertinya tergesa-gesa, apalagi mulai hari ini kita adalah teman sebangku, jadi masalahmu adalah masalahku juga, aku akan membantumu jadi kamu jangan khawatir …"
Jiang Xia berbicara sambil menatap sepasang mata Jing Yunzhao yang tampak tenang.
Tiba-tiba Jiang Xia menyadari, dirinya terlalu meremehkan Jing Yunzhao. Dengan wajah yang cantik, kulit yang putih, Jing Yunzhao bisa membuat orang yang melihatnya merasa bahwa dia sangat bersih. Hanya saja wataknya terlihat sangat dingin, tidak seperti Qiao Hongye yang mudah diajak bergaul. Lalu Jing Yunzhao juga memiliki watak yang kuat, padahal seorang wanita lebih baik terlihat feminim.
Jing Yunzhao tidak marah dan malah tersenyum, "Ternyata penglihatan ketua kelas bermasalah, aku tidak tahu dari mana kamu melihatku tergesa-gesa, kita berdua hanya teman sebangku, bukan sepasang suami isteri, bukankah perkataanmu barusan terdengar terlalu romantis?"
Meskipun Jiang Xia sudah berusia sekitar 15 atau 16 tahun, tetapi wajahnya langsung merona saat mendengar ucapan 'suami istri'.
Dan dia juga merasa marah.
"Kita semua juga teman sekelas …" Jiang Xia mencoba menjelaskan.
"Ketua kelas, kalau kamu menyukai Qiao Hongye di kelas sebelah, berani kan dirimu sendiri untuk mengejarnya, dan nanti aku juga tidak akan memberitahukannya kepada guru kalau kalian berdua sudah pacaran, tapi tolong jangan pernah membahayakanku. Aku tidak suka ada orang lain yang terlalu dekat denganku, jadi kamu jangan menyentuh semua barangku di mejaku." Ucap Jing Yunzhao secara langsung, suaranya tidak nyaring, tapi setiap katanya membuat Jiang Xia terkejut.
Anak-anak pada umur ini sangat suka gengsi, terutama pemuda seperti Jiang Xia. Setelah menjadi ketua kelas, dia berharap dirinya selalu dapat memancarkan sinar yang berbeda daripada orang lain, dan mendapat tatapan penuh kekaguman dari pada gadis.
Tetapi apa yang dikatakan Jing Yunzhao? Tidak suka ada orang lain yang membahayakannya, dan tidak menyukai orang lain terlalu dekat dengannya?
Dekat? Jiang Xia melihat tangannya sendiri, dia hanya menyentuh sedikit mejanya, dan barang yang dia pegang hanya ujung dari sebuah buku.
"Kamu, kamu ini kenapa tidak mengetahui apa yang baik dan buruk?!" Jiang Xia langsung marah dan berkata dengan suara yang agak nyaring.
Walaupun di dalam kelas berisik, tapi itu adalah suara bisikan dari murid-murid, jadi nada suara Jiang Xia yang nyaring tadi sudah terdengar oleh semua orang.
Karena ketampanannya, nilai sekolah yang juga bagus dan menjadi ketua kelas, Jiang Xia jadi sangat disukai oleh banyak orang di kelas, terutama para gadis seangkatannya. Pemuda yang menyukai perhatian dari orang lain itu, sekarang begitu marah dan banyak yang mengira Jing Yunzhao sudah melakukan hal yang salah.
Semua orang melihat ke arah mereka dan terdiam.
Jiang Xia seolah tidak mengetahui tatapan dari orang lain dan berusaha menenangkan diri, lalu menasihati Jing Yunzhao lagi, "Jing Yunzhao, kita adalah teman sekelas, kenapa harus perhitungan seperti itu? Kamu sekarang hanyalah seorang murid, kalau tidak mendapatkan bantuan dari orang tua, dari mana kamu bisa mendapatkan uang? Ayahmu telah merawatmu selama 15 tahun tanpa berharap apapun darimu, kenapa kamu harus membuat hubunganmu dengan keluargamu di rumah jadi berantakan? Kenapa kamu tidak mencontoh Qiao Hongye yang baik itu? Dia tidak pernah mencari masalah, jadi kamu harus banyak-banyak belajar darinya agar ayahmu bisa menyayangimu …"