Chereads / FGO Nasional? / Chapter 24 - Antara Origin dan Pemain

Chapter 24 - Antara Origin dan Pemain

Jujur saja, pertanyaan-pertanyaan ini dapat diungkapkan hanya dengan beberapa kalimat.

Hanya saja pertanyaan terakhir....Apakah Morgan masuk hitungan?

Tapi yang pasti, ketiganya masih bisa mengobrol dengan baik di sepanjang jalan, meski Ophelia dan Pepe masih sedikit terkejut dengan perbedaan antara mereka dan para pemain ini.

Belajar di menara jam, keduanya masih bisa dibilang cukup akrab dengan sirkuit sihir dan batas-batas tubuh manusia.

Sumber daya sihir untuk servant Chaldea disediakan oleh fasilitas sihir Chaldea itu sendiri...

Itu juga akan sama dengan mereka nantinya, sehingga mana mereka bisa meningkatkan kekuatan servant mereka untuk lebih tinggi!

Tapi, para Master Alternative (pemain) ini berbeda...

Mereka harus memfasilitasi kekuatan tubuh diri sendiri dan servant mereka secara mandiri.

Biasanya, memanggil seorang servant bagi mereka bisa melalui dua cara.

Pertama itu melalui pemanggilan acak, dimana mereka akan bergantung pada kualitas Sirkuit Sihir dari sang pemanggil untuk menarik servant yang kuat!

Sedangkan yang kedua, itu menggunakan peninggalan sesuatu yang berhubungan dengan pahlawan itu saat akan memanggil....

Dengan resiko jika kualitas Mana (Sirkuit Sihir) mereka kurang, maka bahkan jika servant yang kuat muncul, kekuatan mereka akan turun drastis!

Tapi para pemain, mereka memanggil servant hanya berdasarkan keberuntungan!

Ini juga alasan mengapa Master Pemain hanya dapat memanggil satu servant dalam satu waktu karena Sirkuit Sihir mereka pada dasarnya rendah.

Ini untuk mencegah mereka mati langsung karena overmana!

Tapi Hayate juga mengungkapkan informasi:

"Sejujurnya...secara teoritis kami sebenarnya bisa memanggil servant kedua, ketiga, keempat dan banyak servant lainnya."

Pepe & Ophelia: "Teori?"

"Itu benar, kami bisa saja memanggil servant lain dan memiliki banyak servant disaat yang sama."

"Ada tiga cara, yang pertama tentu saja pemanggilan acak melalui sistem yang bisa dilakukan melalui ponsel kami atau melalui perantara peralatan yang dibuat Da Vinci-chan~"

"Cara kedua agak susah...karena disini, kita harus membunuh servant musuh...dan keberuntungan kita juga harus Online, agar saat kita membunuh servant musuh ini, kita memiliki kesempatan untuk mendapatkan kartu mereka."

"Bisa dibilang ini adalah drop kartu dari Servant yang kita bunuh, dan probabilitasnya lebih rendah dari dua cara lainnya..."

"Ada juga cara ketiga, dimana kita bisa mendapat hadiah dari sistem kami secara langsung untuk memanggil servant acak..."

Ini benar-benar pengaturan eksklusif untuk sebuah game dalam drop item, hadiah khusus, dan lain-lain~

Jadi jika aturan game berlaku, maka jelas jika para Master Pemain ini bisa membunuh sosok servant musuh yang kuat...

Maka kemungkinan mereka akan semakin tinggi untuk memperoleh basis roh servant itu!

Bukan hanya basis roh servant...bahkan senjata atau bahkan Noble Phantasm mereka bisa juga didapatkan!

"Ini benar-benar pengaturan yang menakutkan, seolah sistem kalian benar-benar bekerja sama dengan dua pengekang."

Ophelia membelai rambutnya untuk menyembunyikan rasa irinya.

Mereka bisa mengatakan bahwa mereka adalah sekelompok karakter yang bakatnya tidak dapat ditandingi oleh para pemain ini!

Tetapi jika mereka diberi pilihan untuk menjadi Master Biasa yang jenius atau menjadi Master Pemain...

Aku khawatir mereka tidak akan ragu untuk memilih yang terakhir!

Pikiran Ophelia sedikit naif, tapi Pepe tidak dan segera menyatakan pendapatnya: "Semakin besar manfaat yang ada, maka semakin besar yang harus dibayar."

Hayate hanya diam, karena itu mungkin saja benar.

Bahkan semua Master Pemain juga sering membicarakan ini.....

Pepe melihat bahwa Ophelia tidak mengerti, jadi dia membiarkannya mencari tahu sendiri dan memberi Ophelia pandangan penuh dari punggungnya disana.

Hayate juga membiarkan Ophelia berpikir, dan malah ikut berjalan disamping Pepe disana.

Selama obrolan ini berlangsung, mereka akhirnya melewati area asrama dan tiba di pintu masuk laboratorium 7.

Tapi saat ini, Pepe tidak bisa tidak berhenti berjalan saat melihat apa yang terjadi pada basis utama para Master Pemain ini!

Ada banyak antrian, dan ada kios yang menjual menjual berbagai macam hal di daerah ini!

Yang pasti ada satu hal yang sama dari mereka, yaitu wajah mereka semua dekaden, kurus, dan rongga mata mereka sangat cekung.

Jika dibuat perbandingan, maka Gilles (caster) hanya bisa malu melihat mereka!

"Apa ini?" Ophelia yang menyusul hanya bisa menanyakan ini.

Dia belum pernah melihat situasi yang tragis seperti ini!

Pepe yang memiliki tingkat sosialisasi yang kuat segera mendapat jawabannya dari Master Pemain acak disebelah dan segera memberi info pada Ophelia: "Mereka bekerja."

"Bekerja?"

Hayate: "Biar kujelaskan..."

Hayate berdehem beberapa kali dan berkata: "Kami, tidak...bagi mereka para Master Pemain yang tidak mendapatkan servant, akan langsung bekerja keras untuk mendapatkan Saint Quartz."

"Mereka hanya bisa bekerja sampai mati atau pensiun dalam keputusasaan."

"Sayangnya kami semua sama-sama gilanya, dan kami semua tidak akan berdamai sampai memanggil servant yang kami mau!"

"Mereka melakukan ini untuk mengubah nasib mereka!"

[Dan mencari istri mereka!]

Sayangnya kalimat terakhir tidak dia katakan~

Ophelia sangat tersentuh oleh adegan ini.

Ketika dia sadar kembali, Ophelia sudah melihat Hayate yang berjalan ke sisi kios disana.

"Apakah kita akan mengikuti?"

Ophelia bertanya pada Pepe.

Dia masih ingat bahwa Direktur Olga Marie mengatakan bahwa mereka akan menimbulkan sensasi jika mereka muncul di area publik?

Jadi...apakah mereka tidak boleh kesini?

Hal ini juga membuat Pepe terbangun, dimana tadi dia sudah bertanya pada para Master Pemain tadi!

Tapi segera dia merentangkan tangannya dan berkata: "Sepertinya....tidak terlalu bagus, ada terlalu banyak orang di sini."

"Aku mungkin beruntung tadi karena tidak terlalu diperhatikan karena orang yang kutanyai sibuk bernego dengan pembeli lainnya~"

Ophelia mengangguk dan menatap ke arah Hayate sebelum akhirnya menghela nafas...