Chereads / MUSLIMAH TANGGUH / Chapter 9 - Awal Dari Persahabatan (5)

Chapter 9 - Awal Dari Persahabatan (5)

YA ASYIQOL MUSTOFA...

Ya kurang lebih begitulah nada dering teleponnya karna dia suka sekali lagi itu.

"Siapa sih ganggu orang tidur aja" ucap Ririn sambil mengangkat telepon nya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh siapa yah"ucap Ririn

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh ini aku rizal kamu lagi ngapain"ucap Rizal

"Kamu ngapain kamu telpon ganggu aja orang lagi tidur"ucap Ririn

"Ouh kalau gitu aku minta maaf,oh iyah ais besok pulang sekolah aku mau ngomong sama kamu"ucap Rizal langsung mematikan panggilan sepihak dan membuat Ririn marah.

"Ish main matiin aja kesel deh"ucap Ririn sambil membanting handphone nya yang berlogo apel itu.

"Dah lah tidur dari pada mikirin yang gak pasti"ucap Ririn sambil membaringkan tubuhnya dan ririn pun tertidur pulas.

Jam menunjukkan pukul 02:15 Ririn pun bangun untuk melakukan sholat tahajud.

HOAMMMM...

"Jam berapa yah"ucap Ririn sambil melihat jam di handphone nya

"Udah jam 02:15 aku sholat dulu deh"ucap Ririn.

Setelah Ririn sholat dia pun mengambil handphone nya yang berada di atas nakas.

"Emmm...ngapain lagi yah? nyalain lagu aja deh"ucap Ririn,di putar lah lagu ke sukaan dia yang berjudul asyiqol. Ririn pun menikmati suasana nya dan dia pun tertidur pulas dengan memakai mukena di tubuhnya.

YA ASYIQOL MUSTOFA.....

"Ish berisik amat,eh aku kok masih pakai mukena? oh iyah lupa tadi ketiduran abis sholat,eh udah subuh deh aku solat dulu deh"ucap Ririn dan dia pun berjalan menuju kamar mandi untuk berwudhu dan menunaikan ibadah sholat sebagai umat muslim.

Setelah selesai menunaikan ibadah sholat, Ririn turun kebawah dengan mengenakan seragam sekolah nya.

"ASSALAMUALAIKUM UMI ABANG AKU DATANG"ucap Ririn sambil menuruni tangga.

"Umi sama abang doang nih yang di sapa Abi tidak"ucap Abi.

Ririn pun yang mengenal suara tersebut mendongakkan kepalanya dan dia melihat orang yang sudah lama tidak kelihatan lagi semenjak dia bekerja di luar negeri.

"Ngapain saya sapa anda,bahkan anda saja tidak peduli sama saya jadi buat apa saya anggap anda ada!"ucap Ririn cuek sambil berjalan ke meja makan.

"Ririn ga boleh begitu Umi tidak pernah mengajarkan kamu berbicara seperti itu"ucap Umi .

"Iyah memang Umi tidak pernah mengajarkan aku seperti itu tapi kehadiran dia yang telah membuat aku seperti ini"ucap Ririn. Abi nya sakit hati mendengar putri kecil nya berbicara seperti itu, dulu putri kecilnya sangatlah lembut jika berbicara kepadanya.

"Nak maaf kan Abi, maaf kan Abi telah meninggalkan kalian semua"ucap Abi

"Buat apa aku memaafkan Abi cinta pertama aku, tapi sekarang tidak lagi!. Cinta pertama aku hanya Allah dan Rasul, tidak ada cinta untuk Abi di hati ini"ucap Ririn sambil mengambil tas nya.

"Umi aku berangkat"ucap ririn sambil berjalan di tengah tengah dia berhenti.

"Kamu berangkat sama siapa Ririn, Bang andra aja belum bangun"ucap Umi

"Aku bisa naik ojek kalau tidak taksi"ucap Ririn tanpa melihat ke belakang

"Biar Abi aja yang antarkan kamu pergi, boleh kan sayang?"ucap Abi sambil menghampiri anak kesayangan nya.

"Tidak perlu aku bisa sendiri aku tidak ingin merepotkan Anda!"ucap Ririn. Hati Abinya sakit karena sekarang putri kecilnya memanggil nya dengan sebutan 'Anda' bukan 'Abi'.

"Ya Allah... kenapa kamu begitu benci sekali dengan Abi nak...?"ucap Abi sambil melihat putri kecilnya menjauh.

Ririn pun sampai di depan sekolah. Ririn memberikan uang kepada tukang ojek yang tadi dia naiki. Ririn pun berjalan masuk kedalam sekolahnya.

"RIRIN"ucap Alvin menghentikan langkah Ririn. Ririn pun berbalik dan tersenyum ke arah Alvin.

"Ada apa Vin?"ucap Ririn

"Oh engga cuma mau ngajak masuk bareng"ucap Alvin

"Ouh gitu ya udah ayo"ucap Ririn. Tanpa mereka sadari di belakang mereka ada seseorang yang dari tadi memperhatikan mereka. Sakit hati Rizal melihat cinta pertamanya bersama cowo lain. Ya seseorang itu adalah rizal.

