Chereads / MUSLIMAH TANGGUH / Chapter 3 - CAHAYA SETELAH BADAI (2)

Chapter 3 - CAHAYA SETELAH BADAI (2)

•••••

Dua Minggu telah berlalu hari itu pengumuman kelulusan beasiswa, siswa yang mendapatkan beasiswa namanya ditempel dimading sekolah.

"Safaaa Faa kamu lulus kamu dapat beasiswa." Sambil memegang bahu Safa karena bangganya

"Haaaa kamu beneran Tasy."

"itu lihat dimading."

"Ya Allah Tasy, aku gak nyangka bangeeett mak sama bapak pasti bangga banget tasy" Sambil meneteskan air mata.

Setelah pulang kerumah Safapun langsung memberitahukan kabar gembira itu kepada keluarganya.

"Dek, pak, mak lihat ini lihat, aku dapat beasiswa ke Turki."

"Ya Allah Fa, mak bangga banget sama kamu nak. " Respon maknya dengan sangat bahagia.

"Bapak juga bangga banget sama kamu nak."

"Fahri pun juga kak kakak, pintar deeh hehe."

Tetapi kebahagiaan yang mereka rasakan itu tidak berlangsung lama

"Tasya..." Panggil Safa ke arah tasya sambil menangis memeluknya

"Kamu kenapa Fa.?" TanyaTasya dengan penuh heran.

"Aku gak yakin aku bisa berangkat ke Turki Tasy."

"Ada apa memang nya Fa.?"

"Kemarin pagi adikku kecelakaan kakinya harus di operasi, belum lagi rumah kami harus segera dibayar kalau tidak rumah akan disita bank bagaimana ini tasy, aku bingung."

"Fa satu Minggu lagi kita akan perpisahan, berarti seharusnya sebentar lagi kamu harus berangkat Fa."

"Iya tapi gak bisa tasy, Tasya temanin aku kerumah uak Farid aku mau jadi TKW aja Tasy, gak papa."

"Fa,, apa gak ada cara lain ?."

"Gak ada tasy, bapak sama mak juga lagi berusah mati-matian dan aku sudah bilang tetang keputusan ini sama mereka tasy."

"Kalau kamu yakin, besok aku temanin kamu dengan sangat terpaksa."

( Sesampainya di rumah, Safa pun berdoa kepada Allah )

"Ya Allah hamba benar benar tidak menyangka kalau pada akhirnya akan jadi seperti ini, Setelah 3 bulan yang lalu hamba begitu bahagia, dengan begitu yakin kalau hamba akan ke pergi ke Turki, tapi ternyata hamba akan jadi TKW, ya Allah kuatkanlah hamba ya Allah seolah semua harapan hamba hilang ya Allah "

( Doanya dalam hati, setelah menunaikan shalat subuh diiringi derain air mata )

"Safaa, "

"Iya Mak "

"Maafin mak, mak gak bisa nyenagin kamu nak "Ucap Emqk dengan mata yang berkaca-kaca

"Gak mak, mak gak usah khawatir, Safa yakin kok setelah safa jadi TKW, Safa akan lanjut sekolah lagi mak, mak gak usah sedih lagi, senyum Mak..."

"Fa kamu lanjut sekolah ya kamu gunain beasiswa kamu, biar mak yang jadi TKW ya nak "

"Gak mak, mak jagain Fahri aja kelau kita berdua pergi, siapa yang jagain bapak sama Fahri Mak "

( Pagi harinya Safapun ditemani Tasya kerumah uak Farid untuk menawarkan diri menjadi TKW )

"Kalau begitu setelah kamu perpisahan sekolah kamu siap - siap jadi TKW ya Safa, semuanya akan uak urus, apa kata uak kamu itu memang pantasnya jadi TKW Safa, kamu kemaren itu terlalu sombong "

"Terimakasih uak saya pamit "

(Setelah perpisahan sekolah Safa benar-benar berangkat menjadi TKW)

"Fa, kamu jaga diri ya. " Pesan Tasya sambil menagis memeluk Safa.

"Iya tasy, kamu juga jaga diri ya."

"Nak kamu jaga diri ya bapak sama Mak selalu mendoakan kamu. " Pesan Bapak menangis memeluk Safa

"Iya mak, pak do'ain Safa ya. "

(Setelah 4 bulan menjadi TKW di turki)

"Aku tidak menyangka inilah takdir ku, aku menginginkan pergi ke Turki, ya tercapai tapi belum menjadi pelajar melainkan masih menjadi seorang TKW, aku hanya bisa melihat para mahasiswa tapi belum bisa menjadi bagian dari mereka." Gumam Safa Sambil tersenyum melihat arah jendela)

"Safa." Panggil majikannya Sambil menyentuh bahu Safa.

"Iya Bu, ada apa.?"

"Ibu sering melihat kamu memerhatikan para mahasiswa disana, apa kamu ingin sekolah seperti mereka.?"

"Iya Bu sangat ingin." Safapun menceritakan semua yang dialaminya

"Safa, kalau kamu mau, ibu akan menyekolahkan kamu disini nak, kamu anak yang baik dan tulus, kamu pantas mendapatkan kebahagiaan"

"Bu, aku sangat ingin tapi aku akan menjadi beban ibu, "

"Tidak nak tidak sama sekali "

"Bu, aku tidak pernah menyangka ini semua akan terjadi Bu" Sambil menangis memeluk Bu Zainab ia merupakan penduduk asli Turki. Ia seorang janda di tinggal meniggal suaminya. Ia memiliki 1 anak laki-laki berusia 13 tahun. Bu Zainab pernah 2 tahun tinggal di Indonesia jadi wajar dia bisa menggunakan bahasa Indonesia.

"Saat pertama melihatmu ibu sudah merasakan nyaman dengan mu nak. " Kembali memeluk Safa

Setelah itupun, Bu Zainab menjadikan Safa sebagai anak angkatnya, status Safa berubah yang awalnya Hanya seorang TKW, sekarang dia sudah bersekolah di Universitas ternama di Turki, Bu Zainab pun sudah bertemu dengan orang taunya Safa, mereka sekarang menjadi satu keluarga. Fahri adiknya Safa dia sembuh total, sedangkan Tasya ia tetap melanjutkan sekolah di Singapura, mengetahui kabar Safa sekarang ia pun sangat bahagia.

Al Baqarah ayat 286 :

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.

(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."

•••••

Cerpen : Cahaya Setelah Badai SELESAI.