Chereads / Hacker Misterius Yang Tak Terduga / Chapter 33 - Murid Pindahan Tiba.

Chapter 33 - Murid Pindahan Tiba.

Lu Chengzhou menyipitkan matanya sembari berkata, "Kalau tidak kompeten ganti orang saja."

Saat itu Lu Yi hendak menangis, "Aku mohon jangan Tuan Lu. Aku salah, aku bersumpah akan pergi ke Afrika untuk memindahkan batu bata jika aku tidak mengemudi dengan baik lagi!"

Seketika suasana di dalam mobil menjadi hening selama beberapa detik.

Mata gelap Lu Chengzhou menatap Gu Mang dan mengklik kode QR miliknya untuk menambah kontak teman, sambil menyipitkan matanya ia berkata, "Nona Gu?"

Gu Mang sekilas melihat Meng Jinyang yang ada di depannya, kemudian ia mulai scan kode QR WeChat Lu Chengzhou.

Setelah penambahan kontak berhasil, Lu Chengzhou langsung mengirim uang sebesar 200.000 Yuan melalui WeChat.

Dengan uang sebesar 200.000 Yuan ini, cukup untuk biaya pendidikan di SMA dan Universitas Meng Jinyang.

Gu Mang menerimanya tanpa sungkan-sungkan, ia pun menarik sudut bibirnya dan tersenyum, "Terima kasih Tuan Muda Lu."

*

Masuk ke kelas 3-20, sama halnya seperti masuk ke dalam dunia kematian leluhur tingkat kedua.

Kecuali mereka yang memiliki latar belakang kuat di Kota Ming, siswa kelas lain tidak akan mau masuk ke kelas ini.

Meskipun ada seorang siswa yang dikeluarkan dari kelas, namun tetap saja tidak ada satupun orang yang secara sukarela mau mendaftar untuk masuk ke kelas 20.

Dinding pada ruang kelas 20, terlihat sangat sederhana dan sepertinya ruang kelas ini adalah bangunan yang sudah tua.

Selama bertahun-tahun, kelas 20 selalu berada urutan nomor satu dari belakang.

"Kak Yang, kamu sudah dengar belum, kelas kita akan kedatangan dua siswa pindahan. Ketika aku masuk sekolah dengan melompati tembok pagi tadi, aku melihat Adik Xi bersama dengan dua orang gadis. Gila, salah satunya ada yang sangat cantik loh! Kulitnya putih banget!"

Lu Yang saat itu sedang berada di kursi paling ujung, ia berada pada baris paling terakhir. Sepertinya ia sedang menggulung selembar kertas, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya, dan meniup-niup kertas tersebut, "Memang dia secantik apa sih?"

Tiba-tiba Lu Yang teringat Gu Mang yang tinggal di rumah mereka selama sehari. Wajah secantik Lu Yang itu barulah tamparan kecantikan yang sebenarnya. Bahkan auranya lebih kuat dari ayahnya.

Teman Lu Yang, Si Gendut itu menarik kursi kemudian ia pun duduk, "Tidak, Kak Yang, kali ini gadis itu benar-benar cantik! Kulitnya putih dan indah. Selain itu kakinya juga terlihat panjang!"

"Oh..." 

Lu Yang tampak tidak terlalu tertarik, ia menarik kerah jas seragam sekolahnya ke atas lalu ia pun menundukan kepalanya dan akhirnya ia pun tertidur.

Si Gendut itu hanya diam dan tidak berkata apa-apa, "...."

Kak Yang, kamu pasti akan menyesal! Batin Si Gendut.

Berita itu menyebar dengan cepat ke seluruh kelas, seperti kepakan sayap burung yang terbang di udara. Saat itu juga langsung banyak orang yang membicarakannya.

Seorang gadis bernama Shen Huan memiringkan kepalanya untuk mengobrol dengan Chu Yao, yang berada di seberang lorong, "Kata Ling Gan, gadis pindahan itu sangat cantik ya?"

Chu Yao mengulurkan kakinya yang panjang, satu tangan menyangga wajahnya. Ia tersenyum jijik kemudian berkata, "Siapapun akan terlihat seperti malaikat di mata Si Gendut Ling itu. Apakah kalian benar-benar percaya apa yang dia katakan? Jika gadis itu memang benar-benar cantik, aku akan memenggal kepalaku!"

Segerombolan orang yang menunggu itu tampak sedang bergosip, namun tidak lama kemudian mereka langsung menutup mulutnya dengan marah. Mereka tidak tertarik lagi.

Si Gendut Ling juga tidak berkata apa-apa, "...."

Huh! Kalian semua nanti pasti akan menyesal! Batin si Gendut Ling. 

Tiba-tiba bel kelas berbunyi. Kelas-kelas lainnya sudah tenang, dan hanya kelas 20 saja yang masih berisik.

Ruang Kelas 19 bersebelahan dengan Ruang Kelas 20, guru di kelas tersebut membanting pintu kelas 19 untuk mengurangi kebisingan yang berasal dari kelas sebelahnya.

Selama ini, Xi Yan mengajar pelajaran kimia. Sebelum memasuki pintu ruang kelas, ia berbicara sebentar dengan Meng Jinyang dengan ramah.

Setelah melangkahkan kakinya untuk pertama kali masuk ke dalam kelas, tiba-tiba Xi Yan mendengar bunyi yang mirip seperti tombol on dan off.

Mendengar suara tersebut, seketika ekspresi wajah wali kelas langsung berubah. Kini suara bising yang berasal dari kelas 20 perlahan-lahan mulai mereda.

Xi Yan meletakkan dokumen rencana pembelajaran di atas meja dan tersenyum ramah kepada semua siswa yang ada di dalam ruang kelas 20, "Kelas kita telah kedatangan dua siswa baru, mari kita semua menyambutnya."

Setelah mengumumkan kepada seluruh siswa yang ada di dalam ruang kelas 20, Xi Yan memiringkan kepalanya dan melihat ke pintu.

Gu Mang menggendong tas sekolahnya di satu bahu. Sambil memasukkan satu tangannya ke dalam saku, tiba-tiba tangan lainnya menjinjing seragam sekolahnya, dan mengikuti dari belakang Meng Jinyang untuk masuk ke dalam kelas.

Ketika Meng Jinyang masuk ke dalam ruang kelas, ekspresi wajah para siswa tampak sangat biasa.

Penampilannya okelah, tapi penampilannya belum sampai luar biasa. Semua orang akhirnya mempercayai kata-kata Chu Yao. Jika si gendut berkata cantik, lebih baik tidak langsung mempercayainya.

Banyak orang yang langsung menundukkan kepala, yang tidur lanjut tidur, yang main terus lanjut main lagi.

Melihat gadis lain akan masuk ke kelas, tiba-tiba si gendut menoleh dan berbisik kepada Lu Yang yang ada di belakangnya, "Kak Yang, Kak Yang murid baru itu sudah tiba."

Lu Yang, yang kepalanya tertutup seragam sekolah, mengerutkan keningnya dan langsung menendang bangku yang ada di depannya.

Si gendut langsung terdiam dan tidak berani mengganggunya lagi.

Tiba-tiba, suara para siswa yang sebelumnya masih saling berbisik, kini sepertinya suara mereka telah ditelan bumi, dan suasana di dalam kelas seketika langsung hening.