"Sudah lah Zal... Zal... kamu tuh ga pantes buat dia karena dia sudah tidak cinta lagi dengan Kau" ucap batin Rizal sambil tertunduk.

Di sepanjang jalan Rizal hanya diam. Walaupun ada yang memanggil nya dia tidak menengok sama sekali.

"Entah lah hati ini beri hancur melihat dia dengan yang lain" ucap batin Rizal.

"Heyy Zal"ucap seorang perempuan cantik tapi dia tidak berhijab.

Rizal pun mendongakkan kepalanya dan melihat wanita itu,dia terkejut ternyata wanita itu.

"Kamu ngapain kamu ada di sini!"ucap Rizal dengan menaikkan suaranya.

"Aku ngikutin kamu sampe sini"ucap wanita itu sambil menggelayut manja di lengan Riza. Rizal yang merasa bukan mahram dan risih pun menyingkirkan tangan wanita itu dengan kasar.

"Lepas kita bukan mahram!!"ucap Rizal.

"Udah mood ane lagi ga enak di tambah dengan nih satu perempuan yang bikin ane naik darah aja" ucap batin Rizal.

Sedari tadi Ririn melihat kejadian itu, hatinya sakit ibarat di iris iris oleh pisau yang tajam.

"mengapa kau berbuat seperti itu pada ku? katanya kamu masih sayang tapi nyatanya tidak" ucap batin Ririn setelah melihat kejadian itu Ririn langsung berlari ke arah taman.

"Hiks...hiksss kenapa? kenapa gak ada orang yang sayang sama aku? udah cukup Abi aja! jangan kamu! kenapa kamu meninggalkan aku? dan siapa perempuan itu..? hiks...hikss"ucap Ririn sambil menangis, padahal dari tadi bel sudah berbunyi dan dari tadi juga sudah ada pengumuman bahwa murid-murid di harus kan kumpul di lapangan untuk mengetahui jurusan nya masing-masing, tapi ririn tidak. Dia masih menangis di taman sambil menundukkan kepalanya di lututnya.

"Permisi kamu tidak ke lapangan?"ucap laki-laki itu dan di jawab dengan gelengan kepala saja oleh ririn.

"Ouh ya sudah, apakah saya boleh duduk di sini juga"ucap laki-laki itu, terpaksa Ririn mendongakkan kepalanya dan ternyata itu adalah Bang andra.

"Abang? kok Abang ada disini emang Abang tidak kuliah"ucap ririn sambil menghapus air mata nya.

"Adik Abang ini kenapa kok nangis?"ucap Andra sambil menghapus air mata adik nya itu.

"Tidak apa-apa, tadi tidak enak badan aja jadi nangis deh"ucap Ririn bohong. Sebenarnya dia tidak ingin berbohong tapi nanti kalau dia tidak berbohong Abang nya bisa mengadu pada Rizal bahwa Ririn cemburu, dia tidak ingin itu.

"Ya sudah kalau gitu kamu izin pulang aja yah biar Abang yang izinin"ucap Andra. Sebenarnya andra tau bahwa adik semata wayang nya ini berbohong kepada nya, tapi ya sudahlah biarkan jangan di paksa nanti juga dia mau cerita kok. Andra pun berdiri.

"Iyah Bang"ucap Ririn. Andra pun membantu adik nya berdiri tapi tiba-tiba Ririn pingsan.

•••••

"Dok gimana dok keadaan adik saya"ucap Andra,ya memang dari tadi mereka sudah berangkat ke rumah sakit tapi jangan lupa, Rizal selalu ikut.

"Bisa kita bicara berdua"ucap dokter tersebut.

"Iyah dok"mereka berdua pun berjalan ke arah ruangan dokter itu.

"Jadi gini adik kamu mengidap penyakit leukemia yang berarti dia kebanyakan sel darah putih di bandingkan sel darah merah dan dia sudah mengidap penyakit ini lama sekali dan sekarang satadium 3 dan itu bahaya sekali apa lagi darah dia sangat langka sekali, kami saran kan harus ada yang mendonorkan darah yang sama dengan nya karna waktu dia tidak lama lagi hanya 3 bulan saja" ucap dokter panjang lebar.

"Tapi dia tidak pernah bilang dok! pernah waktu itu dia sakit kepala tapi kata dokter sebelumnya dia hanya kecapean saja. Akan saya usahakan dok"ucap Andra

"Itu biasa kadang orang yang sakit biasanya dia tidak ingin melukai hati orang yang dia sayang makanya dia sembunyikan"ucap dokter

"Ya udah dok saya permisi dulu"ucap Andra bangkit dari duduknya.

"Mengapa kamu ga pernah cerita sama Abang? kata kamu Abang segalanya, Abang adalah Abi kamu, tapi kamu tega sebunyiin ini dari Abang"ucap Andra sambil berjalan. air matanya pun bercucuran.

•••••

Kasiaaan Ririn... ;(

Happy Reading Guys...

See You Next Episode :)