Chereads / MUSLIMAH TANGGUH / Chapter 10 - Awal Dari Persahabatan (END)

Chapter 10 - Awal Dari Persahabatan (END)

FLASHBACK ON

Di sebuah taman ada seorang anak kecil ia bernama Ririn,dia sedang bersama dengan Abangnya mereka sedang memakan es krim di taman ini.

"Bang,Abang"ucap Ririn dengan suara cadelnya,dibalas dengan gumaman oleh Abangnya.

"Abang jangan pernah tinggalin aku yah karna aku udah nganggap Abang seperti Abi aku meskipun aku memang mempunyai Abi tapi acu ga suka cama Abi acu suka nya cama Abang,Abang cinta peltama lilin"ucap Ririn,Abang nya tidak nyangka adik nya bisa berbicara seperti itu,detik berikutnya Abang nya langsung memeluk adik nya itu.

"Ish Abang kan lilin celemotan tuh kan baju Abang kotor cama lilin"ucap Ririn,dibalas tawaran.

FLASHBACK OFF

Ririn sedang bermimpi ia bermimpi di sebuah taman yang sangat indah ada sebuah laki laki yang duduk di sana dengan anak perempuan dia memanggil Ririn dengan sebutan Ais.

"Ais kemarilah ini anak mu dan anak ku, dia bernama Siti Nur Aisyah nama itu diambil dari nama kamu Ais" Ucap laki-laki itu, Ririn tidak bisa lihat Laki-laki itu karena mukanya ditutupi oleh cahaya entah cahaya dari mana.

"Ais kamu harus sadar aku nungguin kamu,kamu harus sadar Ais" Ucap laki-laki itu dan sekejap lalu laki itu menghilang dari pandangan Ririn.

"Ehh...ehh...dimana aku kok ruangan nya putih" Ucap Ririn sambil memegang kepalanya yang sakit itu.

"Putri kecil Abang udah bangun gimana apa yang dirasakan? mau minum? raya mau makan?" Ucap Andra bertubi-tubi membuat Ririn bingung.

"Bang pelan pelan aku bingung mau jawab yang mana dulu" Ucap Ririn. Ririn menengok ke arah kanan ternyata ada Rizal,bang andra yang tau tatapan adik nya langsung berbicara.

"Dia udah empat hari udah nemenin kamu aja. Dia ga sekolah, ga balik ke rumah dan Dia belum makan. Dia selalu bilang "Aku akan makan kalau Ais-nya aku bangun bang" gitu terus! pernah Abang suruh pulang Dia jawab nya gini "Aku akan pulang bersama Ais Bang, kalau Ais ga pulang aku juga tidak" terus Abang bilang jangan seperti itu jangan mencintai manusia melebihi Allah. Langsung dia mau pulang ganti baju ke sini lagi. Mau tau ga dia bahkan solat aja sampe di sini saking ga mau jauh nya dari kamu!" Ucap Andra panjang lebar.

Dalam hati kecilnya Ririn sangat iba melihat Dia seperti itu, tapi Ririn belum bisa memaafkannya karena Dia telah melukai hati nya. Sampai kapanpun Ririn akan ingat selalu, Andra yang mengetahui bahwa adik nya belum bisa memaafkannya.

"Sudah lah dek masa lalu biar lah berlalu ikhlas kan saja serahkan semuanya pada Allah SWT" Ucap Andra

"Iyah bang tapi hati ini susah sekali untuk memaafkan nya bang walaupun sudah dicoba" Ucap Ririn menitihkan air mata nya.

Rizal yang merasa berisik pun bangun dan dia terkejut bahwa Ais-nya sudah bangun.

"Ais kamu sudah sadar? kamu mau minum?apa mau makan?atau masih pusing biar aku panggilin dokter?" Ucap Rizal bertubi-tubi.

"Nanya satu satu" Ucap Ririn ketus.

"Emmm… aku mau minum deh" Lanjut Ririn, Ia ingin tau bagaimana reaksi Rizal.

Dengan sigap Rizal langsung mengambil air di gelas. Andra yang melihat adik nya diberi perhatian lebih oleh orang lain, merasa sangat senang karena masih ada yang mau sayang dengan tulus kepada adiknya walaupun dia mempunyai penyakit yang mematikan.

"Ehemm...Abang kayaknya jadi nyamuk nih di sini. Abang keluar dulu yah Abang mau makan. Belum makan dari tadi pagi soalnya" Ucap andra sambil memegang perutnya yang sudah lapar. Andra pun berjalan keluar untuk mengisi perutnya yang sudah lapar. Suasana pun menjadi canggung karna hanya ada mereka berdua saja di ruangan ini.

"Maafkan aku Ais"ucap Rizal menundukkan kepalanya.

"Untuk apa,aku sudah memaafkanmu sejak awal,memang awalnya aku tidak ingin memaafkanmu karena kau terlalu jahat untuk dimaafkan hehehehe bercanda, sudah ah aku mau tidur sana pergi kan kita bukan mahram di ruangan berdua lagi" Ucap Ririn sambil menarik selimut menutupi semua bagian tubuhnya sampai ke kepala. Rizal yang senang mendengar kata-kata yang diucapkan Ririn langsung menarik selimut dari tubuh nya.

