Napas Dila tak beraturan. Degup jantungnya naik turun.Keringat bercucuran dari tubuhnya. Panasnya gairah yang membakar dirinya mengalahkan dingin AC. Dila mengatur napas lalu mengikat rambutnya. Ia merasa gerah karena seluruh tubuhnya basah oleh keringat. Bara membohonginya. Katanya 'Quicky' tapi malah pria itu minta sampai dua ronde. Bara masih tergolek lemas di ranjang dengan tangan terlentang dan tubuhnyta hanya ditutupi selimut. Dibalik itu Bara tak mengenakan pakaian Ia sangat puas telah mengambil madu istrinya. Ia tersenyum sumringah menatap Dila yang sedang mengambil handuk dalam almari.
"Sayang. Mau kemana?" godanya.
"Mandilah."
Bara mengisyaratkan Dila untuk mendekat. Perempuan itu mendekatnya. Bara peluk Dila lalu mengecup pipinya.
"Makasih sayang."
"Sebagai ucapan makasih aku mau bawa Tia keluar sebentar temani aku shopping. Boleh?"