"Jadi bagaimana selanjutnya?"
Pertanyaan Caster Cú Chulainn membuat Inori berpikir, "Pertama adalah membunuh Archer terlebih dahulu."
"Tapi anehnya...dia tidak muncul sejak tadi."
Caster memeluk dadanya dengan kedua tangannya dan tertawa, "Keh! Dia mungkin takut denganmu karena ada aku sekarang di sisimu?"
"Sungguh kepercayaan diri yang sangat tinggi Caster."
"Ohh! Lagipula aku adalah sosok yang diajari oleh seorang guru Rune terbaik di Dunia...dibawah Odin!"
"Scáthach Shishou?"
"Hah? Ojou-chan, kau tahu Masterku?"
Inori mengangguk dan berkata, "Bahkan aku sudah bertemu dengannya dan pernah diajarinya beberapa Rune!~"
"Sepertinya aku punya bakat di daerah ini!"
Setelah mengatakan ini, dari tangan Inori, dia menulis suatu aksara Rune kecil dan membuat sebuah bola api padat yang membuat Caster membelakkan matanya!
"Sial! Ternyata kau adalah adik magangku! Haha~ Sepertinya ini adalah takdir !!!–"
Caster langsung tertawa dan ingin memeluk Inori, sebelum akhirnya Medusa datang dan mendorong Caster menjauh.
Meski matanya tertutupi, tatapan tajam itu masih membuat Caster bergidik dan dia langsung mengangkat kedua tangannya!
"Oke Oke, aku salah...Tapi Ojou... Tidak, sekarang kau adalah adikku! Karena kau adalah adik magangku, aku pasti akan melindungimu bahkan jika harus mengorbankan nyawaku ini!"
"Ohh, Death Flag sudah berdiri di atas kepaladamu Caster~~" kata Inori dengan senyuman nakal.
Segera ekspresi Cú Chulainn menjadi aneh: "Death Flag?"
"Tidak tunggu...entah kenapa aku sekarang memiliki ilusi bahwa malapetaka sudah dekat ???"
Namun di tengah percakapan, ekspresi Cú Chulainn tiba-tiba menjadi serius!
Dia langsung menggambar rune di udara, dan segera bola api yang ukurannya berkali-kali lipat dari buatan Inori tadi langsung diluncurkan!
Boooom!
Saat bola api meledak di satu tempat, sosok hitam muncul dari kembang api merah yang meledak ini!
Cú Chulainn menyipitkan matanya, menyiapkan tongkatnya kedepan dan langsung mengambil posisi bertarung.
"Itu Assassin! Kalian berdua, kita akan bertarung!"
"Ya! Rider, bantu Caster!"
Medusa segera mengambil senjatanya dan berdiri siap disamping Cú Chulainn dengan serius.
Dan Inori-chan sendiri, dia berdiri diam dibelakang keduanya dengan patuh~~
[Servant Mud: Hassan of the Cursed Arm]
[Class: Assassin]
[Status: Musuh]
[Level: 50]
[Servant: Hassan of the Hundred Face]
[Class: Assassin]
[Status: Unknown]
[Level: 44]
"Tidak mungkin?! Ada dua Assassin's?! Tidak, yang satu adalah Servant milik Pemain...Apakah kalian bekerja sama?!"
Inori menjadi panik melihat status yang muncul dari pengenalan skill Pemain dam berteriak: "Rider, Caster, prioritaskan Assassin yang...."
"Eeyyy! Kalian bunuh saja mereka semua! Hati-hati, ada dua servant Assassin disekitar!"
Setelah memerintahkan ini, Inori juga berkata: "Rider, aku juga mengizinkanmu untuk menggunakan matamu !!!"
"Fokuskan kekuatan matamu pada sosok Assassin yang memiliki ciri tangan jelek dan besar atau Assassin yang ciri-cirinya seorang wanita berkuncir kuda biru !!!"
" !!!! "
Meski Medusa terkejut, tapi jelas dia mengerti ini adalah masalah besar sehingga Inori-chan memutuskan untuk memberikan perintah untuk membuka pelindung matanya!
Karena bagaimanapun, secara keseluruhan efektivitas tempur Dua Servant ini tidak lemah....
Yaaa, meakipun Hassan of the Cursed Arm saat ini adalah Servant Mud yang tidak memiliki Noble Phantasm...
Tapi tetap saja jika dia dengan ditambah Hassan of the Hundred Face, sangat membuat banyak masalah!
Selama keduanya bekerja sama dengan baik, mereka pada dasarnya bisa mengalahkan Medusa dan Cú Chulainn!
Segera Medusa membuka penutup matanya, dan saat dia membuka matanya...mata yang indah itu langsung menatap ke arah Duo Assassin itu!
Rider: "Bantu aku dari belakang Caster."
"Ohhh!–"
Bushh—
Dengan ledakan suara, Medusa langsung maju dan menyerang Assassin di depannya!