"Berarti kita sahabatan lagi dong"ucap Rizal bersemangat dan di jawab anggukan kepala oleh Ririn yang berarti Iyah.

Mereka pun kembali seperti semula seperti sahabat pada umumnya.

3 TAHUN BERLALU

"Sayang dasi aku kemana" Ucap Rizal yang sedang mencari dasinya entah kemana.

"Disitu lah sayang" Ucap Ririn.

Ya, mereka sudah menikah, itupun setelah mereka selesai mengerjakan kuliah nya masing-masing.

"Ya dimana yang... aku udah nyari ga ketemu-temu"ucap Rizal. Memang Rizal itu orang nya pelupa, dia yang naruh dia yang lupa, ya gitu lah Rizal.

"Ya udah bentar aku matiin kompor dulu"ucap Ririn. Dari tadi Ririn itu sedang memasak tapi gara-gara suaminya memanggil nya jadi tertunda masak nya, Ririn pun jalan menaiki tangga ke arah kamarnya, Ririn mencarikan dasi di lemari yang bisa dia taruh dasinya Rizal.

"Ini dia! kamu mah nyari pakai mulut bukan pakai mata"ucap Ririn kesal karena setiap suaminya mencari barang pasti tidak pernah ketemu tapi giliran Ririn yang mencari ketemu.

"Selalu saja kalau kamu yang cari pasti ketemu" Ucap Rizal sambil memakai dasi di lehernya tapi langsung diambil oleh Ririn karena dia melihat suaminya kesulitan memakai dasinya.

"Dah selesai, sekarang turun dan sarapan" Ucap Ririn sambil membereskan pakaian yang berantakan.

Ririn pun turun, tapi dia tidak melihat suaminya yang sarapan.

"Kemana Dia kok tidak ada? padahal aku tinggal sebentar doang. Ah mungkin ada rapat jadi dia buru-buru" Ucap Ririn menuruni anak tangga dan membereskan roti di meja tapi tiba-tiba dia mual sekali dan dia pun langsung masuk kedalam kamar mandi.

HUEK....HUEKKK..HUEKKK.....

Sekarang Ririn sedang berada di rumah sakit dengan Rizal. Ya, tadi Ririn sempat menelpon Rizal agar mengantarkan nya ke dokter. Setelah Ririn di periksa dokter begitu senang.

"Selamat ya pak,bapak sekarang menjadi seorang ayah dan kandungan nya sudah satu bulan dua minggu selamat yah" Ucap dokter, Rizal pun yang mendengar itu langsung senang sekali,tapi berbeda dengan wajah Ririn dia malah menangis Rizal pun khawatir. Ia pun menanyakan nya kepada dokter.

"Dok mengapa istri saya menangis dok?"ucap Rizal dengan nada khawatir.

"Tidak apa-apa itu bawaan dari janin bayi nya" Ucap dokter.

"Ya sudah kami permisi ya dok"ucap Rizal.

Di perjalanan pulang pun Ririn masih saja menangis Rizal yang begitu cemas pada istrinya, dia pun menanya.

"Sayang kamu kenapa sih,kenapa nangis coba cerita sama aku" Ucap Rizal sambil menggenggam tangan Ririn.

"Maafin aku yah hiks...hikss...jadi ngerepotin kamu kan kamu harus nya rapat hiks...hiks" Ucap Ririn sambil sesenggukan.

"Ya ampun tidak apa-apa sayang kan itu juga karena anak kita" Ucap Rizal sambil mengelus perutnya.

Mereka pun sampai di depan rumah mereka dan Rizal membantu Ririn turun dari mobil.

"Sini pelan-pelan aku bantuin yah"ucap Rizal sambil mengulurkan tangannya dan di genggam oleh Ririn.

Dia pun sampai di dalam kamar, Ririn memutuskan untuk mandi duluan dan Rizal sedang berada di ruang kerja nya.

4 tahun berlalu... Ririn pun sudah melahirkan anaknya. Anaknya itu laki laki ganteng seperti Rizal, nama anak mereka Muhammad Sahrul Nur Ramdhan di panggil nya Ramdhan. Nama itu diambil dari nama mereka berdua kalau dari Ririn diambilnya dari nama Nur kalau dari Rizal diambil dari nama Ramdhan.

"Abi bukain tutup botol amdan" Ucap Ramdhan sambil menyerahkan botol minum nya.

"Sini Abi bukain tapi ada syaratnya"ucap abi mengambil botol minum nya ramdhan.

"Apa Abi cyalat nya?"ucap Ramdhan dengan suara cadelnya.

"Kamu harus setoran hafalan dulu kan yang kemarin kamu belum" Ucap Rizal.

"Iyah nanti Bi kan amdan beyum apal Abi"ucap Ramdhan

"Ya udah besok harus hafal yah Abi tunggu"ucap Rizal sambil membukakan botol minum.

Semenjak hadir nya Ramdhan keluarga mereka menjadi lengkap dan ditambah lagi Ririn sekarang sedang hamil lagi dan janin nya kembar kata dokter. Semoga mereka menjadi keluarga yang harmonis dan bahagia. Semoga mereka langgeng terus sampai kakek nenek. Aamiin...

TAMAT