Chereads / MUSLIMAH TANGGUH / Chapter 2 - CAHAYA SETELAH BADAI (1)

Chapter 2 - CAHAYA SETELAH BADAI (1)

Cerpen Kedua

Karya: Sona Norana Kurnia Ilahia

•••••

Allahuakbar Allahuakbar .....

Allaaaahuakbar Allaaaahu...….

" Sudah subuh ya,, astaghfirullah aku tertidur dikursi. Fahri, bapak, sama mak beneran nginap di rumah uak kayak nya. Sudah shalat subuh harus langsung kekebun hmmm,,, tapi gak apa-apa lah, demi mengejar cita cita yang cemerlang hehe . "Celoteh Safa menyemangati dirinya yang pagi hari sudah harus menahan hembusan dinginnya angin demi untuk memetik tomat.

Safa Farida namanya, ia tinggal di Desa Tanjung Bunian/Senak, Kecamatan Lungkang Kule, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Disana Ia tinggal bersama bapak, mak, dan adik nya Fahri, yang masih berusia 9 tahun. Ia anak pertama dari dua bersaudara. Safa bersekolah di SMAN 05 ia duduk di kelas 12, sedangkan adiknya bersekolah di SDN 45 ia duduk dikelas 4.

Hari itu keluarganya mendapat kabar buruk. suami uak muli (kakak ipar ibunya) mengalami kecelakaan. Rumahnya lumayan jauh dari rumah Safa sekitar 7 Km. Jadi, bapak dan maknya terpaksa harus menginap di sana begitupun dengan adiknya. Sedangkan Safa di suruh pulang untuk menjaga rumah. Karena kecapean Safa pun tertidur di kursi.

•••••

"Rajin banget fa, pagi - pagi sudah berangkat kekebun." Sapa makcik

"Iya makcik mumpung hari Minggu terus juga mau panen tomat"

"Ya sudah lanjut"

"Ya Allah semoga tomatnya banyak yang laku aaamiiin." Doa Safa Sambil memegang sayur tomat yang segar. "Alhamdulillah selesai, tomatnya bagus-bagus, puas banget ya Allah"

Setelah beberapa saat kemudian...

"Assalamualaikum..."

" Wa'alaikumussalam..."

"Sudah pada pulang ya, Jam berapa sampainya Mak. ?" Tanya Safa sambil meletakkan keranjang tomat.

"Barusan, fa kamu habis jualan tomat. ?"

"iya Mak."

"Tomatnya banyak yang busuk gak?."

"Alhamdulillah, gak terlalu banyak Mak banyakan yang bagus, Ini Mak dapat 55000."

"Kamu tabung aja untuk sekolah."

"Beneran Mak Alhamdulillah."

"Mak doain ya semoga Safa bisa gapai cita-cita sekolah di Turki."

"Iya selalu Mak itu do'akan kamu."

"Bapak mana Mak. ?"

"Sudah berangkat kekebun"

"Safaaaaa assalamualaikum safaaa,safaaa."

"Siapa mak yang teriak teriak ?."

"Mak Farid kayaknya fa."

"Mau ngapain dia mak."

"Cepat kamu samperin."

"Iya kenapa uak "

"Mak mu mana, uak mau ngomong sama kamu dan mak mu!"

"Ada uak tunggu ." Masuk kedalam rumah memanggil maknya

"Ada apa Mak farid masuk dulu, bicara di dalam"

"Jadi gini, aku dengar dengar kalau Safa ini punya cita cita mau ke turki kan"

"Iya uak memangnya kenapa?"

"Kalau begitu aku bisa bantu kamu untuk pergi ke Turki dengan cepat Safa "

"Gimana caranya uak ?"