Dibelakang muncul lusinan bola api dari Cú Chulainn yang membantu Medusa yang menyerang kedepan!
"Huh!"
Dengan suara dingin ini, lusinan Assassin langsung muncul dan menyerbu Medusa!
Rantai Medusa muncul, dan dengan gerakannya, dia mulai menyerangnya sembari tubuhnya meloncat melengkung di udara!
Booooom! Bommm! Booom! Booooom! Bommm! Booom! –
Clang! Clang!...
Medusa bertempur di depan dan Cú Chulainn membantunya dari belakang, dan beberapa kali Caster ini juga maju untuk head to head!
Caster juga bisa jarak dekat sialan!
Lusinan pisau menyerang keduanya, tapi keduanya dengan mudah melewati serangan ini dan balik menyerang!
Saat mata Medusa mengamati sekeliling, dia melihat sosok Assassin yang memiliki tangan aneh sehingga kekuatan matanya langsung terfokuskan pada dia!
Wung—
Crack....
"Apa?! Ini, Mystic Eye?! Jadi itulah kekuatan matamu!"
Assassin terkejut saat melihat bahwa tangannya berubah menjadi batu hanya dalam waktu singkat!
Tapi Medusa mengabaikan teriakan Assassin of the Cursed Arm dan malah memerintah: "Caster, lanjutkan!"
"Ohhh! Menghindar dari sana Rider!"
Caster segera menepuk tanah dengan telapak tangannya, dimana dari sana lingkaran rune yang besar menyelimuti Assassin itu!
Buuuuuuung !!!!—
Api membara yang menjulang ke langit muncul dimana pada saat ini, notifikasi di ponsel Inori dan semua Pemain berdering!
[Selamat kepada Pemain Inori karena telah membunuh Servant Mud Assassin]
Inori: "Itu saja?"
Ada dua alasan dia mengatakan ini~
Pertama, dia benar-benar terlalu melebih-lebihkan Assassin of the Cursed Arm yang sudah ternodai oleh kejahatan.
Sedangkan alasan kedua...
"Hanya notif saja?! Tidak ada hadiah atau apapun?! Itu saja?! Aaaaa— Kau sistem sialan !!!"
Inori menghentak-hentakkan kakinya kesal ke tanah karena masalah ini.
Tapi pada saat ini, sebuah pisau melewati pipi Inori, dimana pada saat itu, tiga Assassin muncul dan menyerangnya!
"Master !!!" x2
Assassin of the Cursed Arm memang telah mati, tapi Hundred Face Assassin milik Pemain masih tersisa!
Jelas dia ingin membunuh Inori !!
Rasa kematian mendekati hati Inori melihat ini, dan tanpa sadar dia menggerakkan jarinya untuk menulis rune disana.
Tapi saat berikutnya, sebelum dia selesai, sebuah tangan raksasa dari kayu muncul secara tiba-tiba dari tanah dan memukul ketiganya!
Disaat yang sama, Inori terjatuh berlutut di tanah dengan nafas terengah-engah!
"Ini...Noble Phantasm?...Hah Hah Hah Hah..."
Inori menarik nafas dalam-dalam, dan dengan kedua tangannya menyentuh tanah, Sirkuit Sihirnya menyerap Mana yang ada di tempat itu!
Di sisi lain, Caster yang marah akhirnya berteriak: "Kalian pengecut yang hanya bisa menyerang yang lemah dan wanita, akan kubakar kalian sampai habis !!!"
"Berani melukai adik magangku yang imut, kematian tidak lebih baik daripada hidup kalian !!!!"
"Noble Phantasm: Yaki Tsukusu Honō no Ori (Wicker Man: Cage of Scorching, Consuming Flames) !!!!!!———"
BOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOM——————
Raksasa api ini tiba-tiba muncul, dimana sosoknya disusun oleh cabang-cabang pohon yang tak terhitung jumlahnya yang diliputi api dan panas yang hebat !!!
Karakteristik NP ini adalah untuk mencari pengorbanan musuh dimana mereka akan dimasukkan kedalam tubuh mereka yang memang terlihat seperti sangkar!
Selama musuh belum masuk, dia akan terus ada dan membawa kerusakan dengan panas api yang terik seperti panasnya matahari !!!
Master Assassin of the Hundred Face yang melihat ini dari kejauhan membulatkan matanya saat ini, "Tidak baik, Assassin, kita mundur !!!"
Assassin yang berwujud wanita berambut biru yang ada disampingnya hanya bisa mengerutkan keningnya: "Sejak awal memang tidak ada peluang untuk menang bukan?"
"Sudahlah jangan mengeluh! Lagipula yang mati adalah dirimu yang lain! Selama kau masih ada, aku masih bisa bertarung melawan Saber Alter nanti !!!"
"Sekarang pergi dan biarkan dirimu yang lain menjadi pengorbanan itu !!!"
"..."
Assassin of the Hundred Face menghela nafas dan mengangguk, "Kalau begitu kita pergi Master."