"Dengan cara jadi T...K...W…. gimana kamu mau ? "

"Apa , jadi TKW uak, maaf uak aku gak mau, aku pengen ke turki itu untuk belajar bukannya jadi TKW "

"Gak usah sombong kamu tu Safa, kalau kamu jadi TKW, kamu bisa dapat uang banyak. Mak kamu gak susah lagi cari uang buat kamu, dengan gitukan ngeringanin beban orang tua, ya lagian belum tentu jugakan Mak kamu mampu nyekolahkan kamu sampai selesai"

"Mak Farid maaf ya, saya dan suami saya masih mampu nyekolahin anak kami, tidak sepantasnya kamu bicara seperti itu. Kedatangan kamu kesini benar benar menyinggu perasaan kami !!."

"Halaaaaah,, yaudah terserah kalian. oya Safa kalau kamu berubah fikiran kamu bisa temuin uak Permisi".

Keesokan harinya saat disekolah

"Safa "

"Iya ada apa Bu "

"Sepulang sekolah kamu jangan pulang dulu kamu temuin ibu di kantor ya "

"Iiiya Bu, Bu yesi pasti mau nagih uang SPP gimana ini" Tambah Safa dalam hati dengan rasa cemas.

"Hmm Fa, Bu Yesi pasti mau nagih uang SPP ya ?"

"Sepertinya"

"Aku temanin ya Fa"

"Gak usah Tasya"

"Gak papa Fa aku nanti tunggu diluar aja"

Sepulang sekolah...

"Assalamualaikum Bu"

"Wa'alaikumussalam masuk Safa"

"Safa, Ibu yakin kamu pasti sudah tau apa tujuan ibu, memanggil kamu kesini "

"Iya Bu, saya tahu"

"Jadi bagaimana Safa kapan kamu akan melunasi uang SPP nya nak? "

"Iya Bu pasti akan saya lunasi tapi saya mohon beri saya waktu Bu "

"Begini saja Safa, karena ini sudah terlalu lama ibu berikan kamu kesempatan yang terakhir, ibu berikan kamu waktu 2 Minggu untuk melunasinya. Ibu mohon kesempatan terakhir ini benar-benar kamu manfaat kan ya. Karena kamu sudah kelas 12 semua tunggakan harus segera diselesaikan. Yasudah kamu boleh pulang "

"Iya Bu, terima kasih banyak ya bu, masih memberi saya waktu "

"Iya sama-sama "

•••••

Saat diperjalanan pulang Safa mengeluhkan masalahnya kepada Tasya. Tasya merupakan sahabat Safa, Tasya orang yang berkecukupan ayahnya seorang pengusaha karet dikampung itu.

"Ya Allah bagaimana ini Tasy, dari mana aku dapat uang sebanyak itu, tapi aku gak boleh nyerah, aku harus cari cara, tapi apa ya Allah... kalau hanya ngandalin kebun gak mungkin "

"Hmmmmm, Fa kamu mau kerja apa sajakan ?"

"Apa saja Tasy, yang penting dapat uang "

"Bapak ku lagi butuh orang untuk kasih makan sapi sama kambing Fa, kalau kamu mau bisa aku kasih tau sama bapak "

"Beneran Tasy ? aku mau kok "

"Alhamdulillah, Kalo gitu nanti aku bilang sama bapak. Kalau masalah gaji kamu gak perlu khawatir ya Fa" Kata Tasya dengan senyum bahagia.

"Iya, makasih ya Tasy"

"Yaudah aku pulang ya Fa"

"Iya Tasy "

"Nanti setelah Ashar kamu kerumah aku ya "

"Iya "

Ba'da ashar...

"Kak Safa mau kemana?"

"Mau kerumah Tasya "

"Mak mana dek ?"

"Jual cincin "

"Jual cincin untuk apa ?" Tawab Safa dengan kebingungan

"Katanya untuk bayar SPP kakak"

"Mak berangkat belum lamakan"

"Belum kak "

"Kenapa memangnya kak "

"Kakak harus kejar Mak" Safa langsung berlari dengan kencang sambil mencari dimana ibunya.

"Hah Itu mak, MAAAK tunggu maaak...!" Teriak Safa melihat maknya yang menuju tokoh perhiasan lalu memanggilnya dengan kencang.

"Safa kamu ngapain ngejar-ngejar Mak terus teriak teriak kayak gitu?" Jawab Mak nya kebingungan sekaligus kesal

"Mak yang ngapain !!! pakek acara jual cincin" bantah Safa dengan nada sedikit keras.

"Ya untuk bayar uang SPP kamu Safa" Jawab Maknya Dengan raut wajah yang sedih.

"Gak perlu mak aku sebentar lagi dapat uang kok "

"Dari mana Safa? dari mana ?" Tanya maknya yang tak yakin.

"Kerja mak dengan ayahnya Tasya, udah Mak pulang ya, aku mau kerumahnya Tasya. mak pokoknya gak usah jual cincin, masalah SPP udah aman terkendali, udah Mak mak pulang ya Mak"

"Iya iya mak pulang "

•••••

"Assalamualaikum Tasya Tasya"

"Wa'alaikumussalam Safa, aku kira kamu gak jadi datang"

"Tadi ada sedikit kendala Tasy, maaf"

"Iya gak papa"

"Jadi gimana ?"

" Pokoknya mulai besok sebelum berangkat ke sekolah, sepulang sekolah, dan sore-sore sekitar jam 5 kamu kesini ya. Sampai waktu yang di beri ibu Yesi habis kamu kerja disini Fa, nanti aku ikut bantuin kok"

"Makasih banyak ya Tasy, oya tasy kira-kira bakalan cukup gk ya buat bayar SPP ?"

"Insya Allah cukup"

"Yaudah kalau gitu aku aku pulang ya tasy Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Sesampainya di rumah...

"Tasya bapak mau nanya sama kamu"

"Nanya apa pak, soal yang aku kerja itu ya"

"Bapak gak usah khawatir ya pak semuanya aman terkendali dan kerjaannya ringan kok" Safapun menceritakan semuanya kepada bapak dan ibunya, mereka pun sedikit lebih tenang.

Setelah 2 Minggu bekerja dengan bapak nya Tasya

"Assalamualaikum fa"

"Wa'alaikumussalam masuk Tasy"

"Ini Fa aku mau kasih uang kamu selama dua Minggu kerja sama bapak, aku sengaja antar kerumah kamu sekalian mau ngobrol sama kamu. Bapak mau ikut kesini juga, tapi ada urusan jadinya gak jadi"

"Iya Tasy, maksih banyak ya, ini uangnya Aku terima ya, Masya Allah Tasy kok banyak banget?"

"iya Fa kamu terima ya."

"Tasya Makasih banyak ya, Tasy bilang juga sama bapak kamu aku benar-benar terima kasih" Sambil memeluk Tasya dengan rasa penuh haru.

"Iya iya Fa, oyab kamu sendiri aja nih?"

"Iya yang lain lagi kekebun."

"Alhamdulillah tasy, aku bisa bayar SPP aku senang banget."

"Iya aku juga ikut senang banget."

"Oya Fa ini aku mau kasih formulir persyaratan beasiswa ke Turki dari pamanku, pembukaannya buka mulai Minggu depan terakhir bulan ini."

"Do'akan aku ya Tasy, semoga aku bisa dapetin beasiswanya"

"Iya pasti, Fa."

"Terus kamu jadinya mau kemana tasy."

"Aku ikutin kata bapak sekolah di Singapura Fa."

"Sebenarnya aku mau sih nemanin kamu ke Turki hehe."

"Bisa aja kamu tasy, lagiankan juga belum pasti."

Setelah dua Minggu kemudian...

"Tasy, doain aku ya semoga aku lolos."

"Kamu sudah ujian Fa, kok gak ajak aku ?."

"Aku mau ajak kamu kemrin Tasy, tapi kayaknya kamu lagi sibuk, jadinya aku minta temanin sama Mak."

"yaudah deh doa terbaik ya buat kamu Fa. Oh ya kapan pengumuman kelulusan nya."

"Dua Minggu lagi Tasy. "

•••••

Bersambung Ke Part 2 Ya...

Next...